• Selasa, 10 Juli 2012

    • Pada bagian ini hanya mengulas lebih jauh tentang proteksi Over Voltage dan No Voltage, untuk proteksi suhu dan sinkronisasi tidak diulas karena umumnya sudah masuk dalam komponen aktif. Sedangkan ulasan tentang pintu-pintu/port/pin dan logika proteksinya sebagai berikut :
      1. Memanfaatkan Pin/kaki IC program
        Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa IC program merupakan ‘otak’ dari perangkat TV maka cara termudah yaitu dengan memanfaatkan pin/port ic program untuk sensor proteksi. Keuntungan lain dari penggunaan pin/port adalah dimungkinkannya membuat suatu prosedur debugging dan self test (menampilkan kode kedip jika error).
        Pada kondisi normal, pin/port tersebut pada umumnya berlogika 1 (tegangan pada port/pin mendekati VCC/VDD IC program) dan untuk menjamin tegangan pada pin/port tersebut selalu pada logika 1 dipasanglah R pull up (pada sharp xpression menggunakan 100K). Ketika terdeteksi menurunnya tegangan pada pin/port ini, maka cpu/IC program akan menjalankan prosedur proteksi (mematikan perangkat, umumnya mematikan osilator horisontal).
        Karena secara normalnya berlogika 1 (High), maka output dari detektor No Voltage dapat langsung dihubungkan ke pin/port tersebut. Sedangkan untuk mendukung deteksi Over Voltage pada pin/port yang sama, maka output dari detektor Over Voltage tersebut harus ‘dibalik’ terlebih dahulu, umumnya menggunakan rangkaian 1 transistor yang disusun menjadi gerbang NOT (jika input=Hi maka output=Lo dan sebaliknya). Rangkaian gerbang ini mutlak diperlukan karena detektor Over Voltage menghasilkan tegangan jika terdeteksi tegangan lebih (berlawanan dengan detektor No Voltage).

      1. Memanfaatkan Pin/kaki EHT protection pada IC jungle/osilator
        Tidak seperti pin/port ic program, pin/kaki EHT secara umum normalnya berlogika 0 (Low, tegangan 0V atau beberapa volt saja). Tidak semua type IC selalu menggunakan 0V ketika normalnya, banyak juga tipe IC yang secara normalnya menggunakan volt/tegangan tertentu (tegangan ambang proteksi). Jumlah tegangan ambang proteksi tergantung type IC yang dipakai. Tetapi pada dasarnya sama, yaitu jika terdeteksi naiknya tegangan yang mencapai ambang proteksi pada pin/kaki tersebut maka IC jungle/osilator segera mematikan/men-disable pulsa horisontal (H-OUT). Hampir semua jenis ic jungle/osilator dilengkapi dengan fasilitas ini.
        Karena secara normalnya berlogika 0, maka pin/kaki EHT protection ini sangat efektif untuk proteksi X-ray dan Over Voltage. Proteksi yang menggunakan pin/kaki ini umumnya menyensor tegangan heater, tegangan ABL, atau tegangan-tegangan lain yang berasal dari sekunder TFB.

      1. Memanfaatkan pin/kaki/kontrol standby pada smps/ac-matic
        Model ini dapat ditemukan pada TV model jadul, desain dan proses servis menjadi agak rumit karena langsung mengontrol output dari smps/ac-matic. Sebagai contoh pada national/panasonic yang memakai AN5601K dan STR-51213. Pin5 dari STR51213 merupakan kontrol standby (on/off) power supply, rangkaian proteksinya ‘disisipkan’ pada blok kontrol standby tersebut.

      Protek atau Standby

      Kondisi TV standby secara umum cirinya adalah TFB atau horisontal tidak bekerja, tegangan-tegangan sekunder tidak ada (tegangan B+, tegangan ke tuner/peripheral dan tegangan sekunder lain) dan masih ada tegangan untuk IC program atau sering disebut V_STANDBY. Untuk menghasilkan tegangan V_STANDBY pada TV model jadul sering menggunakan trafo tersendiri atau ‘mengambil’ dari AC_IN 220V dengan resistor, tetapi pada model-model yang lebih baru cenderung menggunakan smps/ac-matic yang ‘jadi satu’ dan dapat dikontrol on/off-nya. Tujuannya tak lain adalah guna mendukung power saving (ngirit setrum).
      Berdasarkan sistem proteksi yang secara urut prosesnya adalah TV keadaan standby, kemudian di-onkan oleh ic program, menyala beberapa saat, kemudian terdeteksi adanya ketidak beresan, akhirnya IC program kembali men-standby TV (menjalankan prosedur proteksi).
      Kondisi standby dikontrol oleh ic program. Sedangkan syarat IC program bisa mengontrol, IC program harus sudah running/berjalan/aktif. Sedangkan syarat IC program running/aktif harus dalam kondisi normal, ada VCC standby, melalui proses reset dan mempunyai denyut/clock.
      Jadi kesimpulannya, kondisi standby tidak selalu disebabkan oleh protek. Sedangkan protek selalu mengakibatkan standby.
      Identifikasi Jalur Proteksi
      Dalam proses servis, identifikasi jalur proteksi dimaksudkan untuk ‘melumpuhkan’ sementara proteksi dari perangkat TV yang sudah dilengkapi dengan proteksi. Jika proteksi tidak dilumpuhkan, proses servis menjadi lebih lama karena TV akan selalu kembali ke kondisi standby.Jalur proteksi dapat diidentifikasi dengan cara sebagai berikut :
      1. Cari jalur-jalur tegangan sekunder vital, misalnya, tegangan untuk vertikal, tegangan heater, tegangan RGB out (180V) dll. Tidak jarang juga pada tegangan hasil penyearahan dari sistem output amplifikasi, misalnya output vertikal (pump-out), pulsa-pulsa ini diubah tegangannya menjadi DC lalu besar tegangan DC-nya disensor (misalnya pada polytron/digitec).

      1. Pada umumnya jalur jalur tersebut disensor dengan menggunakan dioda (skema rangkaian pada bagian 1 artikel ini). Utamakan cari yang berjenis detektor No Voltage.

      1. Tiap-tiap output dari detektor No Voltage tersebut bertemu dalam satu jalur, jalur inilah yang dinamakan jalur proteksi.

      1. Untuk menentukan jenis kondisi normalnya, carilah resistor pull_up (resistor yang dihubungkan menuju ke titik/jalur VCC/tegangan) atau pull_down (resistor yang dihubungkan menuju ke titik/jalur GND) pada jalur proteksi tersebut. Jika ditemukan resistor pull_up pada jalur proteksi tersebut berarti kondisi normalnya berlogika 1 (high, tegangan mendekati VCC, jika drop/turun akan protek) dan sebaliknya jika ditemukan resistor pull_down.

      Prosedur Proteksi oleh IC Program

      Ketika IC program mendeteksi adanya ketidak normalan pada pin proteknya, IC program segera menjalankan prosedur proteksi yang secara umum langsung mematikan/men-standby perangkat tv (metode mematikan diulas di bagian 1 artikel ini).
      Pada beberapa merk, misalnya pada Sharp universe/wonder, prosedur proteksi diawali dengan mematikan/men-standby perangkat TV, kemudian IC program memberikan kode kesalahan berupa kode kedip dengan jumlah kedipan tertentu tergantung jenis proteksinya (baca proteksi dan kode kedip TV sharp).
      Tips perbaikan

      • Cari/identifikasi jalur proteksi terlebih dahulu.

      • Cari/Identifikasi jenis logika proteksi (apakah pull_up atau pull_down).

      • Jika sudah ditemukan jalur proteksinya, lumpuhkan proteksi SATU PERSATU, jangan melumpuhkan langsung pada pin/port/pintu-pintu proteksi (misalnya pada sasis sharp wonder/universe dengan melepas jumper 223). Karena jika melumpuhkan pada port/pintu/pin proteksi, lokasi penyebab protek akan sulit ditemukan, dengan kata lain pelumpuhan total. Pelumpuhan total ini hanya efektif untuk ‘melihat’ kerusakan yang tampil dilayar.

      • Sedangkan maksud dari melumpuhkan satu persatu adalah melumpuhkan satu titik proteksi, lalu dicoba dinyalakan, jika masih protek berarti bukan blok tersebut yang rusak, kemudian sambung lagi proteksinya. Langkah ini berlaku untuk semua titik-titik yang disensor.

      • Cara melumpuhkannya dengan melepas hubungan output sensor proteksi (melepas salah satu kaki dioda/zener atau melepas dioda protek).

      • Jika jenis proteksinya merupakan deteksi tegangan, bukan detektor No Voltage, bukan juga deteksi Over Voltage dan tidak ditemukannya resistor pull_up/pull_down, maka untuk melumpuhkannya dengan memberi tambahan resistor pull_up bernilai sekitar 4K7 menuju ke V_STANDBY. Untuk pull_down tinggal kebalikannya (pull/tarik ke GND). Contoh jenis ini adalah polytron/digitec yang menyensor tegangan DC hasil penyearahan vertical out (pump_out).

      • Terakhir, perbaiki satu bagian yang bermasalah tersebut, coba pasang kembali proteksinya dan nyalakan TV.

      Pelajaran Berharga
      Perbaikan perangkat TV yang sudah dilengkapi dengan proteksi sebenarnya tidak ’seseram’ yang dibayangkan. Dengan adanya proteksi sebenarnya sangat membantu dalam mencari biang kerok kerusakannya, karena pada dasarnya proteksi dipasang hampir pada semua bagian/blok dari perangkat TV. Atau dengan kata lain, tiap-tiap blok sudah terlindungi oleh sistem proteksi, jika ada kerusakan jarang sekali merembet. Sistem proteksi ‘sering’ dijumpai pada TV yang bermerk dan anehnya, TV yang bermerk menjadi ‘arena’ ganti mesin, padahal ‘otaknya’ masih normal.

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Silahkan beri komentar dengan bahasa yang santun, tidak porno dan jangan melanggar sara, terima kasih.

    Terima Service tv panggilan di Sukabumi - 085863334821