Baiklah sobat Opek tv yang mungkin sedang kesulitan mencari solusi dengan TVnya atau pasiennya he..he.. semoga artikel ini bisa berguna, ini saya ambil dari berbagai sumber dan kawan-kawan teknisi repair tv.
001 Bagaimana yang dimaksud mati protek atau rusak protek.
Pesawat televisi yang diperlengkapi dengan sirkit protektor, maka ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi jika terjadi problem pada salah satu sirkitnya.
• Protek bagian horisontal – Ketika pesawat dihidupkan bagian horisontal akan hidup sebentar, tetapi kemudian mati lagi. Pada saat mati jika diukur pada horisontal driver menunjukkan bahwa tidak ada sinyal drive. Jika colokan listrik dicabut kemudian dicoba diulang dihidupkan lagi maka kejadian serupa akan terulang lagi. Tetapi jika jika basis transistor HOT coba diopen atau transistor HOT dilepas ternyata sinyal drive dapat hidup terus.
• Protek bagian mikrokontrol – Jika diperiksa tegangan mikrokontrol pada pin kontrol power on-off, ketika pesawat dihidupkan kontrol power mau “on” sebentar kemudian kembali “off”. Jika colokan listrik dicabut power mau “on” lagi tetapi sebentar kemudian tetap kembali “off”. Pada model-model tertentu kadang pada saat pesawat mati ditandai dengan nyala led indikator yang kedip-kedip
• Protek tabung gambar – Pesawat dapat dihidupkan tetapi raster gelap. Dicoba tegangan screen dinaikkan raster dapat nyala normal atau nyala 1 garis horisontal.
• Protek bagian power suply – Pesawat jika dihidupkan tegangan B+ dari power suply ada sebentar tetapi kemudian hilang atau drops. Atau tegangan power suply ada tetapi sedikit drops dan tegangan goyang-goyang, yang disebabkan karena power suply hidup-mati berulang terus menerus.
Ada model televisi yang tidak menggunakan sistim protektor sama sekali, ada yang menggunakan hanya satu sistim protektor, tetapi ada pula yang menggunakan beberapa sistim protektor sekaligus. Sistim protektor sengaja dibuat dengan tujuan tertentu. Melacak kerusakan yang menyebabkan protek kadang menyulitkan, karena pesawat selalu mati sendiri sebelum kita dapat melakukan pengukuran-pengukuran. Dengan mengenal berbagai macam sistim protektor dan memahami cara kerjanya maka akan sangat membantu mengatasi kesulitan-kesulitan ini.
Macam-macam sistim protektor pesawat televisi :
• Protektor x-ray
• Protektor vertikal
• Protektor B+ over current (OCP)
• Protektor B+ over voltage (OVP)
• Protektor ABL
• Protektor tegangan suply (jika short atau putus)
• Protektor white balance
• Protektor sirkit power suply (SMPS)
002 Protektor x-ray (sinar-x)
Merupakan sistim protektor yang diterapkan paling awal dalam teknik televisi, oleh karena itu paling banyak dijumpai pada pesawat model-model lama. Jika tegangan tinggi anode tabung gambar dari tranfo flyback melebihi batas yang diperbolehkan, tabung gambar dapat menghasilkan sinar-x dari bagian anode dan shadowmask yang dibombardir oleh elektron-elektron kecepatan tinggi. Untuk menghindari problem ini maka dipasang sikit protektor x-ray, dimana secara otomatis “bagian horisontal akan dimatikan” jika tegangan tinggi dari flyback over.
002.1 Cara kerja protektor x-ray :
• Tegangan tinggi flyback disampel (umumnya diambil dari pin-heater), disearahkan dan diturunkan menggunakan pembagi (devider) yang menggunakan resistor-resistor jenis presisi tinggi. Tegangan sampel inilah yang digunakan untuk mengetahui apakah tegangan flyback kondisinya normal atau over.
• Sebuah “diode zener” sebagai sensor dihubungkan ke tegangan sampel ini. Pada kondisi normal besarnya tegangan sampel adalah dibawah nilai tegangan zener sehingga diode pada kondisi “off” atau tidak tembus.
• Seumpama ada kejadian tiba-tiba tegangan flyback naik – maka tegangan sampel akan naik melebihi nilai tegangan diode, yang menyebabkan diode “on” atau tegangan menembus diode, yang akan memicu protek aktip bekerja.
002.2 Ada beberapa macam cara sirkit protektor x-ray mematikan pesawat.
• Protektor mematikan bagian horisontal dengan cara men-short-kan tegangan H.Vcc ke ground. Sebuah transistor kolektornya dipasang pada jalur H.Vcc dan emitornya disambung ke ground. Pada kondisi normal basis transistor ini tegangannya adalah nol. Jika tegangan flyback naik dan diode zener tembus, maka basis akan mendapat tegangan positip (0.5V) dari diode zener. Kolektor-emitor transistor akan short sehingga osilator horisontal kehilangan tegangan suply H.Vcc. Contoh adalah model JVC yang menggunakan ic M52016SP.
• Protektor mematikan bagian horisontal dengan cara men-short-kan ke ground tegangan basis transistor hor-drive, sehingga bagian horisontal mati tidak kerja. Sebuah transistor sebagai protektor kolektornya dipasang pada jalur basis transistor hor-drive dan emitornya disambung ke ground.
• Perkembangan selanjutnya adalah diproduksinya jenis IC jungel yang mempunyai pin-input untuk x-ray protektor. Pada kondisi normal pin x-ray tegangannya adalah nol. Jika tegangan flyback over maka pin-input X-ray akan mendapat tegangan positip yang akan menyebabkan osilator horisontal tidak kerja (walaupun tegangan H.Vcc mungkin masih ada). IC jungel yang mempunyai fasilitas koreksi EW protektor diinputkan lewat pin-EHT yang berfungsi sebagai kontrol EW sekaligus sebagai input protektor x-ray.
• Berapa model pesawat ada yang menghubungkan protektor x-ray ke bagian mikrokontrol. Jika x-ray aktip bekerja maka mikrokontrol akan membuat pesawat mati melalui kontrol “power off”
• Catatan : Banyak model-model yang tidak lagi memasang sirkit protektor x-ray, hal ini disebabkan karena saat ini sudah dapat diproduksi jenis tabung gambar yang hanya sedikit sekali mengeluarkan sinar-X jika tegangan anode melebihi batas.
002.3 Data beberapa contoh lokasi pin x-ray input IC jungel
AN5160 (pin-3), AN5192 (pin-55), AN5195 (pin-55), AN560x (pin-20),
CXA1213 (pin-22), CXA2060 (pin-18), CXA2130 (pin-18), CXA1870 (pin-30),
M51407 (pin-15), M52770 (pin-36)
TA1282 (pin-29), TA7689 (pin-30), TA8690 (pin-20), TA865x (pin-52), TA8719 (pin-52), TA8725 (pin-30)
TDA83xx (pin-50), TDA88xx (pin-50), TDA93xx (pin-36)
002.4 Problem-problem yang dapat memicu protektor x-ray aktip bekerja :
• Kerusakan bagian power suply yang menyebabkan tegangan B+ over atau salah adjustmen
• Kapasitor resonan pada kolektor transistor HOT nilai menurun atau solderan lepas
• Tranfo flyback pengganti yang dipasang tidak cocok.
• Kerusakan salah satu part pada sirkit sensor protektor x-ray sendiri
003 Protektor over current B+ (OCP)
Pesawat televisi tidak mempunyai protektor B+ OCP, maka dapat tejadi hal-hal sebagai berikut.
• Jika flyback rusak menyebabkan flyback terbakar dan mengeluarkan asap.
• Def yoke rusak dapat terbakar dan mengeluarkan asap
• Jika ada kerusakan flyback atau def yoke dapat menyebabkan transistor HOT rusak.
Protektor B+ OCP dapat dihubungkan kebagian mikrokontrol dan akan memicu mikrokontrol “power off” jika arus B+ ke flyback melebihi batas. Tetapi ada pula yang dihubungkan ke protektor horisontal untuk mematikan osilator. Sensor protektor B+ OCP berupa sebuah “sebuah power resistor dan sebuah transistor” yang dipasang seri pada jalur suply B+ ke flybak. Jika arus yang melalui resistor ini melebihi batas akan menyebabkan adanya “tegangan drops” pada kedua ujung kaki resistor ini dan menyebabkan transistor “on” yang memicu adanya tegangan pada pin x-ray mikrokontrol.
003.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor B+ OCP :
• Kerusakan Flyback
• Kerusakan Def Yoke
• Britness gambar over
• Kerusakan bagian ABL
• Kerusakan tabung gambar
• Kerusakan pada sirkit video RGB
• Tidak ada tegangan 180v
• Ada kerusakan pada salah satu sirkit yang mengambil suply dari flyback sehingga beban flyback over, misalnya IC vertikal-out short.
• Kerusakan pada sirkit protektor sendiri.
004 Protektor-vertikal (istilah lain CRT protektor atau Vertikal Guard atau Neck protektor)
Jika bagian defleksi vertikal tidak bekerja, maka raster akan nyala satu garis horisontal. Hal ini dapat menyebabkan lapisan phospor tabung gambar rusak terbakar jika pesawat dibiarkan tetap hidup dalam jangka lama.
Ada beberapa macam sistim hubungan protektor-vertikal :
• Protektor disambungkan bersama protektor x-ray ke bagian horisontal yang akan memicu osilator horisontal tidak bekerja
• Protektor disambungkan kebagian mikrokontrol yang akan memicu untuk “power off” sehingga pesawat akan mati secara otomatis atau pesawat tetap hidup tetapi raster menjadi gelap (level britnes diturunkan).
004.1 Cara kerja sistim protektor-vertikal yang dapat dijumpai ada beberapa macam :
• Menggunakan sampling pulsa-pulsa dari IC vertikal-out yang dihubungkan ke mikrokontrol. Jika mikrokontrol tidak menerima pulsa-pulsa ini maka protektor akan bekerja.
• Menggunakan sampling dari tegangan suply Vcc IC-vertikal yang dihubungkan ke IC mikrokontrol menggunakan sebuah diode. Pada kondidi normal ada tegangan pada pin-protek IC mikrokontrol. Jika tegangan suply Vcc short atau putus maka tegangan pada pin-protek mikrokontrol akan ikut short ke ground lewat diode dan memicu protek untuk aktip bekerja
• Menggunakan sampling arus suply IC vertikal-out yang akan aktip bekerja jika arus suply melebihi batas. Sebagai sensor protektor disini dipasang seri sebuah resistor dan sebuah transistor pada jalur suply dimana cara kerjanya mirip dengan OCP.
004.2 Problem atau kemungkinan yang dapat menyebabkan protektor-vertikal aktip bekerja :
• IC vertikal-out short (rusak)
• Tidak ada tegangan suply ke IC vertikal-out.
• Jalur pulsa dari IC vertikal-out ke mikrokontrol putus atau ada part yang rusak
• Bagian defeleksi vertikal tidak bekerja (kerusakan pada IC jungel)
005 Protektor tegangan suply (regulator).
Jika ada salah satu tegangan rendah tidak mengeluarkan tegangan atau short, maka menyebabkan protektor ini akan aktip bekerja. Tidak semua regulator dipasang protektor. Regulator yang diberi sensor-protektor setiap model tidaklah tentu, misalnya pada tegangan 5V, tegangan 8V, tegangan 12V, tegangan tuner, tegangan penguat audio. Dengan sebuah diode tegangan-tegangan ini dihubungkan ke pin-protek IC mikrokontrol. Pada keadaan normal pin-protek ada tegangan. Jika salah satu regulator rusak tidak mengeluarkan tegangan karena shot atau putus maka tegangan pada pin-protek akan ikut berubah menjadi “nol” dan akan memicu mikrokontrol akan mematikan pesawat “power off”
005.1 Melacak kerusakan bagian regulator yang menyebabkan protektor aktip kadang sedkit sulit dilakukan karena pesawat selalu mati sendiri sehingga kita tidak sempat melakukan pengukuran-pengukuran.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melacak kerusakan.
• Ukur tegangan Vcc pada setiap pin-output regulator dengan cara cabut-pasang colokan listrik. Jika ada tegangan kemudian hialng, berarti regulator bagian tersebut tidak masalah.
• Lepas hubungan diode-diode pada pin-protek (hal ini perlu skematik diagram)
• Mengunci agar pin-protek selalu dalam kondisi ada tegangan dengan cara melepas hubungan pin-protek ke bagian lain. Cara ini biasanya akan meyebabkan akan ada salah satu part yang terbakar (misalnya IC regulator) jika pesawat dapat menyala.
• Lacak menggunakan ohm meter untuk mencari bagian regulator yang outputnya short.
005.2 Problem-problem yang menyebabkan protektor tegangan aktip bekerja :
• Ada salah satu sirkit regulator bagian outputnya short
• Ada salah satu IC regulator yang rusak (pin-out tidak mengeluarkan tegangan atau short)
• Ada salah satu IC regulator yang bagian pin-input tidak mendapat tegangan masukan, misalnya disebabkan karena ada resistor atau diode dari tranfo SMPS putus.
006 Protektor ABL
Jika britnes gambar terlalu tinggi dan pesawat dibiarkan terus menerus dalam kondisi seperti ini, maka dapat mengakibatkan :
• Tranfo flyback kerjanya berat, sehingga beresiko cepat rusak
• Umur pemakaian tabung gambar menjadi lebih pendek
• Protektor-ABL digunakan untuk mencegah kedua masalah diatas. Protektor mengambil sampel dari tegangan ABL dan diinputkan ke pin x-ray IC jungel atau ada juga yang diinputkan ke IC mikrokontrol.
006.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor-ABL
• Level britnes over.
• Kerusakan pada bagian prosesor sinyal video RGB
• Tidak ada tegangan 180v untuk transistor video drive
• Adjustmen tegangan screen over
• Kerusakan tabung gambar (misalnya katode short dengan heater)
007 Protektor-software
Pada saat pesawat dihidupkan pertama kali, mikrokontrol membaca data-data dari IC memori. Kehilangan atau kerusakan data pada IC memori dapat menyebabkan macam-macam problem atau pesawat tidak mau dihidupkan. Pada pesawat model-model baru yang sudah menggunakan komunikasi I2CBus (komunikasi lewat SCL-SDA) dipasang protektor-software yang akan membuat mikrokontrol selalu kembali “power off” jika dihidupkan. Beberapa model ada yang kemudian ditandai dengan “lampu led” yang kedip-kedip (kode-blingking).
007.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor-software :
• IC memori rusak atau isi datanya rusak
• Jalur komunikasi SDA-SCL ada yang putus atau short
• Tuner yang dipasang tidak cocok.
• Ada komponen atau blok pcb modul yang belum terpasang.
008 Protektor pada SMPS (power suply)
Sebagai contoh SMPS paling sederhana yang masih menggunakan 3 buah transistor (C3807, A1015 dan transistor power) problem klasik yang sering terjadi adalah :
• Problem pada sirkit umpan balik dapat menyebabkan tegangan keluaran B+ over sehingga dapat membahayakan pesawat secara keseluruhan. Misalnya elkonya meletus, pcb gosong terbakar karena over heated, transistor horisontal short.
• Problem pada sirkit umpan dapat menyebabkan transistor power regulator rusak karena transistor over current (misal disebabkan resistor 47k pada sirkit transistor error detektor pada bagian sekunder nilainya molor).
• Jika tegangan ac input drops dapat menyebabkan transistor power regulator rusak, karena transistor over current Jika bagian sekunder ada yang short dapat menyebabkan transistor power regulator rusak over current.
Protektor SMPS dirancang untuk membuat agar SMPS “handal tidak mudah rusak” jika ada hal-hal yang tidak beres seperti tersebut diatas. Sirkit SMPS yang menggunakan IC umumnya sudah didesain dengan sistim protektor, yaitu antara lain :
• Over voltage protektor (OVP)
• Over current protektor (OCP)
• Over load protektor
• Short sirkit protektor
• Over temperatur protektor
008.1 Sirkit SMPS yang menggunakan 3 buah transistor ada yang sudah diberi protektor “sederhana” untuk mencegah kerusakan transistor power jika sirkit umpan balik ada yang problem. Protektor berupa tambahan sebuah zener diode (umumnya 7.5V) yang diseri dengan sebuah diode biasa pada bagian primer. Kerusakan zener dapat menyebabkan :
• Tegangan B+ drops
• Raster mengecil jika tegangan screen dinaikkan
• Gambar kembang kempis jika level kontras berubah-ubah
008.2 SMPS yang menggunakan IC driver + FET atau hibrid IC (IC driver + FET dalam satu kemasan) sirkit protektor sudah terintregrasi didalam IC. Komponen luar yang mempunyai hubungan dengan bagian protektor hanyalah “sebuah resistor power jenis wirewound” yang biasanya mempunyai nilai kurang dari satu ohm sebagai “sensor over current” untuk mencegah kerusakan power regulatornya.
• Jika nilai resistor ini berubah menjadi besar maka dapat memicu SMPS protek walaupun kondisinya normal-normal saja
• Sebaliknya jika nilai resistor ini diganti dengan nilai yang lebih kecil, akan menyebabkan sistim protektor tidak dapat bekerja dengan semestinya
• SMPS biasanya bekerja “auto start”, artinya jika protektor aktip bekerja maka setelah mati akan hidup sendiri lagi. Oleh karena itu SMPS yang problem protek biasanya tegangannya kalau diukur akan goyang-goyang, hal ini disebabkan karena SMPS tersebut dalam kondisi “hidup-mati” sendiri terus menerus.
009 Protektor White-balance SONY
Sepengetahuan kami protektor white-balance hanya dimiliki oleh merk Sony, dimana tabung gambar akan dibuat gelap jika ada masalah dengan white-balance. Sensor protektor mengambil sampel dari arus IK (AKB) dari ketiga katode RGB.
009.1 Problem yang dapat menyebabkan protektor white balance antara lain adalah :
• Tabung gambar problem (misal salah satu warna lemah)
• Adjustmen G2
• Probelm sirkit RGB amplifier
• Problem pada sirkit IK (AKB)
009.2 Ada 3 macam proteksi yang membuat raster gelap pada pesawat merk Sony, yaitu
• Protektor vertikal (problem vertikal)
• Protektor softwarte (problem komunikasi data SDA/SCL)
• Protektor white-balance
010 Data contoh lokasi pin protek-input IC mikrokontrol
Polytron chroma TDA8842 (pin-2) protektor vertikal
Polytron HBT 00-02G (pin-42) protektor vertikal
Polytron HBM 00-XX (pin-16) protektor vertikal
Polytron STV2238 (pin-61)
Polytron Onechip STV9302 (pin-62) protektor vertikal
LG M37272 (pin-8)
LG CXP86xx (pin-41)
LG LA76938 (pin-23)
SHARP TDA9381 (pin-8) protektor power suply vertikal dll
SHARP IX245 (pin-63)
SHARP IXC3368 (pin-8)
SHARP IXC080 (pin-63) protektor power suply, (pin-65) protector vertikal, (pin-64) protektor SMPS
SHARP IXC725 (pin-7) protektor power suply, (pin-8) protektor vertikal
SAMSUNG SDA555x (pin-36) protektor vertikal
SAMSUNG TDA12120H (pin-8) protektor vertikal, (pin-43) protektor x-ray
JVC TDA9365 (pin-5)
JVC (pin-13) protektor vertikal, (pin-32) x-ray
JVC MN1873287 (pin-22) protektor audio power suply
JVC M37212M8 (pin-33) protektor regulator 5v, 9v, 11v (pin-48) protektor x-ray
Toshiba OEC7062 (pin-9) protektor B+OVP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC7063 (pin-29) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC 7074 (pin-8) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC 7091 (pin-74) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
TMPA8807CMNG (pin-62) protektor vertikal
Masalahan Power Supply Mati Pada TV SAMSUNG
Posting kali ini akan menjelaskan tentang pengalaman perbaikan pada Televisi Samsung model 14 inch untuk semua tipe chasis KS1A, untuk tipe chasis sendiri anda bisa lihat di bagian bawah PCB chasis biasanya di dekat Trafo FBT. Kebetulan untuk TV yang kemarin saya perbaiki adalah model 21 inch.
Gejala pada TV Samsung ini sendiri adalah power off, komponen yang sudah dicoba diganti adalah Tr Power 6810A yang setelah diganti baru ternyata short lagi, kemudian Deflection yoke juga diganti dengan yang baru namun ternyata masih menunjukkan kerusakan yang sama.Tentu saja penyebab lain untuk kerusakan sejenis masih banyak, tetapi supaya anda tidak kehabisan stok TR power untuk kerusakan seperti ini saya sarankan anda juga membaca postingan saya yang terdahulu tentang Trik Mencegah Transistor Power Short. Ok sekian postingan kali ini semoga bermanfaat.
Anehnya pada saat TV dinyalakan tetapi dengan kondisi deflection yoke dicabut transistor power tidak putus / short lagi, setelah dicek ternyata kerusakan bukan pada bagian TR power atau deflection yoke melainkan pada capasitor horizontal 680pF 1K2V yang hambatannya sudah berubah walaupun tidak short.
Kerusakan Regulator TV Tidak Ada Tegangannya
kali ini saya bisa lagi posting tentang reparai tv, setelah beberapa hari kemaren fokus pada artikel pendidikan dan lain sebagainya, kali ini saya akan bahas lagi tentang mengatasi tv yang rusak, sebenernya ini adalah basik saya setiap hari utak atik tv tapi akhir-akhir ini saya lebih fokus kepada ngeblog jadi agak tersendat untuk repair tv ini.
untuk mengatasi regulator tv yang sama seka tidak ada tegangannya sama sekali kita harus teliti, karena ini adalah area yang sensitif, kenapa sensitif, karena pada area tegangan tinggin salah sedikit saja fatal akibatnya.
1. periksa tegangan yang masuk dari dioda kerangkaian regualtor apakah sudah normal atau belum caranya lakukan pengetesan dengan menggunakan avometer arahkan aja avometer anda pada tegangan ac 250vlt dan sekarang tes pada kaki positif dan negatif kondensator elektrolit atau elko yang ada pada tegangan output dioda dari tegangan AC. kalau berjalan dengan normal berarti tidak ada masalah pada area tersebut, tapi jiga kita tes ternyata tidak mau jalan periksa dioda mungkin sudah mati/ shot.
2. periksa semua dioda zener dan reistor juga elko yang kecil. kalau ragu2 ganti saja semua komponent kecil2 dengan komponent yang baru.
3. periksa transistor apakah ada yang mati atau tidak khusunya transitor paling besar, ada juga yang menggunakan STR tes juga STRnya.
4. patri ulang semua daerah pada blok reguaator.
apabila semua itu udah dilakukan tetapi masih belum bisa, berarti kerusakan terjadi pada trafo reguatrnya.
oke itu saja dari saya semoga bisa membantu para teknisi Tv yang lagi belajar seperti saya.
Sistem Protek pada TV
Sebelum mengulas lebih jauh tentang proteksi, sebaiknya diulas dulu sistem ON/OFF atau sistem standby dari perangkat TV. Metode-metode standby antara lain :
1. Menghidupmatikan power supply, ciri power supply ini adalah mempunyai besar tegangan output yang ‘jauh’ berbeda ketika ON dan STANDBY. Jika diurut pin out power control dari IC program langsung mengontrol power supply. Hampir sebagian besar TV saat ini menggunakan sistem standby jenis ini.
2. Menghidupmatikan tegangan H-VCC. Misalnya mesin sasis china, yang dihidupmatikan adalah tegangan H-VCC yang mensupply ic osilator. Contoh lainnya adalah TV-TV era ic TDA8361, TA8690AN. Tegangan output power supply jenis ini tetap.
3. Menghidupmatikan tegangan bias untuk transistor driver horisontal. Jenis ini dapat ditemukan di sasis TV sharp yang menggunakan TDA83xx, sedangkan H-VCC terus-menerus mendapatkan tegangan. Tegangan output power supply jenis ini tetap.
4. Melalui bus data, I2C (SDA/SCL), jenis ini jarang ditemui. Hampir semua ic jenis baru, support untuk metode ini.
5. Kombinasi, selain menghidupmatikan H-VCC juga menghidupmatikan Power Supply.
PINTU ATAU PIN-PIN PROTEKSI
1. Pin IC program, karena IC program merupakan ‘otak’ dari perangkat TV, maka pada IC program dilengkapi dengan pin protek. Umumnya berjenis high state, yaitu normalnya pada level/logika high (tegangan hampir/sama dengan VCC). Jika terdeteksi menurunnya tegangan pada pin ini, maka IC program akan segera menshutdown perangkat TV.
2. Pin IC jungle/chroma/osilator. Umumnya, pada IC jenis baru (misalnya AN5606, TDA836xx, dll) dilengkapi dengan pin proteksi EHT, pada pin ini umumnya berjenis Low State, yaitu berlogika Low (0 volt atau beberapa volt saja ketika normal). Jika terdeteksi tegangan yang melebihi ambang tegangan proteksi, maka IC segera mematikan osilator horisontal.
3. Power supply control, dapat ditemukan di TV model-model jadul, jika ditemukan tidak normal maka rangkaian proteksi akan segera mematikan/me-standby powersupply.
SISTEM PROTEKSI MENURUT BENGKEL
Adanya sistem proteksi pada TV, bukan berarti dengan melepas/melumpuhkan proteksi sudah dianggap selesai garapan TVnya. Banyak bengkel yang hanya melepas protek dan langsung bayaran, tanpa menghiraukan fungsi dari protek tersebut.
JENIS-JENIS PROTEKSI
1. Proteksi Tegangan Lebih Arus Besar (OverVoltage 1)
Jenis proteksi ini difungsikan untuk melindungi perangkat dari bahaya/tegangan petir atau naiknya tegangan AC_IN. Ciri proteksi terhadap petir yaitu dengan ditemukan adanya kabel yang dihubungkan dari GND tuner menuju ke ‘titik yang tidak terhubung’ didekat konektor input AC_IN. Prinsip dasarnya menggunakan kapasitas tegangan maksimal kapasitor. Jika diamati, kabel tersebut dihubungkan kepada jalur PCB yang ‘sengaja’ dibuat untuk lintasan elektron/tegangan menuju ke jalur listrik input. Jika ada tegangan yang melebihi kapasitasnya, maka tegangan/elektron tersebut akan ‘dibuang’ begitu saja menuju ke jala-jala listrik.
Proteksi arus besar lainnya adalah proteksi tegangan AC_IN, menggunakan komponen sejenis zener tegangan AC (DIAC), pada komponen ini dapat dibaca tegangan kerjanya. Penempatannya secara paralel terhadap AC_IN dan setelah sekring. Jika ada tegangan yang melebihi batas komponen ini maka komponen akan konslet dengan sendirinya, karena konslet, akhirnya sekring putus. Bentuk fisik komponen dimaksud mirip dengan kapasitor tegangan tinggi, dan umumnya berwarna biru muda.
2. Proteksi Tegangan Lebih Arus Kecil (OverVoltage 2)
Fungsi proteksi ini untuk mendeteksi tegangan berlebih pada titik yang disensor. Komponen utama yang dipakai umumnya menggunakan dioda zener. Pada dasarnya, dioda zener akan menghasilkan tegangan selisih jika dialiri arus secara mundur/terbalik. Untuk lebih jelasnya lihat skema berikut ini :
Pada skema diatas, tegangan output (VOUT) dihasilkan dari perhitungan VIN – VZ. VZ adalah tegangan kerja dari zener. Rumus tersebut hanya penyederhanaan, tidak mengikutkan elemen R LOAD.
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa jika ada tegangan output (VO) berarti tegangan input sudah melebihi dari tegangan yang ditentukan (VZ). Kesimpulannya, ada tegangan jika protek.
3. Proteksi Tidak Ada Tegangan (NoVoltage)
Tidak seperti proteksi Over Voltage, proteksi ini menyensor ada tidaknya tegangan pada suatu titik. Coba amati skema berikut :
VIN merupakan tegangan stabil, umumnya sebesar tegangan VCC ic program (5V atau 3V3). Tegangan VIN melalui R_PULL_UP hingga menjadi tegangan VOUT. Persyaratan utama dari sensor ini adalah tegangan VOUT tidak boleh melebihi dari V_DIPROTEK. Sedangkan R_LOAD adalah beban pada tegangan yang disensor.
Cara kerjanya cukup sederhana, jika tegangan yang disensor tidak ada, maka tegangan out (VOUT) akan dikonsletkan oleh dioda (lihat arah panah dioda) sehingga VOUT akan turun nilainya (akibat R_LOAD). Derajat/besar penurunan tegangan VOUT inilah yang disensor. Sebaliknya, jika ada tegangan pada titik yang disensor, secara otomatis tegangan VOUT akan tetap karena tegangan yang disensor tidak akan ‘melompati’ dioda (kecuali dioda proteksinya bocor/rusak). Kesimpulannya, tidak ada tegangan jika protek.
4. Proteksi Suhu Lebih (OverThermal)
Pada rangkaian TV modern, proteksi ini sudah masuk dalam komponen aktif, misalnya STR-Wxxxx. Cara kerjanya hanya menyensor jika suhu kerja melebihi dari titik proteksinya.
5. Proteksi Emisi Sinar X (X-RayProtection)
Salah satu radiasi/emisi yang ‘tidak dikehendaki’ dari tabung elektron adalah emisi sinar X. Secara alami, tabung elektron akan mengemisikan sinar X pada nilai tertentu yang diperbolehkan. Jika tabung mendapatkan tegangan kerja yang melebihi dari tegangan normalnya, maka kuantitas sinar X yang dihasilkan juga membesar sehingga berbahaya bagi pemakainya. Pada CRT modern, sudah dilengkapi dengan screen protektor yang tujuannya untuk mengurangi emisi tersebut. Bukan hanya tegangan HV yang mempengaruhi tingkat emisi, terang tidaknya gambar juga mempengaruhi kuantitas emisinya.
Selain pemasangan screen protektor, tegangan HV untuk supply CRT juga disensor, karena untuk menyensor tegangan HV (yang pada TV 14in sekitar 20 an kilovolt) sangat sulit sekali maka untuk menyensor tegangan tersebut menggunakan kaki ABL dari TFB. Prinsipnya adalah besar tegangan ABL akan selalu mengikuti dari terang tidaknya layar. Jika CRT terang, secara otomatis CRT akan menarik banyak elektron, sehingga tegangan ABL juga akan turun.
Sebaliknya, jika CRT menampilkan gambar gelap, tegangan ABL akan naik. Yang disensor adalah titik minimum dari tegangan ABL. Tidak boleh kurang dari level/tegangan minimum yang ditentukan.
Selain tegangan ABL, proteksi X-Ray juga menggunakan proteksi OverVoltage yang menyensor tegangan sekunder TFB, misalnya tegangan Heater. Sensor yang dipasang pada titik arus katoda juga dapat difungsikan sebagai proteksi X-Ray, misalnya pada pin5 IC RGB out (TDA6107) merupakan sensor IK (cathode current). Prinsip kerjanya adalah mengeluarkan tegangan yang mirip dengan ABL tetapi besar tegangannya terbalik, semakin terang, semakin tinggi tegangannya.
6. Proteksi Sinkronisasi
Tanpa sinyal video, perangkat tv dengan sendirinya akan menghasilkan sinyal SandCastle (gambar semut/pasir) yang ditampilkan. Frekuensi-frekuensi free running (horisontal dan vertikal) diset pada nilai-nilai tertentu (tergantung model dan jenis IC-nya). Jika ada sinyal video, sync separator (pemisah sinkronisasi) akan mengadjust frekuensi-frekuensi tersebut berdasarkan sinyal sinkronisasi yang dibawa oleh video. Jika gagal dalam penyinkronan, secara otomatis akan protek.
Sinkronisasi vertikal membutuhkan pulsa vertikal out, sedangkan sinkronisasi horisontal membutuhkan sinyal AFC dari TFB. Jadi sinkronisasi tujuannya untuk mengunci frekuensi-frekuensi osilator freerunning tersebut berdasarkan sinyal video yang masuk. Proteksi sinkronisasi umumnya sudah masuk dalam IC jungle/osilator.
MENCARI DAN MENGIDENTIFIKASI JALUR PADA TV
Kegiatan perbaikan perangkat elektronik tidak lepas dari pengurutan jalur-jalur dan identifikasi jalur. Sebenarnya, cara yang terbaik adalah dengan menghafalkan fungsi kaki-kaki dari IC yang penting-penting saja. Tidak harus menghafal, tetapi seiring dengan perjalanan pengalaman servis, Penulis yakin fungsi-fungsi pin tersebut akan hafal dengan sendirinya.
Saking banyaknya jalur beserta fungsi yang berbeda, untuk membatasi masalah, Penulis hanya mengulas beberapa jalur-jalur penting yang telah menjadi Favorite bengkel elektronik, terlebih TV.
1. Pin/kaki Tegangan VCC/VDD padA IC,
Salah satu jenis komponen elektronika yang sulit sekali dimasukkan ke dalam IC adalah electrolyte capacitor/condensator (elko). Pada desain-desain rangkaian elektronika, penggunaan elko salah satunya difungsikan sebagai filter tegangan DC, semakin besar nilainya, semakin baik filtrasinya. Elko ini dipasang sedekat mungkin dengan kaki-kaki VCC/VDD IC, jadi untuk menemukan pin/kaki VCC/VDD sebuah IC, tinggal mencari elko yang paling besar nilainya dan terdekat dengan IC. Dengan catatan, salah satu kaki elko mendapatkan tegangan dari luar IC.
Khusus untuk IC-IC logika (IC digital), seperti CD4052, MC14066, CD4094 dan lain-lain, kemasan dual in-line package (DIP), secara umum pin/kaki VDD/VCCnya berada pada urutan kaki yang terbesar (misal, CD4066, kaki VDD pada pin14, kaki VSS/VEE pada pin7, 24Cxx, VDD=8, VSS=4).
2. Pin/kaki Reset IC Program,
Hampir semua TV saat ini memakai IC program atau mikro komputer (micom) sebagai otaknya. Sedangkan IC program yang pada dasarnya adalah sebuah komputer mikro/mini tentunya mempunyai kaki yang difungsikan sebagai input Reset.
Reset merupakan pin/input yang digunakan untuk memberi sinyal kepada IC program supaya IC program menjalankan kembali rutin-rutin/program dari awal. Dalam proses perbaikan, penggunaan metode hard-reset sangat mempermudah dalam mencari kesalahan-kesalahan dalam perangkat TV yang bersifat logik (misalnya status AV, status pinout program, atau untuk mendeteksi normal tidaknya IC program itu sendiri).
Metode hard-reset dapat dilakukan dengan mengkonsletkan pin reset ic program ke GND/VSS sekitar 1 detian (dalam beberapa type/jenis ic program dengan ‘menarik’ ke VDD).
Tidak lepas dari desain-desain IC program, kaki reset umumnya dapat ditemukan berada disamping salah satu pin/kaki kristal, ditandai dengan terhubungnya kaki tersebut ke output rangkaian reset. Rangkaian reset dimaksud sering kali terdiri dari IC reset (misal, KIA7045) atau dalam bentuk kombinasi transistor dan komponen lain yang membentuk rangkaian detektor tegangan (melepaskan pulsa/denyut reset jika tegangan yang masuk sudah mencapai ambang yang ditentukan). Jenis rangkaian reset ini sering ditemukan di TV sasis china.
Untuk keterangan lebih jauh tentang IC program TV, baca artikel Memahami dan Mengenal IC Program TV
3. Bus Data (I2C)
Pada artikel Memahami dan Mengenal IC Program TV, telah disinggung tentang fungsi dari bus data, tak lain adalah berfungsi sebagai jalur komunikasi antara komputer mikro tersebut dengan perangkat-perangkat atau IC-IC lainnya. Pada desain-desain TV baru, penggunaan bus I2C menjadi sangat populer karena keringkasannya.
Cara tercepat mencari bus data adalah dengan mencari dan membaca data IC-IC yang dilengkapi dengan bus data, misalnya IC memori 24Cxx, pin5-nya adalah SDA dan pin6-nya adalah SCL. Semua jalur yang terhubung pada pin-pin tersebut merupakan jalur bus data yang terdiri dari SDA dan SCL. Bagi seorang teknisi, menghafalkan pin-pin ini merupakan tindakan yang penting dilakukan.
Gangguan-gangguan pada jalur SDA/SCL menyebabkan IC program gagal untuk memerintah/membaca dari perangkat/IC luar. Akibatnya TV tidak menyala (karena subrutin watchdog) atau adanya beberapa fasilitas TV yang tidak berfungsi (misalnya tuner tidak bisa diset). Hal ini sangat logis sekali karena hampir semua fungsi pengontrolan TV diwakili oleh ‘dua jalur’ ini, sehingga perhatian lebih terhadap bus ini sangat penting.
4. Protek
Artikel tentang proteksi dan cara menemukan jalur protek, baca artikel Sistem Proteksi Pada TV
5. Kontrol Power/Standy
Jika Pembaca pernah membaca artikel tentang Sistem Proteksi Pada TV, di artikel tersebut sudah disinggung beberapa metode untuk ‘mematikan’ perangkat TV yang dilakukan oleh IC program. Secara mudahnya, pin kontrol power dapat ditemukan dengan mengurut masukan/input dari rangkaian-rangkaian power_off tersebut. Pada desain TV yang memakai IC KA78R09 atau 090RDA1 pin power dapat ditemukan dengan mengurut dari pin4 IC tersebut karena secara urut pin-pinnya adalah v_input, v_output, gnd dan v_disabled.
Pada desain TV yang power-nya mengontrol smps, dapat diurut dari pengontrol optocoupler. Karena optocoupler bagian dari rangkaian error_amp, maka sangat memungkinkan untuk mengontrol tegangan output dari smps menjadi power_on atau power_off.
6. Kontrol Switch AV
Seperti halnya mencari jalur bus data, jalur kontrol switch AV dapat dengan mudah ditemukan dengan mencari IC atau rangkaian switch AV-nya terlebih dahulu.
Beberapa IC switch (logic) yang sering dijumpai antara lain : LA7016 (pin3), CD4066/MC14066 (pin5, 6, 12, 13), 4051 (pin10, 11, 9), 4052 (pin10, 9) dan 4053 (pin11, 10, 9).
Pada beberapa IC misalnya TDA8361, pin AV switch menggunakan pin16. Sedangkan pada jenis-jenis terbaru, switch AV sudah masuk kedalam IC chroma/jungle dan dikontrol oleh program menggunakan bus data. Meski sudah masuk dalam IC jungle/chroma tetapi tidak jarang juga ditemukan desain yang masih menggunakan swith AV eksternal (semuanya tergantung desainernya).
7. Volume, Contrast, Color dan Brightness
8. Pin-pin IC program yang difungsikan sebagai volume, contrast, color dan brightness berjenis DAC (digital to analog converter). Karena berjenis DAC, cara termudah dengan mengetes kaki-kaki IC program sambil menggerakkan/mengeset volume, contrast, color dan brightness menggunakan tombol panel atau remot.
Cara tersebut di atas terlihat sangat bertele-tele, tetapi memang cara tersebut yang termudah. Untuk model-model desain baru, pin-pin kontrol ini sudah jarang atau bahkan tidak dipakai lagi dan sudah tergantikan dengan bus data.
9. VT (Tuning Voltage)
Seperti halnya pin-pin kontrol volume, pin VT juga berjenis DAC. Pin ini dapat diurut dari kaki VT tuner. Sedangkan untuk mengidentifikasi kaki VT tuner ditandai dengan adanya deretan rangkaian filter RC yang terhubung ke kaki tersebut. Sedangkan ujung/masukan filter RC tersebut terhubung dengan kaki kolektor transistor VT dan basis dari transistor tersebut merupakan input sekaligus output VT dari IC program.
Pada tuner jenis baru yang menggunakan bus data (SDA, SCL), tegangan konstan VT (30an volt) langsung dimasukkan ke tuner sekaligus rangkaian-rangkaian filter-filter RC dan transistor VT. Untuk menggeser/mengeset frekuensi tuner secara praktis menggunakan bus data.
10. Audio Mute
Fungsi audio mute selain dapat direalisasikan dengan mengenolkan tegangan volume, dapat juga dengan rangkaian mute eksternal. Umumnya menggunakan transistor yang kaki kolektornya langsung ‘menyadap’ jalur sinyal audio output (yang masuk ke audio amplifier) dan kaki basisnya dikontrol langsung oleh IC program. Cara kerjanya cukup sederhana, jika kaki basis mendapatkan bias, maka transistor akan ‘membumikan’ sinyal audio pada kolektornya.
11. VIF Output (Video)
Proses sinyal IF pada TV analog menghasilkan sinyal video yang masih tercampur dengan sinyal audio. Sebelum sinyal video ini ditampilkan/diproses lebih jauh, sinyal ini harus difilter dulu untuk mengeliminasi sinyal suara yang masih ada di dalam sinyal output VIF tersebut.
Karena filtrasi sinyal audio pada VIF out mutlak diperlukan, maka cara tercepat mengidentifikasi jalur VIF out dengan mencari rangkaian filternya yang terdiri dari CF yang diparalel dengan lilitan (membentuk notch filter). Sering dijumpai menggunakan CF 5.5Mc diparalel dengan lilitan 15uH.
12. SIF Input dan Audio Output
Setelah jalur VIF out teridentifikasi, secara otomatis SIF input juga dapat teridentifikasi. Sebelum sinyal VIF out masuk ke filter/trap, sinyal VIF ini ‘dicabang’ menuju ke SIF input, umumnya melalui CF terlebih dahulu, fungsi CF ini untuk memilih hanya suara saja yang diproses.
Pada sistem MPX/stereo, SIF input dapat mengambil dan memproses langsung dari pin output IF dari tuner. Sedangkan sinyal audio hasil pemrosesan/deteksi dioutputkan dengan melalui deemphasis terlebih dahulu. Fungsi deemphasis adalah memperbaiki nilai S/N pada audio hasil deteksi. Karena kontrol volume umumnya sudah masuk dalam IC chroma/IF/jungle atau tidak jarang juga yang langsung mengontrol IC audio amplifier, maka output audio dari SIF out langsung menuju ke audio amplifier sehingga lebih mudah diurut.
Sedangkan cara paling kuno yang terbukti efektif untuk mencari pin input amplifier audio yaitu dengan memegang pin-pin audio amplifier
Tv sharp gambar polos tak ada raster
alhamdullilhah puji syukur kepada alloh swt. akhirnya tv sharp takluk juga yang dari kemarin saya ubek2 dengan gambar polos seperti video tak keluar tapi tidak protek . langkah pertama buka tv cassingnya langsung saja ke menu service sharp eh.. makbyar kok raster nya keluar sepertinya Normal terus terang saja tv sharp gampang gampang susah. saya mengira menu service telah di berubah atau Corup pergantian Ic memory pun saya lakukan bila teman belum tau langkah nya sebagai berikut;
• SPAREPARTS YANG HARUS DISIAPKAN ADALAH IC MEMORY YANG KOSONG ATAU YANG BARU BELI DITOKO !Kalau yang udah ada isi nya kadang tdk berhasil
• Untuk TV sharp adalah dengan memasang IC MEMORY yang kosong pada chasis tv ,
• Lalu jangan dulu menghidupkan tv nya .
• Langkah selanjutnya adalah menshort kan jumper untuk service mode sebaiknya di solder saja kedua jumper nya ,untuk tv sharp seri wonder atau universe jumper nya ada dilokasi J122 dan J124
• Nah baru setelah itu TV nya dihidupkan untuk pertama kali dengan IC memory yang baru(kosong)tunggu sebentar akan terjadi proses Writing .Hasilnya wooow seting default (seting standard nya) sudah terisi ,lalu kita tinggal melakukan adjustment untuk vertikal saja .
• Setelah semua OK janga lupa solderan jumper nya di buka maning .
Setelah pergantian ic ternyata sama aoak punya akal terpaksa buka terus menu service nya biar raster keluar dan melakukan pengukuran tegangan ternyata ada 1 pada dioda zenner di bagian vertikal yang 0volt yang seharusnya ada sekitar 4volt walaupun tegangan driver vertikal sekitar 48volt dan 12volt normal langsung saya ganti ic vertikalnya dengan nomor seri TDA 8357. setelah pergantian tv langsung saya nyalakan byar langsung secara otomatis Raster berhamburan memenuhi layar depan Crt Takluk juga tuh tv Sharp
Cara isi Ic Memory tv
IC MEMORY , mungkin itulah yang akrab di telinga kita ,mari kita bahas sejenak fungsi dari IC EEPROM ini
Berdasarkan kapasitas nya memory ini biasanya ditulis dengan nomor 24CXX nah untuk XX adalah kapasitas nya dalam Kbit .Contoh 24C08 berarti kapasitasnya 8 Kilobit ,Di toko banyak yang jual dengan nomor 24C01,24C02,24C04,24C08,24C16,24c32 NAH yang di jual di toko ini adalah data nya masih kosong.
Memory pada pesawat televisi berfungsi untuk menyimpan data setting atau konfigurasi
• System suara ,sistem warna,nicam/stereo/mono,AV/DVD/SVHS/, subwoofer atau pun berfungsi untuk pilihan hardware misalny IC stereo prosesing ,IC av Switch ,IC tone contreol ,dll
• Lalu berfungsi juga menyimpan data Factory misalnya : white balance,sub contras,vertikal size,horizontal wide,pengaturan EW dll.
• Data (user adjustment ) atau pengaturan oleh pengguna misalnya volume ,bright,contras ,warna, bass,treble,program chanel misal chanel 1 diisi rcti dengn frekwensi 600mhz dll.
Component documentation
IC number
Manufacturer
Documentation
AT24C08
Atmel
Web page, Datasheet (PDF)
Component versions
IC number
Package
CBM part number
CBM part description
AT24C08
8-pin SOIC
391635-03
IC, EEPROM, 24C08,
Positions
Device
Position
Package
CD³²
U9
SOIC
Pinout
Pin
Type
Name
Signal name
CD³²
1..2
N/C
NC
GND
3
Input
A2
GND
4
Power
GND
GND
5
I/O
SDA
Connected to pin 99 of Akiko
6
Input
SCL
Connected to pin 100 of Akiko
7
Input
WP
GND
8
Power
VCC
VCC
Bagaimana Cara kerja IC MEMORY ?
Pada saat kita menghidupkan pesawat televisi ,maka IC program akan mengcopy (membaca) isi yang ada di IC memory misalnya vertikal berapa volumenya berapa ,chanelnya berapa dan seterusnya.Hal sebaliknya akan dilakukan pada saat tv nya dimatikan Dimana data yng sudah berubah(DIRUBAH OLEH PENGGUNA) akan disimpan kedalam IC MEMORY .(writing)
Problem yang sering terjadi adalah pada saat proses writing kemudian tiba tiba listriknya mati ,maka hal ini dapat menyebabkan kan isi data dari IC memory ini rusak (data coruruption) wah ternyata bukan pejabat saja yang bisa korupsi ic memory juga bisa korupsi hee heee heeeeee……………………………………….
Apakah akibatnya kalau IC si memory melakukan korupsi ,tentunya pemerintahan akan kacau balau ,terjadi pemogokan dimana mana IC Stereo mogok ,Tuner juga ikut mogok ,dan para pejabat lain ikut mogok dan pemrintahan akan menyatakan darurat dengan menyalakan lampu led dan akan menyatakan kalau negara dalam keadaan error . Sorry bercanda soalnya baca nya serius banget sih ! hehe…..
Pada tv sharp kalau kerusakan di ic memori biasanya ditandai dengan TV nyala sebentar terus mati dengan lampu led blinking atau kedip.jumlah kedipan nya itu biasa nya menunjukan part yng tdk bekerja atau salah setting .
Coba anda bayangkan ketika pada saat melakukan setting tiba tiba kita lupa tdk mencatat nilai awal setting sebelum kita melakukan perubahan ,sehingga tv nya menjadi kacau.
TIPS berikut ini adalah bagaimana caranya menyeting ic memory agar kembali ke default ,atau ke posisi standard (standard setting ).
• SPAREPARTS YANG HARUS DISIAPKAN ADALAH IC MEMORY YANG KOSONG ATAU YANG BARU BELI DITOKO !Kalau yang udah ada isi nya kadang tdk berhasil
Saya disini akan memberikan tips sederhana terutama untuk tv SHARP
• Untuk TV sharp adalah dengan memasang IC MEMORY yang kosong pada chasis tv ,
• Lalu jangan dulu menghidupkan tv nya .
• Langkah selanjutnya adalah menshort kan jumper untuk service mode sebaiknya di solder saja kedua jumper nya ,untuk tv sharp seri wonder atau universe jumper nya ada dilokasi J122 dan J124
• Nah baru setelah itu TV nya dihidupkan untuk pertama kali dengan IC memory yang baru(kosong)tunggu sebentar akan terjadi proses Writing .Hasilnya wooow seting default (seting standard nya) sudah terisi ,lalu kita tinggal melakukan adjustment untuk vertikal saja .
• Setelah semua OK janga lupa solderan jumper nya di buka maning .
• Bagai mana, anda mengerti
Untuk polytron Untuk mengembalikan ke posisi default mode adalah dengan cara seperti biasa masuk ke service mode Polytron
• Standby dulu
• Tekan dan tahan tombol menu yang ada di remote
• Dan untuk mengembalikan ke setting default adalah 3101
Untuk merk SAMSUNG adalah dengan cara :
• Standby dulu
• Tekan dan tahan tombol menu yang ada di remote dengan kode ini
• Akan mucul dilayar settingan Factory mode
• Untuk mengembalikan ke setting default adalah dengan memilih opsi paling bawah yaitu RESET, ingat semua data akan tereset kembali seperti TV baru.
• Selamat mencoba
Tips dan trik ini hanya berlaku untuk model tertentu yaitu SHARP wonder, Universe sedangkan untuk SAMSUNG hampir semua tipe bisa, telah dicoba di TV model 20W200,20U200,29UF200.
Analisa Kerusakan bagian Defleksi Horisontal
Dokumen ini kami susun dari berbagai sumber dan dari hasil pengalaman kerja pribadi sebagai bengkel service, trainer kursus service radio-tv dan pengalaman bekerja pada sebuah perusahaan elektronik yang pernah mempunyai kerja sama dengan perusahaan Jepang, Korea dan China sebagai manager service station, sebagai manager teknik departemen customer service pusat dalam mengelola dan menyediakan (sumber daya manusia) teknisi. Didedikasikan untuk para teknisi televisi maupun mereka yang lagi belajar. Tujuannya adalah agar dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam teknik reparasi TV.
Daftar isi :
1. Memahami cara kerja bagian Defleksi Horisontal.
• 1.01 Fungsi bagian Defleksi Horisontal
• 1.02 VCO (Voltage Controlled Oscillator)
• 1.03 Horisontal Countdown (Pembagi Frekwensi)
• 1.04 PH1 atau AFC1
• 1.06 PH2 atau AFC2
• 1.05 Horisontal driver 1.06 Bagian Horisontal Output
• 1.06.1 Transistor HOT (Horisontal Output Transistor)
• 1.06.2 Kapasitor Resonan
• 1.06.3 Diode Damper
• 1.06.4 Kumparan Horisontal Linear
• 1.06.5 Kapasitor "S"
• 1.06.6 Sirkit anti cacat cross-hatch
• 1.06.7 Kumparan Def Yoke
2. Pembangkit tegangan tinggi Flyback
• 2.01 Pulsa horisontal retrace untuk membangkitkan tegangan tinggi.
• 2.02 Keuntungan memperoleh tegangan tinggi pada sirkit defleksi horisontal
• 2.03 Tahanan internal tegangan tinggi flyback
• 2.04 Pulsa dari flyback untuk sirkit bagian lain
3. Memahami cara kerja sirkit koreksi EW
4. Macam-macam kerusakan pada bagian Defleksi Horisontal
• 4.01 Tidak ada suply tegangan B+ ke transistor HOT
• 4.02 Cara memeriksa jika bagian defleksi horisontal sudah bekerja
• 4.03 Bagian defleksi horisontal tidak kerja sama sekali.
• 4.03.1 Osilator pada IC Jungel belum bekerja
• 4.03.2 Kerusakan pada bagian horisontal driver
• 4.03.3 Transistor HOT rusak
• 4.03.4 Flyback rusak
• 4.03.5 Kumparan def yoke rusak
• 4.04 Tidak ada tegangan suply pada pin-H Vcc IC Jungel
• 4.05 Bagian defleksi horisontal hidup sebentar terus mati.
• 4.05.1 X-ray protektor aktip bekerja
• 4.05.2 Over Current Protektor aktp bekerja
• 4.05.3 Kerusakan pada bagian horisontal driver.
• 4.06 Transistor HOT langsung rusak ketika TV dihidupkan
• 4.07 Menghindari transistor HOT rusak berulang saat melacak kerusakan
• 4.08 Transistor HOT panas sehingga TV rusak berulang setelah dipakai beberapa lama
• 4.09 Gambar tidak sinkron atau roboh
• 4.10 Gambar nampak sedikit bergeser kekiri sehingga timbul blok hitam pada bagian kanan layar
• 4.11 Timbul gangguan ada beberapa blok hitam vertikal pada back-ground raster bagian kiri layar
• 4.12 Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam pendek jika menampilkan gambar yang kontras
• 4.13 Raster menyempit tidak penuh pada kiri-kanan layar
• 4.14 Raster berbentuk seperti trapezium
• 4.15 Raster atau gambar mengembang (blooming)
• 4.16 Raster atau gambar kembang kempis (breathing)
• 4.17 Timbul gangguan garis-garis kecil pada bagian pinggir kiri-kanan raster
• 4.18 Gambar melipat tegak lurus ditengah layar (timbul gangguan garis putih tegak urus dibagian tengah layar)
• 4.19 Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar.
• 4.20 Cacat horisontal linear, gambar pundak penyiar nampak tidak simetri.
• 4.21 Cacat pin-cushion, gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar.
• 4.22 Tegangan B+ drops.
• 4.23 Membedakan penyebab tegangan B+ drops karena problem bagian horisontal atau karena problem bagian power suply.
• 4.24 Kerusakan def yoke
• 4.25 Apakah def yoke rusak dapat diperbaiki
• 4.26 Akibat jika def yoke diganti tidak sesuai orisonil-nya
1. Memahami cara kerja bagian Defleksi Horisontal.
1.01 Fungsi utama bagian defleksi horisontal adalah membangkitkan tegangan yang berbentuk pulsa-pulsa untuk diumpankan ke kumparan defleksi horisontal. Arus yang melalui kumparan defleksi berbentuk gigi gergaji dan digunakan untuk mengendalikan sinar elektron tabung gambar agar melakukan penyapuan (scanning) dari bagian kiri kearah bagian kanan layar. Tegangan pulsa-pulsa horisontal diumpankan langsung dari kolektor transistor HOT (Horisontal Output Transistor) ke kumparan def yoke.
Fungsi kedua adalah membangkitkan tegangan tinggi untuk anode tabung gambar. Setelah selesai melakukan penyapuan gambar 1 garis horisontal dari kiri ke bagian kanan layar maka sinar elektron dengan cepat dikembali lagi ke bagian kiri layar untuk memulai lagi penyapuan 1 garis horisontal selanjutnya. Pulsa yang mengendalikan agar sinar elektron kembali lagi dengan cepat ke bagian kiri layar dinamakan "pulsa horisontal retrace" yang dimanfaatkan untuk membangkitkan tegangan tinggi dengan memasang tranfo pada bagian horisontal output. Oleh karena itu tranfo dinamakan flyback (istilah lainnya adalah HVT atau FBT)Dengan kata lain flyback sebagai pembangkit tegangan tinggi sifatnya hanya nunut saja pada sirkit defleksi horisontal.
Sirkit defleksi horisontal TV modern terdiri dari bagian-bagian :
• VCO (Voltage Controlled Oscillator)
• Horisontal Count-down ( Pembagi Frekwensi )
• PH1 atau AFC1
• PH2 atau AFC2
• Horisontal Driver
• Horisontal Output
• Kumparan Defleksi Horisontal ( Def yoke )
Sirkit VCO, Horisontal Count-down, PH1 dan PH2 pada TV modern berada dalam kemasan IC besar yang dinamakan IC Jungel bersama dengan bagian lain seperti Vertikal osilator, Video/Chroma, Video IF dan SoundIF.
1.02 VCO (Voltage Controlled Oscillator) merupakan osilator pembangkit frekwensi tinggi dimana besar frekwensinya dapat dikendalikan oleh suatu tegangan. Berbagai macam IC Jungel mempunyai sistim kerja yang sedikit berbeda pada bagian VCO. Pada TV model lama frekwensi osilator diperoleh dengan menggunakan eksternal keramik resonator yang mempunyai frekwensi 500Khz atau sirkit RC (Resistor-Capacitor). Pada model-model baru eksternal resonator semacam ini sudah tidak digunakan lagi dan frekwensi osilator menggunakan referensi dari osilator yang juga digunakan untuk bagian pemroses warna.
1.03 Frekwensi yang dihasilkan VCO masih sangat tinggi dan oleh Horisontal Countdown akan diturunkan dengan cara dibagi-bagi sehingga diperoleh frekwensi horisontal (atau line frekwensi). Besarnya keluaran frekwensi horisontal secara otomatis akan mengikuti sistim sinyal video yang diterima. Jika terima sistim PAL frekwensi horisontal adalah 15.625 Hz dan jika terima sistim NTSC frekwensinya adalah 15.750 Hz.
1.04 IC Eropa umumnya menggunakan istilah PH1(Phase Horizontal) dan IC Jepang menggunakan istilah AFC1(Automatic Frekwency Control). Sirkit inilah yang membuat frekwensi horisontal otomatis menyesuaikan dengan sinyal video yang diterima dan menstabilkan "frekwensi" horisontal. Frekwensi horisontal yang tidak stabil atau berubah-ubah akan menyebabkan gambar nampak terkoyak-koyak atau roboh.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan frekwensi sinyal horisontal dengan frekwensi sinyal sinkronisasi horisontal. Kalau kedua frekwensi tidak sama, maka frekwensi VCO akan dikoreksi oleh PH1 sehingga keluaran frekwensi horisontal menjadi sama dengan frekwensinya sinyal sinkronisasi horisontal.
1.05 PH2 atau AFC2 berfungsi untuk menstabilkan "phase" dari frekwensi horisontal. Phase frekwensi horisontal yang tidak stabil akan menyebabkan gambar yang nampak tetap utuh tetapi tidak stabil "bergeser-geser kearah kiri-kanan" layar.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan phase keluaran frekwensi horisontal dengan phase pulsa flyback (FBP) yang berasal dari pin-AFC tranfo flyback. Jika kedua pulsa tersebut phasenya tidak sama, maka akan dikoreksi oleh PH1 agar phase menjadi stabil. Sirkit ajusment Horisontal Shift berhubungan dengan bagian ini
1.06 Horisontal driver berfungsi untuk memperkuat sinyal frekwensi horisontal dari IC Jungel sebelum diumpankan ke bagian horisontal output. Sebagai penghubung (kopel) bagian Horisontal Driver dengan bagian Horisontal Output umumnya digunakan sebuah tranfo sebagai matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi kopel secara maksimum. Peranan horisontal driver cukup kritis, karena
• Idealnya pada saat ON resistansi antara kolektor dengan emitor adalah nol. Jika drive kurang akan menyebabkan transistor HOT tidak sepenuhnya "on", tetapi masih mempunyai resistansi yang dapat menyebabkan transistor HOT panas.
• Sebaliknya kalau drive over akan menyebabkan "storage time" atau waktu yang dibutuhkan untuk kembali dari kondisi ON ke kondisi OFF transistor menjadi lebih lama. Akibatnya periode "on time" transistor HOT menjadi lebih lama, sehingga dapat pula menyebabkan transistor HOT panas.
1.07 Bagian horisontal output merupakan bagian yang paling sulit dipahami. Bentuk tegangan yang melalui masing-masing komponen berbeda satu sama lain. Tetapi secara garis besar dapat dijelaskan fungsi masing-masing part yang ada sebagai berikiut.
1.07.1 Transistor HOT (Horizontal Output Transistor) berfungsi untuk menyediakan power yang cukup agar mampu menghasilkan tegangan pulsa-pulsa kekumparan defleksi horisontal. Transistor HOT umumnya mendapat suply tegangan B+ yang besarnya sekitar DC 100 hingga 150v.
Transistor HOT sebenarnya bukan berlaku sebagai sebuah penguat atau amplifier, tetapi berlaku sebagai "switch on-off" yang dikemudikan oleh pulsa horisontal driver. Pada saat periode "on" maka kolektor-emitor akan terhubung sepenuhnya dimana idealnya resistansinya adalah "nol". Tetapi karena resistansi ideal ini tidak mungkin, maka kolektor-emitor masih mempunyai resistansi yang kecil yang menyebabkan transistor menjadi panas, sehingga transistor HOT perlu dipasang pada pendingin.
Trafo flyback dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa yang mengakibatkan timbulnya tegangan induksi yang cukup tinggi kurang lebih 1500v. Tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT, oleh karena itu minimal transistor HOT harus mempunyai tegangan kerja kolektor-emitor 1500v.
1.07.2 Dinamakan kapasitor resonan karena kapasitor ini membentuk semacam sirkit resonansi paralel bersama dengan kumparan flyback dan def yoke. Kapasitor resonan (nama lainnya adalah kapasitor retrace timing, kapasitor safety, kapasitor snubber) umumnya mempunyai tegangan kerja 1600v dan dipasang pada kolektor HOT dengan ground.
Nilai resonan cukup kritis karena mempunyai pengaruh terhadap lamanya periode "on" transistor HOT, geometrik lebar raster dan tegangan tinggi yang dihasilkan flyback.
Jika kapasitor ini nilainya berubah mengecil akan menyebabkan raster menyempit kiri-kanan dan semua tegangan keluaran flyback naik bertambah.
Jika kapasitor resonan sampai lepas solderannya atau nilainya mengecil maka akan menyebabkan tegangan induksi pada kolektor naik lipat beberapa kali sehingga dapat merusak transistor HOT. Pada kasus tertentu tegangan yang naik ini mungkin dapat merusak tabung gambar seperti adanya keluar loncatan api atau leher tabung gambar retak dan patah pada bagaian yang ada didalam def yoke. TV yang mempunyai sirkit protektor X-ray otomatis akan mati protek jika tegangan tinggi flyback naik tidak normal, sehingga dapat dicegah terjadinya kerusakan transistor atau tabung gambar.
Jika nilai kapasitor resonan diganti dengan nilai yang lebih besar maka akibatnya tegangan tinggi akan turun dan raster akan semakin melebar secara horisontal.
1.07.3 Secara internal didalam transistor HOT terdapat diode yang dinamakan Diode Damper yang dipasang antara kolektor-emitor. Karena adanya tranfo flyback pada sirkit transistor HOT maka hal ini memicu terjadinya osilasi yang menghasilkan tegangan bolak-balik dimana tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT. Jika tanpa diode damper akibatnya transistor HOT kadang akan mendapat tegangan dengan polaritas terbalik (kolektor mendapat tegangan minus dan emitor mendapat tegangan plus). Tentu hal ini akan menyebabkan transistor rusak.
Diode damper berfungsi untuk meredam osilasi. Pada saat emitor mendapat tegangan (+) dan kolektor mendapat tegangan (-), maka tegangan ini akan disimpangkan agar melalui diode damper. Pada TV model lama (kuno) transistor HOT belum menggunakan internal diode damper dan tambahan diode damper dipasang diluar transistor.
1.07.4 Karena karakteristik kumparan def yoke yang tidak murni induktif tetapi juga mempunyai karakteristik resistif, maka hal ini menimbulkan cacat yang dinamakan "cacat horisontal linear". Cacat menyebabkan gambar pada bagian pinggir kanan layar terkompresi,sehingga jika menampilkan gambar seorang penyiar pundak kiri-kanan nampak tidak simetris. Cacat ini akan nampak lebih jelas jika gambar menampilkan gambar patern kotak-kotak Sebuah kumparan yang dinamakan Kumparan Horisontal Linear (H Lin) dipasang secara seri dengan kumparan def yoke berfungsi untuk memperbaiki cacat ini. Pemasangan polaritas kumparan tidak boleh terbalik, dan untuk menghindari kesalahan pemasangan maka pada bodi kumparan dan pada pcb umumnya diberi tanda tertentu.
1.07.5 Akibat bentuk dimensi layar tabung gambar yang jaraknya terhadap penembak elektron tidak merata, hal ini menyebabkan cacat yang dinamakan "cacat S". Hal ini disebabkan karena kecepatan penyapuan elektron secara horisontal pada bagian kiri dan bagian kanan layar relatip lebih cepat dibanding dengan pada saat dibagian tengah layar. Hal ini menyebabkan gambar pada bagian kiri dan bagian kanan layar sedikit melebar dibanding dengan bagian tengah layar. Berbeda dengan cacat horisontal linear yang berpengaruh hanya pada salah satu sisi, maka cacat "S" berpengaruh pada kedua sisi kiri kanan layar. Cacat ini nampak lebih jelas jika menampilkan gambar patern kotak-kotak.
Sebuah kapasitor yang dinamakan kapasitor "S" dipakai untuk memperbaiki cacat ini dan umumnya mempunyai tegangan kerja 200v. Kapasitor ini nilainya cukup kritis oleh karena itu kalau mengganti harus menggunakan dengan nilai yang sama.
• Jika kapasitor "S" nilainya dirubah lebih kecil maka akan mengakibatkan gambar bagian pinggir kiri dan bagian pinggir kanan layar akan seperti dikompres.
• Sedangkan jika nilai kapasitor "S" dirubah lebih besar maka akan mengakibatkan gambar bagian pinggir kiri dan bagian pinggir kanan layar akan seperti direnggangkan
1.07.6 Cacat "cross-hatch" hanya nampak jelas jika gambar menampilkan gambar patern cross-hatch (gambar patern kotak-kotak) hitam putih, Akan nampak garis bengkok-bengkok seperti cacing pada setiap persilangan garis vertikal-horisontal. Pada bagian sirkit horisontal-out dipasang sirkit "kink correction" untuk menghilangkan gangguan cacat ini. Sirkit terdiri dari sebuah diode, sebuah elko kecil tegangan tinggi dengan nilai 0.5uF/160v dan sebuah resistor yang dipasang secara paralel dengan kapasitor "S". Kerusakan pada salah satu part pada bagian ini tidak akan nampak atau mengganggu jika TV menampilkan gambar biasa.
1.07.7 Kumparan def yoke horisontal dipasang pada leher tabung gambar berfungsi untuk mengendalikan sinar elektron agar melakukan penyapuan secara horisontal dari bagian kiri ke bagian kanan layar. Kumparan defleksi horisontal mempunyai sepasang kumparan yang dipasang dibagian atas dan dibagian bawah leher tabung gambar yang umumnya disambung secara paralel.
2. Pembangkit tegangan tinggi Flyback
2.01 Pulsa horisontal digunakan untuk mengendalikan agar sinar elektron melakukan penyapuan gambar 1 garis horisontal dari bagian kiri layar ke bagian kanan. Kemudian dengan kecepatan tinggi pulsa horisontal akan mengembalikan sinar elektron kebagian kiri layar untuk memulai mengulang penyapuan 1 garis horisontal lagi. Pulsa pengembalian sinar elektron agar kembali ke bagian kiri layar ini dinamakan "pulsa horisontal retrace". Pulsa-pulsa inilah yang dimanfaatkan untuk membangkitkan tegangan tinggi anode dengan cara memasang sebuah tranfo pada bagian horisontal output. Oleh karena itu tranfo ini dinamakan tranfo flyback.
Arus horisontal retrace yang berubah dengan sangat cepat pada bagian primer flyback akan menginduksikan tegangan tinggi pada sekunder sekitar 20 hingga 30Kv dan disearahkan menggunakan diode tegangan tinggi.
VR atau potensio sebagai pembagi tegangan tinggi dipasang didalam bodi flyback guna mendapatkan tegangan tinggi untuk Fokus sekitar 6Kv dan tegangan Screen sekitar 500V.
Kecuali itu flyback juga digunakan untuk menghasilkan tegangan-tegangan rendah lainnya seperti untuk bagian vertikal, heater dan video drive.
TV Sony yang menggunakan tabung Trinitron membutuhkan tegangan screen sekitar 400 ~ 800v. Tegangan screen bukan diperoleh dari tranfo flyback, tetapi diperoleh dengan cara menyearahkan pulsa-pulsa horisontal dengan cara memasang sebuah diode pada Kolektor transistor HOT.
2.03 Tegangan tinggi flyback disearahkan menggunakan deretan diode yang diseri, sehingga mengakibatkan mempunyai resistansi internal yang relatip tinggi. Perubahan arus yang kecil dapat mengakibatkan tegangan tinggi drops. Jika teganan tinggi drops akan menyebabkan sinar elektron kecepatannya menurun dan lebih mudah dibengkokkan oleh def yoke, sehingga akibatnya raster akan mengembang arah horisontal dan vertikal (blooming).
Jika kontras atau britnes gambar berubah-ubah dapat menimbulan raster kembang-kempis (breathing). Pada TV yang sederhana untuk mengkoreksi cacat breathing biasanya dipasang sebuah resistor power pada jalur B+ . Jika kontras atau britnes gambar bertambah akibatnya arus B+ akan bertambah dan mengakibatkan tegangan drops pada resistor bertambah besar (tegangan drops V = I x R). Akibatnya tegangan ke horisontal output akan drops dan defleksi horisontal juga drops sehingga raster tidak jadi mengembang. TV layar besar biasanya memakai sirkit anti breathing dengan menggunakan pin-EHT input yang terdapat pada IC Jungel. Pulsa dari flyback dihubungkan ke pin-EHT dan dihubungkan dengan bagian koreksi EW yang akan otomastis mengendalikan Hor-size dan Vert-size
2.04 Pulsa-pulsa dari tranfo flyback diberikan ke sirkit bagian lain dengan fungsi untuk : 2.02 Besarnya frekwensi pulsa horisontal adalah sekitar 15 Khz. Keuntungan dengan penggunaan frekwensi tinggi untuk membangkitkan tegangan tinggi ialah bahwa jumlah lilitan tranfo untuk menaikkan tegangan yang dibutuhkan relatip tidak sebanyak jika dibanding menggunakan tranfo konvensionil yang dipakai pada listrik ac dengan frekwensi 50Hz. Jika untuk menghasilkan tegangan tinggi menggunakan trafo seperti yang digunakan pada power suply, tentu akan lebih banyak membutuhkan gulungan, memakan tempat, dan berat. Karena bekerja pada frekwensi tinggi, maka inti tranfo flyback menggunakan bahan dari ferit
• Pulsa diberikan ke IC Mikrokontrol sebagai pulsa Hor Sync, dimana bersama pulsa Vert Sync dari bagian vertikal-out dipakai untuk keperluan pembangkit karakter OSD (On Screen Display). Jika pulsa ini terputus maka akan menyebabkan OSD tidak muncul.
• Pulsa diberikan ke IC Jungel /Video Chroma berfungsi untuk pulsa blangking, pembangkit sinyal sand-castle, pemroses warna dan sebagai pulsa untuk PH2. Jika pulsa ini terputus dapat menyebabkan raster gelap, gambar sedikit bergeser kekiri sehingga nampak ada blok hitam pada bagian kanan layar.
• Pada beberapa model TV pulsa dari flyback dipakai untuk sinkronisasi ke bagian SMPS (Switch Mode Power Supply). Berfungsi untuk menghilangkan gangguan frekwensi SMPS terhadap gambar. Jika pulsa ini terputus dapat menyebabkan problem seperti, power suply ngerik, power suply tidak kerja, back ground gambar ada gangguan seperti serat kayu.
3. Memahami cara kerja sirkit Koreksi EW (Pin Cushion)
Pada TV tabung gambar layar besar atau layar flat, masalah yang dihadapi adalah cacat raster yang melengkung pada kiri-kanan layar sehingga raster berbentuk seperti gambar bantal. Istilah lainnya adalah cacat "pin-cushion" atau "EW". Hal ini disebabkan karena perbedaan geometri jarak yang tidak merata antara elemen penembak elektron RGB ke seluruh permukaan layar. Bagian sudut-sudut pojok layar mempunyai jarak yang paling jauh dibanding dengan bagaian tengah layar. Akibatnya defleksi horisontal pada bagian sudut-sudut layar lebih lebar dibanding pada bagian tengah layar. Cacat bantal dikoreksi menggunakan sirkit Koreksi EW atau Pin Cushion
Sirkit Koreksi EW terdiri dari :
• Sirkit pembentuk "pulsa vertikal parabola", yaitu sirkit yang menghasilkan pulsa-pulsa berbentuk parabola dengan frekwensi vertkal (sistim PAL 50Hz). Sikit ini mendapat input sinyal dari bagian vertikal-output
• Pin Amplifier, merupakan sebuah transistor power yang berfungsi untuk memperkuat sinyal vertikal parabola, digunakan untuk mendrive "Split Diode Modulator".
• Split Diode Modulator terdiri dari 2 buah diode yang dipasang pada kolektor transistor HOT. Tegangan pulsa vertikal parabola diinjeksikan ke bagian ini yang akan berpengaruh terhadap tegangan suply untuk transistor horisontal output yang akan mengendalikan besar kecilnya defleksi horisontal.
Pada TV model lama mempunyai 2 macam adjustment geometri yang masih menggunakan VR, yaitu
• Sebuah VR untuk mengatur besar kecilnya lengkung parabola yang akan mempengaruhi bentuk kelengkungan bagian kiri-kanan agar menjadi lurus (EW)
• Dan sebuah lainnya untuk mengatur tegangan dc basis transistor Pin-Amplifier yang akan berpengaruh terhadap lebar sisi kiri-kanan layar ( H size ).
Pada TV model-model baru ajustment geometri dilakukan melalui Service Mode dengan menggunakan remote. Disini ada beberapa macam adjustment. Pada TV yang lengkap mempunyai adjustment seperti dibawah. Ajustment harus dilakukan menggunakan patern gambar kotak-kotak (cross-hatch).
• Pin Amplifier, untuk mengatur kelengkungan garis pada bagian pinggir kiri-kanan garis agar menjadi lurus
• Hor Size, untuk mengatur lebar kiri-kanan raster
• Upper pin, untuk mengatur cacat garis bengkok pada bagian pojok kiri-kanan atas layar
• Lower pin, untuk mengatur cacat garis bengkok pada bagian pojok kiri-kanan bawah layar
• Hor Shift, untuk mengatur center gambar secara horisontal
• TILT atau Trapesium untuk mengatur cacat raster yang berbentuk trapesium agar menjadi bujur sangkar.
• Hor Bow, untuk mengatur cacat garis pada bagian tengah layar yang melengkung agar menjadi garis lurus
• Hor Angel, untuk mengatur cacat garis lurus pada bagian tengah yang miring layar agar menjadi tegak lurus.
4. Macam-macam kerusakan pada bagian Defleksi Horisontal
4.01 Tidak ada tegangan B+ pada kolektor transistor HOT dapat disebabkan antara lain karena :
• Transistor HOT kolektor-emitor short.
• Diode penyearah tegangan B+ short dari tranfo SMPS short.
• Power suply (SMPS) tidak kerja.
• Beberapa model TV menggunskan sirkit dimana tegangan B+ rendah pada saat stand by. Tegangan B+ baru akan naik menjadi normal jika mikrokontrol telah di-on-kan. Kerusakan bagian mikrokontrol atau sirkit pendukungnya dapat menyebabkan tegangan B+ tidak mau naik ke normal.
• Sirkit suply tegangan B+ menggunakan transistor atau relay sebagai "pemutus on-off" yang dikendalikan oleh bagian mikrokontrol melalui kontrol pin "power on-off". Kerusakan mungkin disebabkan pada sirkit ini.
• Kerusakan bagian mikrokontrol (kontrol power-on belum kerja).
4.02 Untuk mengetahui apakah bagian defleksi horisontal sudah bekerja, dapat dilakukan pemeriksaan atau pengamatan visual antara lain seperti :
• Diukur ada tegangan heater ada tegangan sekitar 5v ac. Nilai ini bukan nilai sebenarnya sebab avo-meter biasa tidak cocok untuk mengukur tegangan ac dengan frekwensi tinggi. Jika diukur dengan VTVM yang dapat dugunakan untuk mengkur teganagan frekwensi tinggi, nilai sebenarnya tegangan heater adalah 6.8v ac
• Secara visual heater nampak menyala.
• Diukur ada tegangan screen.
• Di cek ada sisa muatan tegangan tinggi pada anode tabung gambar.
4.03 Diperiksa sudah ada tegangan B+ pada kolektor transistor HOT. Maka jika bagian defeleksi horisontal belum kerja sama sekali dapat disebabkan karena (4.03.1 ~ 4.03.5) :
4.03.1 Osilator horisontal pada IC Jungel belum bekerja. Tergantung dari desain sistim kerja IC Jungel maka osilator horisontal belum bekerja kerja dapat disebabkan antara lain oleh :
• Tegangan suply pada pin-H.Vcc tidak ada atau kurang dari spesikasinya. Kebanyakan IC Jungel mempunyai tegangan kerja pada pin-Hvcc sebesar 8v (baca 4.04.6)
• (TV model lama) Keramik resonator 500khz rusak
• Beberapa tipe IC Jungel ada yang menggunakan resistor pull up (yang dihungkan ke jalur suply plus) pada bagian outputnya ( misal TDA8366, TDA8842). Jika resistor putus maka basis transistor driver tidak mendapat tegangan bias.
• Jalur hubungan pulsa SDA-SCL antara IC Mikrokontrol dengan IC Jungel putus atau jalur yang ada yang short disebabkan kerusakan pada part lain.
• IC mikrokontrol posisi belum "on" atau belum bekerja. Beberapa tipe IC jungel osilator horisontal sudah dapat langsung bekerja jika ada suply Hvcc tanpa menghidupkan mikrokontrol dulu atau mikrokontrol rusak. Tetapi ada beberapa tipe yang belum mau bekerja walaupun sudah ada tegangan suply Hvcc sebelum mikrokontrol mau "on" (contoh adalah TDA8842)
• X-ray protektor dipasang untuk mematikan osilator horisontal jika tegangan flyback over. TV model lama X-ray protektor aktip bekerja dengan menshort ke ground tegangan H.Vcc. Ada kerusakan salah satu part pada sirkit X-ray protektor dapat menyebabkan ada tegangan pemicu X-ray protektor bekerja.
• Beberapa IC Jungel model lama kadang mempunyai pin-Xray input (misal TA8690, TA8659). Normal pin X-ray tegangannya adalah nol. Jika pada pin-Xray input diukur ada tegangan (walaupun kecil) maka osilator tidak mau bekerja.
4.03.2 Kerusakan pada bagian horisontal driver yang dapat disebabkan karena :
• Tidak ada suply tegangan ke kolektor.
• Kadang dijumpai tegangan kolektor nol, tetapi jika transistor driver dilepas tegangan kolektor ada. Ini bukan kerusakan bagian driver. Problem disebabkan pada IC Jungel yang menyebabkan tegangan basis transistor over. Dapat disebabkan karena IC Jungel rusak atau horisontal osilator belum bekerja.
• Tidak ada tegangan pada basis transistor driver. Hal ini dapat disebabkan osilator horisontal belum bekerja, jalur ada yang putus, atau resistor pull-up pada pin hor-out IC Jungel rusak.
• Pada model TV tertentu kadang pada jalur basis transistor driver dipasang semacam transistor protektor yang disambungkan ke bagian vertikal-out, dimana kolektor-emitor transistor protektor ini akan men-short-kan ke ground tegangan basis jika ada problem pada bagian vertikal. Coba open dahulu transistor ini.
• Walaupun jarang terjadi kadang disebabkan tranfo horisontal driver rusak
• Transistor driver rusak.
Untuk mengetahui bahwa osilator horisontal dan driver horisontal keduanya sudah bekerja dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan pada bagian sekunder tranfo driver. Umunya kalau diukur ada tegangan sekitar 2v AC., jika basis transistor HOT diopen.
4.03.3 Kerusakan transistor HOT dimana umumnya kolektor-emitornya short, sehingga menyebabkan jalur B+ short ke ground. Tetapi kadang transistor HOT rusak karena basis-emitornya yang short. Mengganti transistor HOT sebaiknya menggunakan nomor part yang sama untuk menjamin keawetan pemakaian. Mengganti transistor HOT dengan nomor part berbeda memang dapat dilakukan, hanya kadangkala dapat menimbulkan problem seperti over OVP (Over Current Protector) aktip bekerja, raster tidak penuh kiri-kanan, atau tidak tahan lama.
Untuk menghindari kerusakan berulang atau pesawat kembali rusak setelah dipakai beberapa hari atau minggu. Sebelum mengganti transistor HOT yang rusak, maka sebaiknya dilakukanlah pemeriksaan hal-hal yang mungkin dapat menyebabkan transistor ini rusak :
• Cek tegangan B+ apakah normal
• Periksa solderan pada kapasitor resonan
• Periksa elko pada suply kumparan primer tranfo horisontal driver, mungkin kering
• (Kalau perlu) Periksa def yoke.
4.03.4 Kerusakan tranfo flyback dapat ditunjukkan dengan tanda-tanda antara lain :
• Transistor HOT rusak short, dan jika diganti baru akan rusak lagi
• Bodi flyback ada bagian yang mengelembung, warna berubah, ada lubang kecil yang kadang keluar semacam lelehan.
• Resistor pada sirkit bagian ABL ada yang terbakar
• Kapasitor (200v) pada pin-ABL flyback short
• Keluar loncatan api dari bagian tertentu atau antar kaki pin-pinnya.
• Tegangan tinggi anode, fokus, screen tidak keluar, tetapi tegangan rendah lainnya keluar.
• Jika diukur dengan ohm meter( dengan x 1K) ada kebocoran antara anode cap dengan kaki ground flybak.
• Jika diukur dengan ohm meter ada hubungan antara kumparan primer dengan sekunder.
4.03.5 Kerusakan Def Yoke ditandai antara lain dengan :
• Tegangan B+ drops dan kadang disertai suara huming dari speaker. Jika konektor def yoke dilepas maka bagian horisontal atau tegangan B+ akan langsung bekerja dengan normal. Jangan menghidupkan TV terlalu lama tanpa def yoke karena dapat menyebabkan phospor tabung layar terbakar pada titik tengah layar. Kecilkan VR screen sebelum mencoba hal ini.
• Transistor HOT rusak. Jika diganti akan rusak lagi.
• Raster nampak berbentuk seperti trapesiumd. Lepas kumparan def yoke.
• Keluar asap.
• Jika def yoke dilepas secara visual nampak ada bagian yang terbakar. Melepas def yoke hati-hati jangan sampai merubah posisi adjustment magnet konvergen yang ada dibelakangnya. Dan ketika memasang kembali magnet konvergen pasang pada posisi seperti semula.
4.04.6 Sirkit suply tegangan H-Vccke IC Jungel ada berbagai macam sistim, sehingga ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak ada tegangan suply H-Vcc.
• Tegangan diberikan dari dari suply B+ melalui resistor puluhan kilo ohm.
• Tegangan diberikan dari tegangan rendah melalui resistor ratusan ohm
• Suply menggunakan sirkit transistor pemutus yang dikendalaikan oleh bagian mikrokontrol, sehingga mikrokontrol yang belum on atau sirkit pemutus yang rusak menyebabkan suply H-Vcc tidak ada.
• IC jungel rusak dimana pin H-Vcc IC Jungle short. Jika pin H-Vcc IC Jungel diopen maka tegangan ada.
• Pada TV model lama kadang dipasang sebuah transistor X-ray protektor pada jalur H-Vcc. Keruskan pada transistor X-ray protektor akan menyebabkan H-Vcc di-short-kan ke ground.
4.05 Bagian defleksi horisontal hidup tetapi sebentar kemudian terus mati. Problem semacam ini dapat disebabkan antara lain karena ( 4.05.1 ~ 4.05.3) :
4.05.1 X-ray protektor pada TV model lama umumnya akan mematikan osilator horisontal jika tegangan tinggi anode over. Problem kemungkinan dapat disebabkan karena :
• Kapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya berubah mengecil
• Tegangan B+ over
• Kerusakan part pada sirkit X-ray protektor, misalnya ada diode zener bocor atau ada transistornya yang bocor.
Tanpa skematik diagram kadang sulit mencari lokasi X-ray protektor. Kita dapat melacak mencari lokasi sirkit X-ray dengan cara sebagai berikut :
• Open semua pin pada flyback kecuali pin-B+ dan pin-Kolektor.
• Hidupkan TV dan biasanya protek sudah tidak akan aktip bekerja.
• Solder kembali pin yang telah di open satu persatu bergantian dengan dicoba hidupkan setiap kali habis menyambung salah satu pin yang telah diopen.
• Jika protektor bekerja, maka sirkit X-ray berhubungan dengan pin yang baru saja disambung kembali tersebut.
4.05.2 OVP aktip bekerja jika arus B+ yang over. Kerusakan mungkin dapat disebabkan karena :
• Kumparan def yoke rusak
• Flyback rusak
• Beban flyback berat, disebabkan karena sirkit yang mengambil suply dari flyback ada yang rusak.
• sirkit OVP sendiri ada yang part yang rusak.
4.05.3 Kerusakan pada bagian horisontal driver umumnya disebabkan karena :
• Transistor mau rusak sehingga kadang mau bekerja pada saat masih dingin,
• Suply untuk tegangan kolektor putus.
• Kadang tegangan kolektor nol, tetapi jika transistor driver diopen tegangan ada. Kerusakan bukan pada bagian horisontal driver, tetapi pada bagian osilator horisontal
• Walaupun jarang terjadi kadang tranfo horisontal driver rusak.
4.06 Ketika TV dihidupkan transistor HOT langsung rusak sebelum kita sempat melakukan pengukuran. Kemungkinan dapat disebabkan karena :
• Kapasitor resonan pada kolektor HOT yang mempunyai tegangan kerja 1600v nilainya berubah mengecil atau solderan lepas. Hal ini menyebabkan terjadinya tegangan induksi yang sangat tinggi pada tranfo flyback yang menyebabkan transistor rusak. Nilai kapasitor ini cukup kritis oleh karena itu ganti dengan nilai yang sama.
• Kumparan horisontal Def yoke rusak terbakar atau short
• Flyback rusak pada bagian gulungan primer antara pin-B+ dengan pin-kolektor short.
• Tabung gambar rusak (biasanya ada loncatan api didaamnya).
• Tegangan B+ over
• (TV lama) Kerusakan pada keramik resonator 500KHz yang menyebabkan frekwensi osilator berubah menjadi tinggi. Biasanya disertai suara ngencrit sebelum rusak.
• Kerusakan pada sirkit PH1 (AFC1) seperti resistor, kapasitor atau IC Jungel.
4.07 Menjumpai transistor HOT rusak secara berulang pada saat melakukan perbaikan TV, maka dapat dilakukan langkah-langkah percobaan sebagai berikut untuk mencegah kerusakan tersebut :
• Sediakan lampu 100w/220v 2 buah yang disambung paralel.
• Masing-masing beri sambungan kabel sepanjang kurang lebih 30cm pada kedua ujungnya dengan cara disolder.
• Putus jalur hubungan antara pin-flyback yang ke kolektor transistor HOT.
• Pasang kedua lampu antara pin-flyback dengan kolektor transistor HOT secara paralel.
• Hidupkan TV.
• Jika lampu menyala terang berarti masih ada kerusakan pada bagian lain yang dapat menyebabkan transistor HOT rusak.
• Jika nyala lampu sudah redup berarti kerusakan telah teratasi dan kembalikan sirkit seperti semula.
4.08 Transistor HOT panas atau transistor dalam jangka pendek rusak berulang setelah diambil konsumen.
Penyebab kerusakan transistor HOT dapat dikategorikan sebagai berikut :
• Sinyal drive yang kurang sehingga menyebabkan under-drive. Umumnya disebabkan karena elko kering pada suply Vcc tranfo horisoantal drive. Tegangan suply yang drops pada horisontal oslator maupun horisontal drive juga dapat menyebabkan masalah ini.
• Sinyal drive kurang karena suply Vcc kedua tidak kerja (baca...)
• Sinyal drive yang over. Dapat disebabkan tegangan suply pada horisontal osilator atau horisontal drive yang over. Biasanya karena ada part seperti resistor yang diganti dengan nilai yang berbeda.
• Sinyal drive yang over dapat juga disebabkan karena tegangan Hvcc pada ic jungel over. Dapat disebabkan karena kerusakan regulator atau ada resistor yang diganti dengan nilai yang tidak sama.
• Arus kolektor over disebabkan karena beban yang over. Mungkin disebabkan karena def yoke, flyback, bagian vertikal out ada masalah.
• Tegangan kolektor over. Dapat disebabkan karena kapasitor resonan nilai mengecil, tegangan power suply kadang berubah naik.
• Transistor yang dipasang tidak asli atau tidak cocok.
• Pemasangan HOT dengan pendingin kurang baik.
• Ada solderan kurang bagus pada bagian horisontal output, part bagian filter PH1 (AFC1).
• (TV lama) Bagian osilator kadang frekwensinya berubah, misalnya keramik resonator 500Khz yang akan rusak.
Catatan :
• Flyaback yang bersuara dapat menunjukkan bahwa frekwensi horisontal tidak normal. Dalam hal ini kalau TV dihidupkan terlalu lama kadang dapat mengakibatkan transistor HOT rusak.
• Beberapa model TV baru kadang salah dalam desainnya sehingga transistor HOT sering rusak. Dalam hal ini maka perlu dicari informasi modifikasi yang diperlukan.
• Kadang listrik yang sering hidup mati, pindah chanel, memasang video in pada saat TV dalam keadaan hidup, ada sinyal dari handphone terlalu dekat dapat menimbulkan triger yang dapat merusak transistor HOT.
4.09 Kerusakan gambar tidak sinkron secara horisontal dapat disebabkan karena :
• Kerusakan part-part pada bagian filter PH1 atau AFC1 dari IC Jungel atau ada solderan kurang baik pada bagian tersebut.
• (TV lama) Kerusakan x-tal 500Khz resonator eksternal.
• Kerusakan X-tal warna pada TV yang sudah tidak menggunakan eksternal resonator. Problem seperti ini kadang disertai dengan gejala warna sering hilang.
• Kadang IC Jungel mempunyai jalur input sendiri untuk sinyal sinronisasi. Jika jalur sinyal ini terputus maka akan menyebabkan gambar tidak sinkron vertikal mauoun horisontal.
• IC jungel yang rusak
• EEPROM data korup
4.10 Gambar nampak sedikit bergeser kekiri sehingga timbul blok hitam pada bagian kanan layar. Problem seperti ini dapat disebabkan karena :
• Paling sering disebabakan kerusakan part atau solderan yang menyebabkan jalur sinyal pulsa horisontal (FBP) dari pin-AFC flyback ke IC Jungel terputus atau short ke ground.
• Kerusakan part pada filter PH2 atau AFC2
• IC Jungel rusak
4.11 Timbul gangguan ada beberapa blok hitam vertikal pada back-ground gambar pada bagian kiri layar. Hal ini disebabkan adanya gangguan osilasi pada bentuk pulsa horisontal. Problem dapat disebabkan karena :
• Elko pada suply tegangan B+ dekat pin-tranfo flyback kering.
• Elko pada suply tranfo horisontal driver kering.
• Resistor yang diseri dengan kapasitor yang terletak pada kolektor tranfo horisontal drive rusak atau solderan lepas.
• Pada jalur suply tegangan B+ ke flyback kadang dipasang sebuah kumparan. Jika kumparan ini di jumper atau short dapat juga menyebabkan timbulnya gangguan ini.
• Tranfo flyback domodifikasi atau diganti lain tipe.
4.12 Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam pendek pada gambar yang kontras. Gangguan akan nampak jelas jika gambar mempunyai kontras yang tinggi. Dan akan nampak lebih jelas jika gambar menampilkan tulisan teks atau OSD.
• Dapat disebabkan karena kapasitor elko yang terdapat pada jalur tegangan B+ dekat tranfo flybak kering.
4.13 Raster menyempit tidak penuh pada bagian kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :
• Kapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya sedikit menurun. Dapat dikoreksi dengan mencoba menambah memasang kapasitor dengan nilai antara 102 hingga 502 dengan tegangan 1600v secara paralel dengan kapasitor resonan.
• Ajustment tegangan B+ kurang.
• Pada TV yang mempunyai sirkit Koreksi EW mungkin disebabkan karena kesalahan adjustment Horisontal-Size.
4.14 Raster mengecil kiri-kanan maupun atas bawah sehingga berbentuk seperti trapesium. Umunya kumparan defleksi terdiri dari 2 buah kumparan yang kebanyakan disambung secara paralel. Jika salah satu kumparan sedikit short akan menyebabkan terjadinya problem ini. Untuk memastikan apakah terjadi short pada salah satu kumparan def yoke horisontal, maka dapat dilakukan :
• Lepas dan pisahkan dahulu solderan salah satu ujung sambungan paralel ke 2 kumparan def yoke.
• Masing-masing kumparan diukur resistansinya (sebaiknya menggunakan meter digital). Jika diukur kedua kumparan ini resistansinya berbeda, berarti yang mempunyai resistansi lebih kecil ada bagian yang short.
4.15 Raster mengembang (blooming) diakibatkan karena kecepatan sinar elektron berkurang sehingga mudah dibelokkan oleh def yoke, dimana problem ini dapat disebabkan karena :
• Flyback rusak. Kerusakan pada diode penyearah yang ada didalam tranfo flyback.
• Tegangan heater kurang, yang dapat karena solderan kurang baik, konektor CRT soket kurang kontak, atau ada resistor heater yang molor nilainya.
• Emisi katode tabung gambar lemah.
4.16 Raster kembang kempis (breathing). Untuk TV kualitas bawah adalah normal jika gambar nampak sedikit kembang kempis jika kontras atau britnes gambar berubah-ubah. Pada TV yang sederhana untuk mengkoreksi cacat breathing biasanya dipasang sebuah resistor power pada jalur B+ . Jika kontras atau britnes gambar bertambah akibatnya arus B+ akan bertambah dan mengakibatkan tegangan drops pada resistor bertambah besar (tegangan drops V = I x R). Akibatnya tegangan yang masuk ke horisontal output akan drops pula dan defleksi horisontal juga drops sehingga raster tidak jadi mengembang.
Pada TV layar besar biasanya dipasang sirkit anti breathing menggunakan pin-EHT input yang terdapat pada IC Jungel. Pulsa dari flyback dihubungkan ke pin-EHT dan dihubungkan dengan bagian koreksi EW yang akan otomastis mengendalikan Hor-size dan Vert-size. Disini pin-EHT juga difungsikan sebagai input X-ray protektor. Protektor akan aktip bekerja jika pulsa dari flyback over.
Problem kembang kempis dapat disebabkan :
• Tergangan B+ problem, kerusakan pada bagian power suply.
• Tranfo flyback rusak pada bagian tegangan tinggi.
• Transistor HOT yang dipasang tidak cocok
• Problem pada sirkit EHT input atau pada sirkit Koreksi EW
• Untuk mengurangi problem kembang kempis, maka dapat dilakukan dengan cara mengurangi level britnes dan kontras gambar.
4.17 Timbul gangguan garis-garis kecil pada bagian pinggir kiri-kanan layar. Problem kadang disertai dengan timbulnya suara berisik dari tranfo flyback.
• Kerusakan dapat disebabkan dari bagian filter PH1 atau AFC1 atau dari IC jungel yang kerjanya tidak normal.
4.18 Gambar melipat tegak lurus dibagian tengah layar. Atau timbul gangguan garis putih tegak lurus dibagian tengah layar. Problem dapat disebabkan karena :
• Karakteristik transistor HOT berubah sehingga faktor penguatan menurun.
• Kualitas Transistor HOT yang dipasang sebagai pengganti tidak baik, atau karakteristiknya tidak sama.
• Problem pada sirkit bagian Horisontal driver sehingga HOT under drive.
4.19 Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar. Problem dapat disebabkan karena :
• Konektor def yoke horisontal kendor atau hubungan ada yang putus
• Kapasitor "S" rusak open. Ganti dengan nilai yang sama karena mempunyai pengaruh terhadap geometri gambar.
4.20 Cacat horisonal linear. Cacat ini menyebabkan bagian kanan layar gambar terkompresi. Gejala akan nampak jelas jika sedang menampilkan close up seorang penyiar dimana pundak kiri-kanan pemyiar nampak tidak simetri. Problem dapat disebabkan karena :
• Coil horisontal linear terbakar.
• Pemasangan coil horisontal linear terbalik polaritasnya.
• Def Yoke diganti bukan aslinya.
4.21 Cacat pin-cushion, gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :
• Adjustment Parabola atau Pin-Amplifier pada EW geometri
• Sirkit-Pin Cushion atau Koreksi EW ada part yang rusak atau jalur putus. Yang paling sering terjadi adalah kerusakan resistor atau transistor power pada Pin-driver amplifier.
4.22 Tegangan B+ drops. Pada saat bagian horisontal belum bekerja tegangan B+ normal, tetapi pada saat bagian horisontal bekerja tegangan B+ drops. Tegangan B+ drops dapat disebabkan karena problem pada bagian horisontal output, tetapi dapat juga disebabkan karena problem pada bagian power suply. Pada TV yang diperlengkai protektor OVP (over current protector) akan menyebabkan TV mati protek.
Problem pada bagian horisontal output yang dapat menyebabkan tegangan B+ drops antara lain adalah :
• Kumparan def yoke rusak ada yang sedikit short
• Kumparan flyback rusak ada yang sedikit short
• Diode penyearah yang ada disekitar flyback ada yang short
• Beban flyback over yang dapat disebabkan karena IC Vertikal Out short misalnya.
4.23 Membedakan penyebab tegangan B+ drops karena problem bagian horisontal atau karena problem bagian power suply. Dapat dilakukan dengan mengganti sementara beban B+ dengan lampu dop :
• Sediakan 2 buah lampu dop 100w/220v dan masing-masing diberi kabel untuk penyambungan dengan panjang kurang lebih 30cm
• Lepas sementara hubungan transistor HOT
• Pasang kedua buah lampu secara paralel antra jalur B+ dengan ground sebagai beban pengganti transistor HOT.
• Hidupkan power suply.
• Jika tegangan B+ drops berarti bagin power suply yang problem.
• Jika tegangan B+ normal berarti yang problem bagian horisontal.
4.24 Kerusakan kumparan def yoke disebabkan bagiaan tertentu kawat email ada yang terluka sehingga memicu terjadinya loncatan api antar kawat gulungan. Loncatan api ini lama kelamaan dapat menyebabkan gulungan disekitarnya ikut terbakar. Kerusakan umumnya disebakan karena adanya sejenis lem yang telah kering pada def yoke yang sifatnya berubah menjadi korosif dan merusak lapisan email.
Kadang pada malam hari terjadi pengembunan pada kaca tabung gambar sehingga didalam def yoke menjadi basah. Hal ini juga dapat memicu terjadinya kerusakan def yoke.
Jika kerusakan def yoke ringan maka biasanya menyebabkan raster nampak seperti trapesium. Tetapi keruskan parah dapat menyebabkan def yoke keluar api dan berasap, tegangan B+ drops atau transistor HOT rusak.
4.25 Pengalaman kami Def yoke yang terbakar pada bagian horisontal kadang masih dapat diperbaiki bila yang terbakar baru beberapa gulungan saja. Kami sudah mencoba beberapa kali hal ini dan tidak pernah rusak kembali.
Cara yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
• Sekitar bagian yang terbakar tetesi cairan thinner. Lakukan beberapa kali dengan tujuan agar gulungan yang nampak terbakar dapat diangkat dan dipisahkan dari gulungan lain yang masih bagus lapisan emailnya.
• Bersihkan dengan hati-hati jika ada bekas lem yang kering, jangan sampai merusak email kawat lain yang masih.
• Pisahkan atau angkat dengan hati bagian kawat email yang nampak rusak dari gulungan lainnya yang masih bagus dengan obeng jam minus kecil dengan hati-hati. Jangan sampai merusak email gulungan lain yang masih bagus. Kadang kawat email yang akan kita angkat putus, hal ini tidak masalah, karena dapat disambung kembali dengan kawat email tambahan.
• Beri isolasi kawat-kawat yang emailnya mengelupas. Kami biasa gunakan isolasi dari paper (kertas).
• Untuk mencegah kemungkinan ada kawat email lain disekitar gulungan yang terbakar yang mungkin sedikit rusak kecil, maka kami berikan lem alteco pada sekitar bekas gulungan kawat yang terbakar.
Mempunyai 2 buah def yoke rusak dengan tipe yang sama, jika masing-masing yang yang rusak hanya satu gulungan saja, maka ke dua def yoke ini dapat dioplos sehingga mendapatkan sebuah def yoke yang baik. Menyambung kembali secara parallel 2 kumparan def yoke akan menimbulkan masalah jika polaritas penyambungan salah. Untuk menghindari kesalahan penyambungan, maka pemasangan sebaiknya dilakukan satu demi satu.
• Pasang (solder) salah satu kumparan dahulu pada konektor.
• Kumparan ke dua pasang (solder) satu ujung kabelnya saja pada salah satu konektor
• Hidupkan pesawat. Raster akan nampak tidak normal.
• (Masih dalam kondisi TV hidup) Menggunakan tang jepit, ujung kabel kumparan kedua yang belum dipasang sambungkan ke konektor sehingga terpasang parallel dengan cara disentuhkan sementara sesaat saja.
• Jika timbul api seperti orang mengelas, maka berarti polaritas kumparan kedua pemasangan terbalik. Jika polaritas sudah benar, maka raster akan hidup normal.
4.26 Dari pabrik umumnya kumparan def yoke sudah dituning dengan pas menggunakan pita magnet atau sejenisnya dengan dengan tabung gambar untuk menghasilkan purity dan konvergen yang baik. Mengganti def yoke dengan nomor part yang tidak sama kalau dilihat sekilas dari tampilan gambar mungkin tidak ada masalah. Tetapi kalau diteliti dengan seksama, ada kemungkinan menimbulkan problem seperti :
• Horisontal size berubah, dapat dikoreksi dengan mengganti nilai kapasitor resonan.
• Kalau perbedaan impedansi (ressistansi) antara yang orisinil dengan penggantinya jauh berbeda dapat menyebabkan transistor HOT panas dan rusak.
• Purity sulit diadjust. Ada sedikit bagian yang flek
• Dinamik konvergen sulit atau sama sekali tidak dapat diadjust. Teks akan terlihat tidak konvergen.
• Dinamik konvergen sulit diadjust
• Problem cacat "S". dapat dikoreksi dengan cara mencoba mengganti kapasitor "S"
polytron minimax suara ngosos
Dapat service'an polytron minimax dengan gejala kerusakan suara nois/ngosos lebih dominan terdengar sdangkan suara siaran tv ada tapi terdengar kecil.. Bila volume di besarkan (vol +) suara nois/ngosos mengecil . Bila volume di kecilkan (vol-) suara nois membesar..perkira kerusakn ic tda 2030 ups ternyata bukan..setelah patroli sana sini . .sempat pusing juga c, akhirnya dpt petunjuk dari rekan blogs )ternyata kerusakan ada pada ic AN5891 ..Setelah ak lakukn penggantian kompne ic nd jreng suara kembali nolmal...
Tapi muncul masalah baru yaitu suara subwofer ga mau aktif...setelah ak liat menu tampilan pd seting audio tidak ada menu subwofer...kemana ini menunya. . Woy...akhirnya ak buka factory setingnya masukn code 1014.. Ak otak.atik menu option .0 . 1 . 2 . 3 .. Hampir stengah jam ak cari akhir nya ketemu juga ternyata untuk memunculkan menu subwofer pada tampilan menu utama(seting audio ) ada pada ( OPTION 0.) terletak pada digit pertama dari 8 digit yg ada posisikan pd angka 1 ..
akhirnya jadi juga tvnya suaranya pun ok lagi..
Sharp tombol tak berfungsi
Kemarin datang order tv sharp mati total katanya yang empunya tv udah di benerin tapi malah mati total cuman masalah ada garis horisontal di tempet service sebelumnya si tukang service bilang ga sanggup beberin akhirnya sampai juga.
langsung aja tak tes tv di nyalain emang bener di lihat dari lampu lednya juga ga nyala apalagi Protek, tak buka casing pertama cek dulu dah tegangan Vcc ic program sebesar 3,3volt dalam keadaan drop haduk kenapa nih? saya lanjutkan pengukuran pada tegangan 115volt drop juga ic horisontal sehat2 saja .... error nih hadware tv sharp pikirku. di lanjutkan pada bagian ic matik tapi ic horisontal lepas dulu berikut pendinginya untuk menghindari lonjakan tegangan kan sayang kalo entar shot tak sengaja mata memandang janda lewat pada solderan dembleng< jumper> mumgkin kurang hati2 pada penyolderan si tukang service sebelumnya lansung aja buka Baju jumperan tadi tak cuba ukur 115voltnya normal pasang ic horisontal yang tadi ku cabut jrennnngg... keluar tuh gambar tak coba kok tombol vol-/+ chanel, menu tak berfungsi di ikuti wktu pertama tv di nyalakan tombol volume+ tambah 1 saya pikir paling2 cuma mikro swite yang rusak atau resistor yang melar tak ukur semua normal2 saja selanjutnya tak cek tegangan ic croma pada pin 7 lho kok 5volt yang seharusnya sekitar 3,3volt berarti ada yang ga beres lebih jelasnya lihat gambar
Berburu lagi nih setelah lelah dalam penelusuran akhirnya penantian pun berakhir ternyata ada solderan yang ngejumper lagi di bagian deket Tuner yang jumper pada ic pin 7 tadi langsung dah copot jumperan ukur lagi dah tegangan akhirnya normal juga tuh tombol langsung bungkus aja coba udah 1jam lebih tv normal
Power Supply 0-15 volt 1 Ampere
Power Supply 0-15 volt 1 Ampere
Mosfet Power Amplifier 300 Watt Mono
Apakah anda memiliki speaker aktif / amplifier / tape deck yang suaranya pas-pasan ¿
Jika iya, mungkin anda bisa mencoba menambahkan galaxy.
Galaxy banyak beredar di pasaran dengan harga lumayan murah. Ada yang galaxy menggunakan ic 4558 dan ada juga yang menggunakan transistor.
Namun jika speaker aktif / amplifier / tape deck anda sudah memiliki suara yang bagus , maka anda tidak perlu menambahkan galaxy lagi.
Nah, bagi anda yang penasaran dengan rangkaian galaxy, saya akan mencoba menghilangkan rasa pemasaran anda dengan menampilkan skemanya :
Daftar komponen :
ic : HA17741 atau TL071
c1 : 10uF/50V
C2 : 3n3
c3 : 100p
c4 : 2,2uF/50V
c5 : 100uF/25V
R1 : 3K9
R2 : 390K
R3, R6, R8 : 15K
R4 : 8K2
R5 : 180K
R7 : 1K
Menurut saya , sebaiknya galaxy dipasang sebelum input power amplifier agar suaranya lebih mantap.
Teknisi profesional - bekerja profesional
Pernahkan rekan teknisi mendengar berita bahwa “seorang bocah telah meninggal dunia karena tersengat listrik ketika sedang berkaraoke”. Kalau di negeri ini beritanya tentu akan berhenti sampai disitu saja. Dinegara maju lain halnya, konsumen atau polisi dapat melanjutkan untuk melakukan penyelidikan yang lebih jauh.
* Apakah telah terjadi kesalahan dalam design atau proses produksi ?
* Atau pesawat pernah direpair dan kesalahan disebabkan oleh kelalaian teknisi?
Ini cerita lain lagi. Belum lama ini kami menerima repair JVC model C-147. Saat memeriksa pesawat tersbut perhatian langsung tertuju pada :
* VR volume sudah dimodifikasi, dan VR dipasang disamping cabinet tanpa knop.
* Jack RF antena input telah diganti degan konektor RF yang biasa dipakai mesin china yang dijual. Entah kenapa alasannya mesti diganti ?
Lha.... ini kan sangat “membahayakan konsumen”. Kami tahu bahwa pesawat ini menggunakan “HOT CHASIS”. Kalau konsumen sampai menyentuh jack antena maka ada resiko kena sengatan listrik.
Kamipun berpikir :
* Teknisi yang telah melakukan modifikasi ini mungkin belum paham mengenai masalah ini.
* Teknisi tidak menyadari bahwa pekerjaannya tersebut dapat membahayakan nyawa orang lain.
Hot chasis artinya chasis pesawat ini kalau disentuh ada resiko orang kena sengatan listrik (atau kesetrum....gitu) langsung dari jala-jala listrik, karena grounding pesawat semuanya langsung berhubungan dengan ground bagian power suply.
Oleh karena itu pada pesawat model-model seperti ini :
* Jack RF antena input dipasang modul yang berisi kapasitor untuk mengisolasi agar tidak berhubungan langsung dengan chasis.
* Jack AV-in menggunakan siekit photo-coupler untuk mengisolasi agar jack input tidak berhubungan dengan chasis.
Kalau pernah membaca SERVICE MANUAL merk-merk teve, maka pada halaman pertama hampir selalu ditulis peringatan masalah keselamatan atau SAFETY INSTRUCTION. Disitu ditulis suatu prosedur pengecekan yang harus dilakukan sebelum pesawat diserahkan ke konsumen. Yaitu pengecekan dengan meter yang dihubungkan dengan ground bumi (yang dapat disambung ke pipa PAM, atau kabel yang ditanam). Kemudian semua metal part seperti jack antena, jack AV-in, jack speaker out dan lain-lain yang ter-ekpose keluar harus dicek dengan meter tersebut untuk mengetahui apakah mengandung tegangan listrik yang dapat menyengat. Disitu ditulis batasan maksimum arus listrik yang diperbolehkan yang tidak membahayakan.
Sebetulnya banyak SAFETY PRECAUTION yang kadang kami jumpai kurang diperhatikan teknisi, antara lain ialah :
* Fuse diganti dengan kabel listrik. Yang lebih konyol lagi dipasang dengan timah solder. Masih mendingan kalau diganti dengan selembar-serabut isi kabel, berarti teknisi masih paham mengenai tujuan pemasangan fuse. Kami biasanya menggunakan satu lembar (sak ler boso jowone.....) serabut dari kabel murahan yang isinya kecil-kecil untuk pengganti sementara fuse.
* Fuse resistor diganti dengan resistor biasa. Kalaupun tidak ada gunakan resistor dengan watt kecil. Pemasangan jangan mepet-nempel ke pcb, untuk menghindarkan kalau resistor terbakar tidak merusak pcb.
Kedua hal tersebut sangat berhubungan dengan resiko kebakaran (walaupun prakteknya jarang sekali terjadi).
Gambar diatas adalah merupakan standard “LEAKAGE TESTER” yang merupakan
alat yang digunakan untuk memeriksa tingkat kebocoran ac pada semua peralatan elektronik.
Maksimum tegangan yang diperbolehkan adalah 0.75v ac, dimana hal ini maksimum akan
memberikan arus sebesar 0.5 mili-ampere jika disentuh, yang dianggap level masih aman.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara membolak-balik colokan ac cord (kabel listrik).
Apakah “test pen” dapat dipakai untuk memeriksa kebocoran ac seperti ini ?
Pesawat yang normalpun kalau ditest pakai test pen pasti akan menyala, jadi tidak dapat dipakai sebagai standar pengetesan.
Bagaimana kalau konsumen menginginkan tidak ada kebocoran ac sama sekali.
Kebocoran ac dapat dihilangkan dengan meng-ground-kan chasis pesawat.
* Sediakan kabel secukupnya.
* Salah satu ujung kabel dihubungkan dengan chasis pesawat
* Ujungkabel lainnya dihubungkan ke ground bumi. Dalam hal ini bisa di dipasang pada paku ditembok atau dijepitkan dibawah kaki meja.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan setelah selesai melakukan repair :
* Pastikan kabel tegangan tinggi tidak menyentuh atau terlalu dekat tabung gambar atau def yoke.
* Pastikan kabel-kabel konektor tidak ada yang menyentuh resistor watt-besar yang panas.
* Jika ac cord (kabel listrik) lecet-lecet informasikan ke konsumen untuk diganti.
Menu service code TV lainya
TOSHIBA: TEKAN MUTE DI REMOTE SEKALI,KEMUDIAN TEKAN LAGI DAN
TAHAN MUTE + MENU DI TV.ULANGI UNTUK PROSES BERIKUTNYA
TEKAN MENU DIREMOTE-TEKAN
ANGKA 4,7,2,5
TEKAN VOL(-) DI TV -TEKAN DAN
TAHAN ANGKA 9
SANYO: MENU DI REMOTE + VOLUME
UP
LG FLATRON: TEKAN OK DIREMOTE
+OK DI TV atau MENU REMOTE +
MENU DI TV
TCL : TEKAN DISPLAY (OSD)
DIREMOTE + VOLUME DOWN DI
TV,tahan 3 detik
POLYTRON: POSISI TV STNDBY,
TEKAN DAN TAHAN MENU DI REMOTE
HINGGA TV MENYALA MASUKAN
KODE ANGKA 1013.
PANASONIC: SHORT (KONEK SESAAT)
PIN 'FA-1' KE 'FA-2' ATAU TP-8 KE
GROUND
PANASONIC TX SERIES:TEKAN VOL(-)
DI TV + OSD
SHARP: SHORT KAKI (PIN)6DAN PIN
7SESAAT PADA IC MCU (TDA
98XXX).UNTUK KELUAR SHORTKAN
KEMBALI
SHARP EXPRESSION: HUBUNGKAN
ATAU JEPIT DUA KAWAT /JUMPER
J800 ( ADA DISEBELAH TUNER ) YG
PCB-TELAH DISEDIAKAN LUBANG DAN
DUA JUMPER SEJAJAR.
CRYSTAL: POSISI TV STNDBY,TEKAN
VOLUME UP + VOLIME DOWN PADA
TV BERSAMAAN DAN TAHAN HINGA
TV ON
PHILLIPS: POSISI TV STNDBY,TEKAN
0,6,2,5,9,MENU
AKARI: TEKAN SLEEP DI REMOTE +
MENU TV
SAMSUNG: POSISI STANDBY TEKAN DI
REMOTE : MENU -PSTD - MUTE -
POWER ON
SAMSUNG PLANO:POSISI STANDBY,
TEKAN DI REMOTE : DISPLAY-MENU-
MUTE-POWER ON
SAMSUNG PLANO DIGITAL HD100:
STANDBY-DISPLAY-MENU-MUTE-
POWER
ATAU : STANDBY-MUTE-1-8-2-POWER
ON
AKIRA,FUJITEC,BOOMBA:
DAN BEBERAPA MEREK CHINA YANG
LAINNYA YG MENGGUNAKAN IC
PROGRAM TYPE LC8632XX SERIES:
TEKAN MENU DI REMOTE DUAKALI -
RECALL (Q.VIEW) - MUTE.
TV CHINALAINNYA
( KCL,MITOCHIBA,BAZZOMBA) TEKAN
VOLUME DI TV HINGGA NOL.TEKAN
RECCAL DI REMOTE SEKALI, TEKAN
DAN TAHAN VOLUME ( - ) DI TV
BERSAMAAN DENGAN TEKAN
KEMBALI RECALL DI REMOTE..ulang
proses tersebut untuk masuk ke sub
menu selanjutnya sampai ke posisi
keluar menu servis.
AIWA: TOMBOL MENU SERVISNYA
ADA DI DALAM REMOTE DI ATAS
TOMBOL VOLUME (+),BONGKAR
DAHULU.
JVC: TEKAN DAN TAHAN BERSAMAAN
OSD+MUTE
ATAU TEKAN DAN TAHAN OSD
+PICTURE
HITACHI: TEKAN DAN TAHAN TOMBOL
AVDI TV, HIDUPKAN POWER SWITCH
TV
SONY: STANDBY- OSD - 5 -VOL(-) -
POWER ON
RCA/THOMSON: TEKAN DAN TAHAN
TOMBOL VT DI TV + POWER SWITCH
ON TV
Beberapa merek TV CHINA juga ada
yang tombol menu servisnya di
dalam remote orsinilnya
PHILLIPS: POSISI TV STNDBY,TEKAN
0,6,2,5,9,MENU
AKARI: TEKAN SLEEP DI REMOTE +
MENU
SAMSUNG: POSISI STANDBY TEKAN DI
REMOTE : MENU -PSTD - MUTE -
POWER ON
SAMSUNG PLANO:POSISI STANDBY,
TEKAN DI REMOTE : DISPLAY-MENU-
MUTE-POWER ON
SAMSUNG PLANO DIGITAL HD100:
STANDBY-DISPLAY-MENU-MUTE-
POWER
ATAU : STANDBY-MUTE-1-8-2-POWER
ON
AKIRA,FUJITEC,BOOMBA:
DAN BEBERAPA MEREK CHINA YANG
LAINNYA YG MENGGUNAKAN IC
PROGRAM TYPE LC8632XX SERIES:
TEKAN MENU DI REMOTE DUAKALI -
RECALL (Q.VIEW) - MUTE.
TV CHINALAINNYA
( KCL,MITOCHIBA,BAZZOMBA) TEKAN
VOLUME DI TV HINGGA NOL.TEKAN
RECCAL DI REMOTE SEKALI, TEKAN
DAN TAHAN VOLUME ( - ) DI TV
BERSAMAAN DENGAN TEKAN
KEMBALI RECALL DI REMOTE..ulang
proses tersebut untuk masuk ke sub
menu selanjutnya sampai ke posisi
keluar menu servis.
AIWA: TOMBOL MENU SERVISNYA
ADA DI DALAM REMOTE DI ATAS
TOMBOL VOLUME (+),BONGKAR
DAHULU.
JVC: TEKAN DAN TAHAN BERSAMAAN
OSD+MUTE
ATAU TEKAN DAN TAHAN OSD
+PICTURE
HITACHI: TEKAN DAN TAHAN TOMBOL
AVDI TV, HIDUPKAN POWER SWITCH
TV
SONY: STANDBY- OSD - 5 -VOL(-) -
POWER ON
RCA/THOMSON: TEKAN DAN TAHAN
TOMBOL VT DI TV + POWER SWITCH
ON TV
TOSHIBA : TEKAN MUTE DI REMOTE
SEKALI,KEMUDIAN TEKAN LAGI DAN
TAHAN MUTE + MENU DI TV .ULANGI
UNTUK PROSES BERIKUTNYA
TEKAN MENU DIREMOTE-TEKAN
ANGKA 4,7,2,5
TEKAN VOL(-) DI TV -TEKAN DAN
TAHAN ANGKA 9
SANYO : MENU DI REMOTE +
VOLUME UP TV
LG FLATRON: TEKAN OK DIREMOTE
+ OK DI TV atau MENU REMOTE +
MENU DI TV
TCL : TEKAN DISPLAY (OSD)
DIREMOTE + VOLUME DOWN DI
TV ,tahan 3 detik
PHILLIPS : POSISI TV STNDBY,TEKAN
0,6,2,5,9,MENU
POLYTRON : POSISI TV STNDBY,
TEKAN DAN TAHAN MENU DI
REMOTE HINGGA TV MENYALA
MASUKAN KODE ANGKA 1013.
PANASONIC : SHORT (KONEK
SESAAT) PIN ‘FA-1′ KE ‘FA-2′ ATAU
TP-8 KE GROUND
PANASONIC TX SERIES :TEKAN VOL
(-) DI TV + OSD
SHARP : SHORT KAKI (PIN)6 DAN
PIN 7 SESAAT PADA IC MCU (TDA
98XXX).UNTUK KELUAR SHORTKAN
KEMBALI
SHARP EXPRESSION : HUBUNGKAN
ATAU JEPIT DUA KAWAT /JUMPER
J800 ( ADA DISEBELAH TUNER ) YG
PCB- TELAH DISEDIAKAN LUBANG
DAN DUA JUMPER SEJAJAR.
CRYSTAL : POSISI TV STNDBY,TEKAN
VOLUME UP + VOLIME DOWN PADA
TV BERSAMAAN DAN TAHAN HINGA
TV ON
.
AKARI: TEKAN SLEEP DI REMOTE +
MENU TV
SAMSUNG : POSISI STANDBY TEKAN
DI REMOTE : MENU - PSTD - MUTE -
POWER ON
SAMSUNG PLANO:POSISI STANDBY,
TEKAN DI REMOTE : DISPLAY-MENU-
MUTE-POWER ON
SAMSUNG PLANO DIGITAL HD100:
STANDBY-DISPLAY-MENU-MUTE-
POWER
ATAU : STANDBY-MUTE-1-8-2-
POWER ON
.
AKIRA,FUJITEC,BOOMBA:
DAN BEBERAPA MEREK CHINA YANG
LAINNYA YG MENGGUNAKAN IC
PROGRAM TYPE LC8632XX SERIES :
TEKAN MENU DI REMOTE DUAKALI -
RECALL (Q.VIEW) - MUTE.
TV CHINA LAINNYA
( KCL,MITOCHIBA,BAZZOMBA)
TEKAN VOLUME DI TV HINGGA
NOL.TEKAN RECCAL DI REMOTE
SEKALI, TEKAN DAN TAHAN VOLUME
( - ) DI TV BERSAMAAN DENGAN
TEKAN KEMBALI RECALL DI
REMOTE..ulang proses tersebut
untuk masuk ke sub menu
selanjutnya sampai ke posisi keluar
menu servis.
AIWA : TOMBOL MENU SERVISNYA
ADA DI DALAM REMOTE DI ATAS
TOMBOL VOLUME (+),BONGKAR
DAHULU.
JVC : TEKAN DAN TAHAN
BERSAMAAN OSD+MUTE
ATAU TEKAN DAN TAHAN OSD
+PICTURE
HITACHI: TEKAN DAN TAHAN
TOMBOL AVDI TV, HIDUPKAN
POWER SWITCH TV
SONY : STANDBY- OSD - 5 - VOL(-) -
POWER ON
RCA/THOMSON : TEKAN DAN TAHAN
TOMBOL VT DI TV + POWER SWITCH
ON TV
. TV SAMSUNG ‘ CS 29 Z 70 MN Slim
- Tekan power stby +info+menu
agak lama +mute lalu tekan power
on dan gunakan tombol navigasi
atas bawah, kiri kanan untuk
pindah sub menu dan adjustmen.
atau dengan cara lain yaitu
-Tekan stby+help+slee+power on
. TV Digitec Polytron
- Pada remot coneksikan /di
shortkan pin 13 dan 14 atau pin 16
pada ic remot control.
. TV AKIRA
Pada tv akira untuk servis
beraneka ragam caranya
tergantung darì model chasìs yang
di gunakannya di antaranya :
- IC MCon . Toshiba TMPA 8821
PSNG
caranya antara lain :
- Tekan vol min sampai nol
- Tekan display ‘maka keluar ”S
‘kemudian gunakan navigasi atau
arah panah kanan kiri dan atas
bawah pada remot untuk proses
adjusment.
- IC MCon M 37160 dan IC croma M
61266 caranya antara lain :
- Tekan vol min sampai
nol ,kemudian tekan ”menu lalu
tekan code ‘6483′ dan tekan
‘display untuk keluar.
atau dengan cara lain yaitu :
- Tekan mute+sleep+pp dan test
tekan angka 1 sampai 9 lalu mute
untuk factory mode adjusment.
- IC MCon LC 863328B dan LA
76810A/18A
- Tekan menu 2x kemudian ‘ch
view/quick view +mute atau time
untuk memilih atau pindah
halaman.
- IC MCon ST 92 T 195 D 702 dan
STV 2248C
- Tekan ‘menu pada remot dan av
pada tombol control panel
- Tekan prog + untuk memilih
halaman
- Tekan vol + untuk pengaturan
nilai jusment.
-IC MCon/croma TDA 9384
- Tekan clock + pm , kemudian
‘ time ,setelah itu masukan angka 0
sampai 9 untuk memilih halaman
dan ‘vol + - untuk mengatur
nilai ,lalu tekan ‘display untuk
keluar/mengakhiri.
. TV LG
- Tekan dua tombol bersamaan
yaitu : ”OK pada remot dan ”OK
pada panel tv, atau cara lain yaitu :
- Tekan ‘ menu di remot dan ‘menu
pada panel di tv.
. TV Polytron
- Posisi tv stby
- Tekan dan tahan ‘menu di remot,
hingga tv menyala . Kemudian
kode akses angka 1-0-1-3
. TV Panasonic
- Short pin fa-1 dan fa-2 atau TP-8
ke ground
. TV Panasonic TX series
- Tekan vol - di control panel tv +
OSD
. TV Sharp
- Short pin 6dan 7 pada ic mcu TDA
9381 PS/N1/XXX
atau kita lihat di chasis pcb lubang
kecil di pinggir sebelah kiri ada
jumper dua sejajar , ìtu yang di
shortkan. Kecuali tv sharp
yang model lama , Q Beat ada di
dekat tuner yaitu swith selector.
. TV Cristal
- TV pada posisi stby
- Tekan vol up + vol down secara
bersamaan, kemudian tahan
hingga tv on, atau
- Tekan vol min : 0 , tekan vol+ dan
vol- bersamaan pada panel tv
selama 3 detik .
- Untuk tv ‘29 pada remot ,pin 14
ada yang belum ada swithnya.
. TV Philips
- Posisì tv stby
- Tekan angka : 0 -6-2-5-9 dan
menu . atau
- Tekan angka : 0-6-2-5-9-6 +
display , tekan ‘1-2-3 .
- Tekan angka 5-8-0-0 unuk model
lainya.
. TV Akari
- Tekan ’sleep pada remot dan
‘menu di control panel tv.
. TV Hitachi, Hitachi Pujian , Singer
- Tekan dan tahan tombol AV, di
panel tv, kemudian hidupkan
‘ power on /off swith.
Cara ini biasanya buat chasis V2
istilahnya, untuk chasis model lain
menggunakan remot master.
. TV Sony
- Posìsi vol min
- Tekan stby ,tekan angka 5 dan
power pada remot, muncul factory
mode
- Tekan 1 - 5 untuk pindah
halaman
- Tekan 4 - 6 untuk mengubah nilai
adjusment, dan tekan store untuk
menyimpan data yang telah kita
just.
.
TV JVC
- Tekan dan tahan bersamaan
OSD/Display+Menu atau OSD/
Diplay+ Picture.
. TV Aiwa
- Pada remot di buka, bagian atas
tombol ‘vol +
. TV Thomson/RCA
- Tekan tombol vt di panel tv +
power on swith tv.
. TV Samsung Slim ‘CS 29 Z 30 MN
- Tekan stby + info + menu + mute
+ power on pada RC.
. TV Samsung plano
- Tekan stby + dìsplay + menu +
mute + power on.
. Samsung plano digital HD 100
- Tekan stby + display + menu +
mute + power on atau ‘mute, tekan
angka 1- 8-2 + power display.
Salah satu kode menu servis
untuk TV changhong adalah
sebagai berikut:
kecilkan volume tv ke
minmum atau nol.Tekan
tombol MUTE pada remote
dan tahan, tekan MENU pada
tv. akan timbul logo setting
( S ) .
Biasakan sebelum merubah
settingan parameter,catat
dahulu semua data-data
aslinya sebelum anda
rubah,untuk mencegah
kesalahan pengaturan
parameter.
Jika TV terkunci pada kondisi
CHILD LOCK, tekan menu
sampai masuk ke posisi
SYSTEM,lalu tekan tombol
help atau ( ? ) sampai masuk
ke posisi PARENTAL
GUIDE.masukan kode : 6688
melalui remote,rubah atau
matikan setelan PARENTAL
GUIDE ke posisi OFF
SERVICE MODE CHINA UOC TOSHIBA TMPA88xx
Kadang kita menjumpai teve China yang tidak jelas merk-nya. Untuk membuka service mode cara-cara dibawah ini boleh dicoba (kami sebagian ada yang belum pernah praktek-kan)
TMPA-8873CPANG 6F53
* Vol minim
* Tekan dan tahan tombol VOL-down di panel tv,
* Kemudian tekan tombol DISPLAY di remote
* Maka akan muncul huruf "S" di pojok kanan atas,
* Ulangi langkah tersebut sampai muncul huruf "D" di pojok kanan atas layar
* Tekan tombol MENU di panel tv ataupun di remote untuk masuk ke MENU 0 sampai ke MENU 11 termasuk juga settingan B/W BALANCE.
* Untuk SAVE/EXIT/KELUAR dari service mode matikan tv.
TMPA-8873CSCNG 6PR6.
* Vol minim
* Tekan dan tahan tombol Vol-down pada panel TV
* Kemudian tekan tombol DISPLAY pada remot,sampai muncul kata "FACTORY"
* Tekan tombol DISPLAY 1x untuk masuk ke B/W setting
* Tekan DISPLAY 1 kali lagi untuk masuk ke settingan F1 atau: -tekan tombol angka 0 untuk masuk ke B/W -tekan tombol angka 1 untuk masuk ke F1 -tekan tombol angka 2 untuk masuk ke F2 -tekan tombol angka 3 untuk masuk ke F3 -tekan tombol angka 4 untuk masuk ke F4 -tekan tombol angka 5 untuk masuk ke F5 -tekan tombol angka 6 untuk masuk ke F6 -tekan tombol angka 7 untuk masuk ke F7 4.
* Untuk menyimpan/SAVE/keluar/EXIT tekan tombol DISPLAY di remot.
TMPA-8800CPN-3GV1 244KJ
* Vol minim
* Tekan dan tahan tombol Vol-down pada panel TV
* Kemudian tekan CALL maka akan muncul mode S. disitu ada beberapa setingan.
* Kemudian tekan Vol-down dan tahan
* Tekan CALL pada remote lagi maka akan muncul menu D
* Tekan MENU untuk memilih opsi
TMPA-8851CPNG-6EG1
* Vol minim
* Tekan dan tahan VOL-down pada panel TV
* Tekan DISPLAY diremote
TMPA8821CPNG-4UD4
* Tekan 30 channel
* Tekan 88 channel
* Tekan VOL -down
* Tekan MUTE.
TMPA8891CSCNG6V12
* Set Vol pada TV minimum
* Tekan dan tahan tombol Vol-down pada panel TV dan tekan DISP pada remote.
* atau Tekan MENU, CH-down dan masukan kode 2483 atau 6483.
* atau (Di remote ada tombol tersembunyi dibawah tombol PP)
MENGHILANGKAN MAGNETISASI (DEGAUSSING) CRT
Beberapa waktu yang lalu di sebuah FORUM DISCUSSE ELEKTRONIK Banyak teman-teman yang mendiskusikan tentang GAMBAR PELANGI di televisi berwarna.
Terjadi perbincangan yang seru dan hangat sekali, karna forum tsb.begitu familiar dan sangat terjaga betul pertemanan/persaudaraan yang di jalin antar sesama pekerja elektronika.khusus nya montir/teknisi televisi.
Ada member yang bertanya " bagaimana caranya menghilangkan pelangi di tv yang terlanjur kena medan magnet".
banyak sekali masukan-masukan atau solusi yang di berikan oleh rekan-rekan teknisi yang yang kebetulan manjadi member di forum tsb.
Salah satu nya sang moderator yang menyaran kan bikin sendiri alat degausser yang memang sangat simpel cara merakit/pembuatan nya.
Baiklah,menganai GAMBAR PELANGI di tv,saya akan ulas tentang degaussing sebatas pengetahuan saya dan hanya sekedar untuk menambah atau berbagi pengetahuan.
Bila ada yang salah mudah-mudahan pembaca sudi kiranya untuk memberikan koreksinya.
degaussing artinya adalah "menghilangkan magnetisasi".
Nama itu berasal dari satuan gauss, yang mengukur kerapatan fluks.Tujuan degaussing adalah menghilangkan fluks magnetik dari logam-logam yang telah termagnetisasi.
Dalam pesawat televisi berwarna,chasis baja dan penopang nya,yaitu kerangka bagian-bagian dalam nya. Semuanya terpengaruhi oleh magnetisasi yang terinduksi.Medan-medan magnet lokal ini dapat mempengaruhi lintasan elektron didalam tabung gambar, yang menyebabkan kesalahan dalam pendaratan berkas dan mengakibatkan pencemaran kemurnian warna.
Oleh karna itu,mainan anak-anak ,aktive speaker atau alat-alat lain yang mengandung magnet sebaik nya di jauhkan dari pesawat televisi berwarna tsb.
Dalam tabung berwarna magnetisasi sangat mempengaruhi kemurnian warna dan konvergensi (pengumpulan) untuk ketiga berkas elektron.
Di dalam pesawat televisi berwarna ada semacam kumparan degaussing yang dipasang di dalam penopang tabung bagian atas,dan di pada sisi-sisi layar.
Suatu arus kuat bolak balik akan melalui kumparan ini pada saat televisi di hidupkan,kemudian arus berkurang dengan cepat sampai suatu nilai yang dapat di abaikan dalam waktu kurang dari satu detik.
Pengontrolan arus degaussing dapat dilakukan dengan tahanan khusus yang bergantung pada temperatur yang di sebut posistor yang terletak secara seri dengan kumparan-kumparan degaussing.
Untuk menghilang kan gambar pelangi di tv yang sudah terlanjur terkena medan magnet,bisa di lakukan secara manual.
yaitu dengan membuat peralatan degausser sendiri.bisa dengan degaussing bekas tv berwarna yang sudah tidak terpakai lagi.
kumparan degaussing (bekas tv ) yang sudah kita beri arus bolak balik dekatkan pada layar tv gerakkan secara perlahan-lahan sejajar dengan layar,dengan ujung,dan dengan sisi-sisi kabinet TV.lakukan beberapa kali meliputi seluruh bidang permukaan.Selanjutkan untuk menurunkan medan perlahan-lahan ke nol,tariklah kumparan dari pesawat tsb.sejauh kabel catu daya yang mencapainya.taruhlah kumparan secara mendatar pada lantai,dan kemudian putus kan daya.
Daya tidak boleh diputus kan selagi kumparan di dekat tabung tv.
Arus nya mungkin terpotong pada atau di dekat nilai puncak nya.Maka suatu medan magnet yang kuat akan di indusir di dalam kerangka-kerangka penopang tabung oleh penurunan arus yang tajam.,yang terbalik dengan yang kita inginkan.
Degaussing melakukan lebih daripada menghilangkan medan magnet yang terinduksi sebelumnya.Juga membentuk suatu medan magnet lokal yang secara parsial menghilangkan efek medan magnet.
Oleh karna alasan ini,magnetisasi pesawat TV seharus nya di lakukan selagi menghadap ke arah yang sama seperti yang di gunakan pada waktu menonton yang sesungguh nya.Jika tidak,medan yang ada di dalam nya akan menjadi gangguan jika pesawat penerima di putar 90 derajat setelah magnetisasi nya di hilangkan.
Mosfet Tester N-Type
Bagi teman-teman yang kesulitan test mosfet coba pakai rangkaian seperti diatas, murah meriah.Copy dari : http://www.soloelectronica.net/
Short Katoda Dengan G1
Kadangkala kita dapat servisan tv yang kerusakannya berupa tv bisa hidup normal,suara juga normal hanya saja layar tiidak menampilkan gambar alias blank dengan warna tertentu dengan disertai line-line horizontal di seluruh bagian layar CRTnya,hal ini di sebabkan karena katoda short terhadap G1,bila yang short katoda merah(R) maka layar akan blank berwarna merah di sertai line-line horizontal,bila yang short katoda hijau(G) maka layar akan blank berwarna hijau disertai line-line horizontal,bila yang short katoda biru(B) maka layar akan blank berwarna biru disertai line-line horizontal.Trik yang biasa saya lakukan bila mendapat kasus seperti ini adalah dengan memberi tegangan tinggi sesaat pada katoda yang bermasalah yaitu dengan cara ambil seutas kabel kira-kira 50cm yang di salah satu ujungnya sudah kita tambahkan jepit buaya dan yang ujungnya lagi kita kasih bekas 1 pin soket CRT biar mudah pemakaianya,kemudian tarik soket blok RGB dari CRT,tancapkan/tusukkan kabel yg sudah bersoket tadi ke katoda yang bermasalah,sedangkan ujung kabel yang sudah berjepit buaya tadi kita jepitkan ke ujung obeng minus yang sudah kita selipkan ke dalam kop tudung anoda,lalu hidupkan tv sebentar saja mak crrrrrtttt.....kemudian lepas lagi kabel dan obeng tadi dan pasang kembali blok RGB soket ke CRT dan coba hidupkan tv untuk melihat hasilnya,bila belum berubah ulangi langkah di atas,bila sudah normal,berarti pekerjaan sudah selesai.Metode pemberian tegangan tinggi sesaat seperti ini juga bisa digunakan pada short G2/fokus terhadap G1,dan Alhamdulillah selama ini 90% berhasil,tapi perhatian buat rekan-rekan yang masih pemula ya DON'T TRY THIS AT WORK,VERY DANGEROUS! hehehe...Sukses Buat Kita Semua
Flyback TV dan Persamaan
Pin Flyback dilihat / dihitung dari bawah searah jarum jam.
1. AKARI / FUJITEC China
* 14" BSC 22 - 01N401
* 14" BSC25 - 1194
* 20/21" BSC25 - 4803T
* 14" BSC22 - 2007 (B+125)
* 20" BSC25-N0803A
COL_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_NC
2. AKIRA
* 14" JF0501 - 1901
* 21" BSC23 - N0114
COL_B+115V_GND_185V_H_ABL_GND_16V_NC_24V
AKIRA Vert +14v dan -14v
* 21" JF0501 - 19959
* 21" BSC25 - 0235A
COL_B+115V_+14V_-14V_GND_H_AFC_ABL_NC_185V
AKIRA / FUJITEC IC8893CPBNG.......
* 21" BSC25 - 05N2135H
* 21" BSC25 - N0379
COL_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_180V
3. AIWA 14/20"
* 84-L83-606-01
* FTK 14B011
COL_B+115V_24V_GND_185V_H_ABL_GND_AFC_12V
4. DETRON
* 14" 154 - 164F
* 20" 154 - 165D
24v_14v_B+115V_H_AFC_ABL_GND_185V_NC_COL
5. SHARP
* 14" F0067PE
* 20" F0069PE
COL_B+115V_24V_16V_NC_AFC_GND_H_185V_ABL
* 21" F0147PE
COL_B+115V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
* 14" F0193 / 21"F0194
Col_B+115V_GND_40V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
6. SHARP picollo
* 14" BSC26 - 2631S / FA060 WJ - SA
* 21" JF0501-32601 / A071WJ - A
COL_B+125V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
7. GOLDSTAR / LG / AKARI / INTEL
* 154-177B
* 154-064P
* 6174-8004A (kadang 12V/16V gak ada)
* 6174Z-6040X
COL_185V_B+115V_GND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC
* 154-177E
COL_185V_B+90v_BOOST UP_25V_12V_GND_ABL_H_AFC
8. JVC
* 21" BSC25 - 0262
COL_B+115V_AFC_NC_24V_GND_H_ABL_185V_ GND
JVC AV20NX
* 21" JF0501 - 3241 / QQ0189 - 001
Col_B+115v_ AFC_-12V_+12V_Gnd_HT_ABL_185v_Gnd
9. FUJITEC lama
* 14" bsc22 - 2314H
COL_B+115V_180V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
10. PANASONIC lama:
* 20" TLF 4N052
Col_B+115v_Nc_24v_H_180v_Gnd_Gnd (R2W 1 ohm)_16v_ABL
* ZTF N82014B
Col_B+140v_Nc_+16v_Gnd_H_Gnd_ABL_-16v_ 180v
11. SANSUI
* JF051 - 1206
COL_B+115V_185V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
12. LG
* 20": 6174 - 6006E
Col_185v_B+115V_Gnd_-14v_+14v_Gnd_ABL_H_AFC
* 21" 6174V-6006H (Flat & Super Slim)
* 21" BSC24-3366J (Super Slim)
COL_185V_B+115V_GND_Nc_24V_Nc_ABL_H_AFC
* 29" 6174Z - 5003A
Col_B+115v_+14v_-14v_200v_Gnd_Nc_28v_ABL_H
LG ultra Slim
* 21" BSC25-N0363
* 29" BSC26-N2138
Col_B+115V_+14V_-14V_200V(Video)_Gnd_Inner_26V_Abl_H
13. TOSHIBA
* 14" TFB 4067 BD
* 21" TFB 4125CH
* 29" TFB 4086A
COL_B+115V_185V_GND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC
14. POLYTRON / DIGITEC
* 20" FCM 20 B 061N
* 21"JF 0501- 19577
COL_B+115V_GND_NC_185V_H_NC_ABL_+12V_-12V
* 21" JF0501-195913
Col_B+115V_Gnd_185v_Nc_H_25v_Bcl_12v_Afc
15. POLYTRON lama
* 14" FCK 14A006
* 20" FCM2015H
* 20" FTK21R002
NC_NC_GND_185V_16V_H_24V_ABL_B+115V_COL
16. SAMSUNG
* FSV 14A004
* FSV14A001
* FSV20A001
16,5V_AFC_H_24V_180V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
* FOK14A001
* FSV-14A004C
* AA26-002101A
+16,5V_24V_H_-16V,5_185V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
* 14/21" Flat FOK14B001
Col_NC_B+123V_NC_200V_Gnd_H_-16,5V_+16,5V_ABL
17. TV China
* BSC 25 Z 603F
* BSC 25 - 4813A
TP1_COL_TP2_B+115v_TP3_TP4_GND_H_ABL_NC
18. TV China
* BSC 25 - 2004PR
COL_B+115v_NC_AFC_GND_H_ABL_NC_TP1_TP2
* BSC24-01N4014K
* BSC25-T1010A
T1_COL_T2_B+115v_T3_T4_GND_H_ABL_180V
19. SANYO
* 21" L 40 B 15300 / L40B17100
* JF0501-32639 (SANYO SLIM 21")
COL _B+115V_NC_185V_AFC_ABL_NC_LOW B_H_GND
SANYO SLIM FLAT 29"
* BSC26-2629S part no: ILB4L40B07500
Col_B+140v_Nc_Video 185v_Afc_Abl_Nc_Low B_H_Gnd
Tr Hor D2634
20. TCL
* 21" BSC 25 - 0299D
* JF0501-1914
* BSC25 - 0231
185V_COL_AFC_B+115V_12V_24V_ABL_GND_NC_H
21. TV China
* 29" BSC26 - 3606A
Col_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_T1_T2_T3
22.TV China
* 29" BSC28 - N2329
Col_TP2_B+115V_GND_185V_NC_NC_ABL_H_AFC
23. TV SAMSUNG
* 29" FUH29A001 /
* SAMSUNG FLAT SLIM JF0501 - 91911 (FQH29A003)
* 21" SLIM FQH21A004 (FUH29A001B (S) )
COL_NC_B+125V_NC_200V_GND_H_-16,5V_+16,5V_ABL
24. KONKA
* 14" BSC25-2023S
* 14" BSC25 - 0106
* 21" BSC25-2666S
* 20" BSC25-0111
COL_185V_B+115V_GND_AFC_14V_ABL_H_NC_NC
25.SONY
* 8-598-858-00
* 8-598-831-00
* 8-598-811
* 1-453-284-11
COL_B+_200V_H_GND_-13V_GND_+13V_NC_ABL
26. RCA
14" 6174Z - 8006A
B+110_Col_6.5V_Gnd H_H_Abl_-12V_Gnd_180v_+12v
TV Repair Procedures
Sedikit tips sebelum reparasi tv maupun elektronik
1. Sebelum menservis, sebaiknya cukupi/sediakan peralatan servis yang dibutuhkan dan siapkan peralatan-peralatan standar keamanan servis (jika ada).
2. Jika Anda seorang muslim, jangan lupa baca Basmallah sebelum mengerjakan sesuatu, termasuk servis.
3. Setelah berhasil membuka perangkat, sebaiknya bersihkan dulu mesin dari debu/kotoran, kalo perlu bersihkan juga bagian jalur PCB (bawah) dengan thinner. Jika mesin TV kelihatan bersih, proses servis lebih mengasikkan dan tidak menjemukan.
4. Amati semua komponen yang secara fisik ditemukan kejanggalan misalnya berkarat, gosong, retak, menggembung, dll. Jika ditemukan, segera dicek atau diganti.
5. Solder ulang pada bagian-bagian/solderan yang disinyalir retak dan akan retak. Misalnya resistor-resistor besar (1 atau 2 watt), kaki-kaki IC dan STR dll). Manfaat lain dari solder ulang, secara tidak langsung penyervis akan belajar memahami blok-blok dari mesin TV yang sedang diservis.
6. Khusus TV/perangkat yang sudah dilengkapi dengan Servis Menu, sebaiknya cek dulu data servis menunya sebelum menyolder, hampir sebagian besar kerusakan TV jenis ini disebabkan oleh berubahnya data settingan. Lumayan jika cuma mengubah data servis saja.
7. Hanya menservis per-blok, jangan berfikir kemana-mana. Usahakan tidak berfikir yang sulit-sulit terlebih dahulu, kadang kerusakan hanya bersifat 'sederhana'.
8. Jika menemukan kesulitan, lakukan tindakan pengumpulan data, misalnya bertanya ke teman, membaca datasheet, skema dll.
9. Jika ditemukan komponen/blok yang rusak, cari penyebabnya terlebih dahulu sebelum penggantian. Misalnya transistor horisontal rusak/mati mungkin disebabkan oleh TFB yang konslet.
10. Setelah TV yang diservis bisa menyala normal, biarkan menyala selama 5 s/d 15 menit, selama menyala amati jika ada gejala tidak normal, misalnya suara yang 'aneh', setelah dimatikan, sentuh/cek komponen-komponen aktif dari panas berlebih (overheat), jika dirasa sudah beres, bisa ditutup kembali dan menunggu bayaran.
Teknisi profesional - bekerja profesional (2)
Jadilah teknisi profesional.
Bekerja - berfikir - bertindak dengan cara profesional.
Pernahkan rekan teknisi mendengar berita bahwa “seorang bocah telah meninggal dunia karena tersengat listrik ketika sedang berkaraoke”. Kalau di negeri ini beritanya tentu akan berhenti sampai disitu saja. Dinegara maju lain halnya, konsumen atau polisi dapat melanjutkan untuk melakukan penyelidikan yang lebih jauh.
• Apakah telah terjadi kesalahan dalam design atau proses produksi ?
• Atau pesawat pernah direpair dan kesalahan disebabkan oleh kelalaian teknisi?
Ini cerita lain lagi. Belum lama ini kami menerima repair JVC model C-147. Saat memeriksa pesawat tersbut perhatian langsung tertuju pada :
• VR volume sudah dimodifikasi, dan VR dipasang disamping cabinet tanpa knop.
• Jack RF antena input telah diganti degan konektor RF yang biasa dipakai mesin china yang dijual. Entah kenapa alasannya mesti diganti ?
Lha.... ini kan sangat “membahayakan konsumen”. Kami tahu bahwa pesawat ini menggunakan “HOT CHASIS”. Kalau konsumen sampai menyentuh jack antena maka ada resiko kena sengatan listrik.
Kamipun berpikir :
• Teknisi yang telah melakukan modifikasi ini mungkin belum paham mengenai masalah ini.
• Teknisi tidak menyadari bahwa pekerjaannya tersebut dapat membahayakan nyawa orang lain.
Hot chasis artinya chasis pesawat ini kalau disentuh ada resiko orang kena sengatan listrik (atau kesetrum....gitu) langsung dari jala-jala listrik, karena grounding pesawat semuanya langsung berhubungan dengan ground bagian power suply.
Oleh karena itu pada pesawat model-model seperti ini :
• Jack RF antena input dipasang modul yang berisi kapasitor untuk mengisolasi agar tidak berhubungan langsung dengan chasis.
• Jack AV-in menggunakan siekit photo-coupler untuk mengisolasi agar jack input tidak berhubungan dengan chasis.
Kalau pernah membaca SERVICE MANUAL merk-merk teve, maka pada halaman pertama hampir selalu ditulis peringatan masalah keselamatan atau SAFETY INSTRUCTION. Disitu ditulis suatu prosedur pengecekan yang harus dilakukan sebelum pesawat diserahkan ke konsumen. Yaitu pengecekan dengan meter yang dihubungkan dengan ground bumi (yang dapat disambung ke pipa PAM, atau kabel yang ditanam). Kemudian semua metal part seperti jack antena, jack AV-in, jack speaker out dan lain-lain yang ter-ekpose keluar harus dicek dengan meter tersebut untuk mengetahui apakah mengandung tegangan listrik yang dapat menyengat. Disitu ditulis batasan maksimum arus listrik yang diperbolehkan yang tidak membahayakan.
Sebetulnya banyak SAFETY PRECAUTION yang kadang kami jumpai kurang diperhatikan teknisi, antara lain ialah :
• Fuse diganti dengan kabel listrik. Yang lebih konyol lagi dipasang dengan timah solder. Masih mendingan kalau diganti dengan selembar-serabut isi kabel, berarti teknisi masih paham mengenai tujuan pemasangan fuse. Kami biasanya menggunakan satu lembar (sak ler boso jowone.....) serabut dari kabel murahan yang isinya kecil-kecil untuk pengganti sementara fuse.
• Fuse resistor diganti dengan resistor biasa. Kalaupun tidak ada gunakan resistor dengan watt kecil. Pemasangan jangan mepet-nempel ke pcb, untuk menghindarkan kalau resistor terbakar tidak merusak pcb.
Kedua hal tersebut sangat berhubungan dengan resiko kebakaran (walaupun prakteknya jarang sekali terjadi).
Gambar diatas adalah merupakan standard “LEAKAGE TESTER” yang merupakan
alat yang digunakan untuk memeriksa tingkat kebocoran ac pada semua peralatan elektronik.
Maksimum tegangan yang diperbolehkan adalah 0.75v ac, dimana hal ini maksimum akan
memberikan arus sebesar 0.5 mili-ampere jika disentuh, yang dianggap level masih aman.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara membolak-balik colokan ac cord (kabel listrik).
Apakah “test pen” dapat dipakai untuk memeriksa kebocoran ac seperti ini ?
Pesawat yang normalpun kalau ditest pakai test pen pasti akan menyala, jadi tidak dapat dipakai sebagai standar pengetesan.
Bagaimana kalau konsumen menginginkan tidak ada kebocoran ac sama sekali.
Kebocoran ac dapat dihilangkan dengan meng-ground-kan chasis pesawat.
• Sediakan kabel secukupnya.
• Salah satu ujung kabel dihubungkan dengan chasis pesawat
• Ujungkabel lainnya dihubungkan ke ground bumi. Dalam hal ini bisa di dipasang pada paku ditembok atau dijepitkan dibawah kaki meja.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan setelah selesai melakukan repair :
• Pastikan kabel tegangan tinggi tidak menyentuh atau terlalu dekat tabung gambar atau def yoke.
• Pastikan kabel-kabel konektor tidak ada yang menyentuh resistor watt-besar yang panas.
• Jika ac cord (kabel listrik) lecet-lecet informasikan ke konsumen untuk diganti.
TV SERVICE MENU ( CHINA )
1. Alternatif_1: Posisi volume pada 0/minimal >> tekan Display >> tekan VolDown di panel TV ditahan >> tekan Display lagi.
2. Alternatif_2: Tekan Menu di remot >> tekan Menu di remot lagi >> tekan Display >> tekan Mute.
LA863328A-5028/2MD0, LC863320A-C81DC
Cari tombol kosong di remot yang tidak dipakai.
Memilih dengan ChUp/ChDown, adjust VolUp/VolDown.
LC863324A-5T51, M37220M3-167SP, LC8633528B-50S8
Masuk ke menu AutoProgram/AutoSearch, kemudian tekan berurutan 6483 untuk masuk ke service menu. Tekan berurutan 6483 lagi untuk masuk ke factory mode.
87CK38N-1H74
Volume posisi 0, tekan Vol- dipanel, tahan tekan OSD/display diremot untuk masuk ke mode S. Ulangi langkah tersebut untuk masuk ke mode D. tekan Power (remot) untuk simpan/keluar.
LC863532A-5Z00
Volume posisi 0, tekan Vol- dipanel, tahan tekan OSD/display diremot untuk masuk ke mode S. tekan Power (remot) untuk simpan/keluar.
M37220M3-010SP
Tekan Menu dipanel, tahan, tekan berurutan 6483. ChUp/Down pilih menu, VolUp/Down adjust data, power (remot) simpan/keluar.
LC863528B-51C3
Tekan Display, tekan Mute 3 kali. Pindah halaman dengan Sleep. ChUp/Down pilih menu. VolUp/Down adjust data. Tekan Menu untuk simpan/keluar.
M37160M8-058FP
Tekan Menu, tekan berurutan 6483. Pindah halaman dengan Mute. ChUp/Down pilih menu. VolUp/Down adjust data. Tekan Power/standby untuk simpan/keluar.
M37160M8-073FP(SMD)
Tekan Mute, tekan PP. tekan (_/__) untuk pindah halaman, tekan TV untuk keluar.
LC863328A-5Y29, 5Y28, 5Y19
Volume posisi 0, tekan Vol- tahan, tekan 0 diremot 3 kali.
LC863528B-52K7
Volume posisi 0, tekan menu 5 kali (masuk ke menu edit channel), pilih PROGRAM
EXCHANGE, isikan 2483. Pindah halaman pakai QuickView.
LC863532B-52H8
Tekan Menu dipanel, tahan, tekan berurutan 888.
LC863532B-55L1 (WCOM)
Volume posisi 0, tekan menu, tekan berurutan 6568. Pindah halaman pakai Display.
LC863524C-55L7
Volume posisi 0, tekan VolDown di panel, tahan, tekan Review diremot. Pindah halaman pakai Mute.
M37160M8-058FP
Tekan Menu, tekan berurutan 6483.
TH-50J2-3RR0
Set volume/balance sampai ke RS03, tekan Menu, tekan Mute.
alternatif_3: Tekan Menu di remot >> tekan Menu di remot lagi >> tekan QuickView >> tekan Mute.
Kerusakan Tv sharp / ANALISA
Kerusakan TV Sharp tentu sedikit berbeda dengan kerusakan pada pesawat televisi bermerk lainnya. Karena biasanya kerusakan televisi pada setiap merk akan berbeda penyebab dan kerusakannya. Jika sama kerusakan yang terjadi pada televisi berbeda merk besar kemungkinan penanganan ‘penyembuhan’nya memerlukan tata-cara yang bereda pula.
Kerusakan yang Sesuai Seri IC-nya
Biasanya tiap-tiap televisi mempunyai serinya tersendiri. Pada televisi bermerk Sharp misalnya, ada yang menggunakan IC utama berseri TDA 938PSxxx yang secara umum seringkali mengalami kerusakan pada regulator, IC vertikal, fly back, IC memory, atau bahkan kualitas solderan yang kurang memadai.
Kerusakan yang terjadi pada IC ini sangat beragam penyebabnya, ada yang karena rusak secara alami atau error yang biasanya jangka waktu kerusakannya temporer. Jika karena error atau corrupt, Anda bisa mengatasinya dengan masuk ke menu servis.
Atau di lain kasus, kerusakan TV Sharp yang menggunakan IC utama berlabel TDA 8361/8362 biasanya kerusakan stand by sering terjadi pada regulator 9 Volt. Untuk mengatasinya Anda harus mengganti dengan IC berseri 7809 beserta kapasitor dan dua resistor kembarnya (18 ohm). Periksa juga elco 100-220Uf/160 Volt-nya, apakah tidak kembung? Jangan sampai terlewat untuk memeriksa IC vertikal dan TR horizontal dan semua titik solderannya.
Satu hal lagi yang krusial, yakni apabila televisi Anda tidak mau masuk ‘start’ dan hanya bertahan di posisi ‘stand bye’, maka lepaskan solderan pada IC KIA 7045, yang merupaka IC reset program. Dimana IC ini berfungsi dalam memberikan tegangan 5 volt pada pin reset di IC program (tipe Sharp 51R500) incam/IGR nomor komponenanya IC1003 (KIA 7405).
Mereparasi Kerusakan
Setiap kali Anda mengalami kerusakan TV Sharp, beberapa langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
* Pertama, bersihkanlah mainboard dengan menggunakan cairan thiner dan kuas yang lembut untuk memeriksa apakah ada titik solder yang sudah kendor atau bahkan lepas karena dapat mengganggu sistem dan menjadi penyebab kerusakan ringan pada TV Anda.
* Kedua, setelah bersih, periksalah secara teliti dan cermat semua titik solder di bagian vertikal-regulator/power supply-flyback. Bisa dibilang, pada box inilah sering terjadinya kerusakan karena panas akibat nyala TV yang berjam-jam. Terutama sekali periksa di bagian IC vertikal dan resistornya. Hati-hati ketika mengerjakan bagian ini karena sensitif, walau power sudah dimatikan namun tegangan masih tersisa di elco supply vertical.
* Ketiga, ganti IC vertikal jika sudah rusak yang ditandai dengan berubahnya warna resistor vertikal. Dan ingat kerjakan dengan sangat hati-hati dan penuh ketelitian.
* Keempat, nyalakan televisi Anda, dan perhatikan secara seksama.
Jika belum juga ‘start’ secara normal, maka wajib bagi Anda untuk mengikuti langkah lanjutan sebagai berikut:
* Jika lampu led berwarna kuning ke hijau, lalu berhenti di warna kuning, maka bisa dipastikan kerusakan terjadi pada IC memory. Anda harus menggantinya dengan yang baru/cara mengisi ic memory
* Jika lampu led berwarna merah terus mati, maka kemungkinan besar kerusakan yang terjadi pada IC utama, atau kehilangan tegangan 3.3 volt pada regulator, cek di bagian power supply.
* Jika lampu led berwarna hijau selama 10 detik dan kembali ke merah, maka dipastikan ada kegagalan di bagian horizontal. Periksalah fly back.
* Jika lampu led mati total, periksa bagian input power supply, cek STR 6553/6554. Anda harus menggantinya jika terjadi kerusakan periksa pula resistor pembatasnya. Penting diperhatikan, bahwa ketika Anda hendak mengganti IC STR 6553/6554 periksa dua buah dioda bagian pojok, gantilah dengan yang asli. Jika tidak dilakukan kemungkinan besar STR akan kembali rusak, dan hal ini sering terjadi.
Semoga artikel ini bisa memberikan banyak manfaat bagi Anda yang sedang melakukan reparasi terhadap kerusakan televisi.
Tutorial awal reparasi tv untuk pemula
Sebelum membahas lebih jauh tentang TV berwarna, coba anda pikirkan bagaimana mungkin sebuah radio bisa kita dengar siarannya atau sebu- ah TV bisa kita lihat dan dengar siarannya ? Inilah yang disebut teleko- munikasi ( komunikasi jarak jauh). Komunikasi satu arah ini dapat terjadi karena ada pemancar dan penerimanya dan masing-masing mempunyai syarat yang harus dipenuhi agar terjadi komunikasi tersebut. Persyaratannya adalah: informasi yang dikirim berupa suara (pada radio) atau suara dan gambar (pada TV) dibawa oleh sinyal pembawa, yang kita kenal dengan modulasi (rangkaiannya disebut modulator) pada fre-kuensi tertentu. Pada radio ada dua cara memodulasi yaitu AM (ampli-tudo modulation) dan FM (Frequency Modulation), sedangkan pada TV dengan sistem FM. Frekuensi modulasi inilah yang menjadikan kita dapat menangkap siaran suatu stasiun radio ataupun stasiun TV. Saat kita mencari gelombang frekuensi suatu siaran itu artinya kita menyamakan frekuensi penerima kita dengan frekuensi pemancarnya. Jadi walau ba-nyak siaran radio dan TV dimana-mana yang tertangkap oleh antena ra-dio / TV penerima di rumah, tetapi yang dapat kita dengar atau lihat ha-nya satu stasiun pemancar saja pada frekuensi tertentu. Kalau kita hen-dak mendengarkan atau melihat stasiun pemancar yang lain, maka kita harus mencari dengan cara merubah frekuensi penerima kita (di tuning) yang disesuaikan dengan frekuensi dari pemancar yang kita cari. Inilah proses telekomunikasi satu arah saja, yang satu memancarkan saja se-dangkan yang lainnya menerima.
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat
melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemu- an roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di
Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi atau teve .
Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hu- kum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elek- tronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar katoda (CRT), sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi berwarna. Tentunya per- kembangan ilmu ini akan terus maju apalagi dengan ditemukannya LCD, yang membuat TV dizaman ini semakin tipis dengan hasil gambar yang tak kalah bagusnya dengan TV tabung.
Jadi dizaman ini kita harus tahu betul tentang TV karena hampir semua rumah tangga mempunyai TV baik yang hitam putih maupun yang berwarna. Anda siap untuk mempelajarinya ?
Televisi (TV) yang kita kenal terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Televisi hitam putih
b. Televisi berwarna
Pada televisi hitam putih tidak dapat dilihat gambar sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi berwarna, yakni warna gam- bar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.
Gambar yang kita lihat di layar tele- visi adalah hasil produksi dari sebu- ah kamera. Objek gambar yang di- tangkap lensa kamera
Pengambilan Gambar oleh Kamera dan disalurkan ke TV
akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau (G=green), dan biru (B=blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi.
Pemancar TV berwarna memancar- kan sinyal-sinyal :
- Audio (bunyi)
- Luminansi (kecerahan gambar)
- Krominansi (warna)
- Sinkronisasi vertikal / horizontal
- Burst
Pada pesawat televisi berwarna, se- mua warna alamiah yang telah dipi- sah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks
warna untuk menghasilkan sinyal lu-
minasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U menurut persamaan berikut :
Y = +0.30R +0.59G+0.11B V = 0,877 ( R - Y )
U = 0,493 ( B- Y )
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditrans- misikan bersama sinyal gambar dalam modulasi frekuensi (FM) untuk meng- hindari derau (noise) dan interferensi. Sistem pemancar televisi yang kita kenal diantaranya: NTSC, PAL, SECAM, dan PAL B. NTSC (National Television System Committee) digunakan di Amerika Serikat,
sistem PAL (Phases Alternating Line) digunakan di Inggris, sis- tem SECAM (Sequen tial Coleur a’Memorie) digunakan di Prancis. Sementara itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem PAL B. Hal yang membedakan sistem terse- but adalah: format gambar, jarak frekuensi pembawa, dan pem- bawa suara.
Prinsip Kerja TV Berwarna
Blok diagram sebuah TV berwarna secara lengkap adalah:
Contoh Rangkaian TV Berwarna
Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a.Rangkaian Penala (Tuner)
Contohnya dapat dilihat pada gambar
Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
Tuner mempunyai tiga bagian utama sebagai berikut:
● RF Amplifier.
Berfungsi untuk memperkuat sinyal yang diterima antena.
● Lokal Osilator.
Berfungsi untuk membangkitkan si- nyal frekuensi tinggi. Besar frekuensi
osilator dibuat selalu lebih besar di-
bandingkan frekuensi RF yang diteri- ma antena (sebesar frekuensi-RF+IF).
● Mixer.
Oleh mixer sinyal RF dan sinyal
ga 1.000 kali, karena output Tu- ner merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima, dan bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelom- bang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pela- yangan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.
b.. Penguat IF (Intermediate
Frequency)
c. Rangkaian Detektor Video Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibat- kan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang diredam adalah sinyal suara.
d. Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai pengu- at sinyal luminan yang berasal dari de- tektor video sehingga dapat menjalan- kan layar kaca atau CRT (catode ray tube}. Di dalam rangkaian penguat vi - deo terdapat pula rangkaian ABL
(automatic brightnees level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang ber- fungsi untuk melindungi rangkaian te- gangan tinggi dari tegangan muatan le- bih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
e.Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan in- put secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkannya menjadi konstan.
Gambar diatas Rangkaian AGC. Lingkaran merah menunjukkan komponen AGC yang Berada di dalam Sebagian IC dan Sebagian Tuner
AGC Model Lain. Beberapa merek TV memiliki AGC yang Berdiri Sendiri seperti Ditunjukkan oleh Tanda Silang.
f. Rangkaian Penstabil Penerima
Gelombang TV
Rangkaian penstabil penerima ge- lombang TV di antaranya adalah AGC dan AFT. AGC (automatic gain control) akan menguatkan sinyal jika sinyal yang diterima
terlalu lemah. Sebaliknya, jika sinyal
yang diterima terlalu besar, AGC de- ngan sendirinya akan memperkecil sinyal. Sementara itu, AFT (auto- matic fine tuning) atau penala halus secara otomatis akan mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis.
g. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu (gambar 6.77):
● Rangkaian sinkronisasi,
● Rangkaian defleksi vertikal,
● Rangkaian defleksi horizontal,
● Rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
Rangkaian Defleksi Sinkronisasi ditunjukkan Batas Garis Hitam
h. Rangkaian Suara (Audio)
Suara yang kita dengar adalah hasil ker- ja dari rangkaian ini sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebe- lumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.
i. Rangkaian Catu Daya (Power Supply) Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC yang selanjut nya didistribusikan ke seluruh rangkaian. Pada gambar 6.79, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih pada PCB dan daerah di dalam kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area). Sementara itu, daerah di dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tega- ngan DC ke seluruh rangkaian TV.
j. Defleksi Horisontal dan Tegang- an Tinggi
Rangkaian defleksi horisontal berfungsi untuk menye- diakan arus gigi gergaji untuk di- umpankan kekumparan defleksi yoke, sehingga sinar elektron pa- da CRT dapat melakukan scaning pada arah horisontal dengan benar. Selain itu rangkai- an horisontal juga dimanfaatkan sebagai pembangkit tegangan tinggi (High Voltage) untuk anode CRT serta untuk pembangkit be- berapa macam tegangan mene- ngah dan tegangan rendah lain- nya.
Rangkaian Defleksi Horisontal. Sebagian Berada Di dalam Trafo Flyback
Bagian-bagian dari rangkaian horisontal meliputi :
● Osilator Horisontal
Sebagai pembangkit pulsa fre- kuensi horisontal. Pada sistem CCIR frekuensi horisontalnya adalah 15.625 Hz, dan pada sis-
tem FCC frekuensi horisontalnya
adalah 16.750Hz.
● Horisontal Driver
Horisontal driver dipakai untuk memperkuat frekuensi horisontal dari osilator guna menyediakan arus yang cukup untuk mendriver transis- tor horisontal output (HOT), sehingga transistor HOT berlaku sebagai sa- klar.
● Horisontal Output (HOT)
Bagian horisontal output berfungsi untuk menyediakan power arus gigi
gergaji untuk diumpankan ke kum- paran defleksi horisontal. Dari tran- sistor HOT kemudian dikopel secara kapasitip ke kumparan defleksi yoke.
Pada umumnya transistor HOT TV
berwarna mendapat tegangan DC
sekitar 110 V.
Trafo plyback (FBT, HVT) dipasang pada bagian HOT, dengan meman- faatkan arus gigi gergaji saat hori- sontal retrace yang dapat menginduk- sikan tegangan sangat tinggi.
● Horisontal AFC (Automatic Frequency Control)
Gambar pada pesawat TV harus sinkron dengan gambar dari pe- mancar TV, oleh karena itu diper- lukan sinkronisasi horisontal dan vertikal. Rangkaian High Pass
Filter (HPF) dipakai untuk memi-
sahkan sinyal sinkronisasi hori- sontal, rangkaian ini mudah sekali dipengaruhi oleh noise, maka osilator horisontal selalu dilengka- pi dengan rangkaian AFC, yang berfungsi untuk menjaga agar fre- kuensi dan phase sinyal horison- tal scanning selalu stabil.
Pada bagian AFC terkadang dipa- sang VR pengatur phasa yang berfungsi untuk mengatur posisi horisontal center.
Dari keterangan di atas untuk lebih Jelasnya diberikan blok diagram khusus bagian warna sebagai berikut:
Diagram Blok Bagian Warna dari TV
fungsi setiap blok dari gambar dalah:
● Colour Amp : Suatu penguat krominan yang menguatkan sinyal nada warna (sekitar 4,43 MHz) dengan bandwidth 2 MHz. Didalamnya me- ngandung sinyal (termodulasi) selisih warna yang telah dilemahkan (V dan U) juga terdapat sinyal ledakan (burst sinyal) dengan denyut sin- kronisasi horisontal.
● Colour splitter (pembelah warna) : memisahkan sinyal V dengan sinyal U dimana signal V diputar 180º sedangkan sinyal U tidak dipu-
tar. Pada blok ini terdapat garis-garis NTSC dan PAL dan beberapa perlawanan.
● Demudulator-V dan Demodulator-U: untuk mendeteksi sinyal V dan sinyal U. Bagian ini menerima gelombang pembawa warna dan sinyal
secara bersamaan dan harus benar-benar sefasa baik sinyal V mau-
pun sinyal U. Jika yang diterima sinyal NTSC maka gelombang pem- bawa yang dimasukkan kedemodulator V harus dimasukkan dalam fasa 90°, sedangkan untuk sinyal PAL gelombang pembawa yang di- masukkan dalam fasa 270°. Jikalau fasa-fasa dari sinyal itu benar, maka sinyal-sinyal ini akan dikuatkan melalui bagian ini dan penguatan untuk kedua sinyal ini tak sama.
● Saklar PAL: selama sinyal NTSC yang masuk, maka saklar PAL me-
lewatkan sinyal yang berasal dari osilator kristal tanpa disertai perge- seran fasa. Sedangkan saat ada sinyal PAL, maka pelewatan sinyal disertai dengan pergeseran fasa 180°, sehingga menjadi 270°.
● FF (Flip-Flop): saklar PAL didrive dari suatu Flip-Flop atau bistable
multivibrator. Flip-Flop ini dikemudikan dengan sinyal clock yang di- sebut sinyal identifikasi yang berasal dari diskriminator fasa yang ke- mudian dikuatkan oleh suatu penguat. Dalam sinyal ledakan, setiap pergantian sinyal garis satu ke sinyal garis berikutnya selalu berubah-
ubah dasanya, karena diskriminator fasapun mengeluarkan suatu te-
gangan bolak-balik.. Selama sinyal NTSC tegangannya positip, dan selama sinyal PAL tegangannya negatif. Dengan menggunakan sinyal clock positip, naka FF dibawa kekondisi yang sedemikian hingga sa- klar PAL selama sinyal-sinyal PAL memutar sinyal sejauh 180°. Pada saat sinyal NTSC masuk, maka penguat akhir horisontal mengirimkan clock yang membuat FF kekondisi stabil yang lain. Maka sekarang saklar PAL berada dalam kondisi yang tidak memutarkan fasanya sinyal.
● BURST Amp : Penguatan sinyal ledakan mengandung sinyal ledak- an, sinyal krominansi dan pulsa dari penguat akhir horisontal. Penguat dapat menguatkan hanya pada saat-saat pulsa horisontal masuk ke penguat. Sinyal ledakanpun dimasukkan selama penguat itu sedang menguatkan, sehingga menghasilkan tegangan output untuk mengontrol BURST Amp melewati ACC dan mematikan warna lewat CK.
● Colour Killer (CK): Untuk menin das penguat warna apabila signal selisih warna / krominan karena sedang menerima siaran hitam putih (azas kontabilitas). Penin- dasan warna ini perlu, agar pada waktu penerimaan hitam putih ba- gian warna tak menguatkan sinyal- sinyal desah yang akan dapat muncul di layar gambar. Namun demikian apabila ada signal nada warna yang dikirimkan ke penguat oleh ledakan akan dihasilkan te- gangan kontrol sehingga colour killer tidak bekerja (colour killer akan bekerja apabila tidak ada signal BURST yang dikirimkan).
● ACC (Automatic Colour Control) : Blok ini bekerjanya sama dengan AGC yaitu mengontrol penguatan secara otomatis, apabila sinyal ledakan naik yang disebabkan oleh naiknya penguatan colour killer maka BURST Amp menghasilkan tegangan ACC yang merupakan tegangan kemudi yang dikirimkan ke colour amp.
● Demodulator (V dan U) : Untuk memisahkan selisih warna dari SPWnya yang di- buat dirangkaian ini. Disini harus dibuatkan SPW sebe- sar 4.43 MHz dari kristal de- modulator yang phasanya sa- ma dengan yang dikirimkan selama diterima garis NTSC, SPW digeser 90º sedangkan selama diterima garis PAL SPW harus digeser 270º. Hasil demodulator yang ma- sih merupakan signal V dan signal U dikuatkan kembali sehing ga berubah lagi men- jadi selisih warna R-Y dan B- Y (merupakan proses keba- likan dari pemancar).
● AFPC (Automatic Frequency and Phase Control) : ber- fungsi agar phasa dan frekuensi dari SPW persis de- ngan yang dikirimkan (mes- kipun ditindas) maka harus di- adakan pengontrolan teruta- ma tegangan VCOnya.
Pelacakan Kerusakan TV Berwarna
Teknik termudah dan cukup dapat diandalkan untuk melacak kerusakan sebuah TV berwarna adalah menggunakan Teknik Gejala-Fungsi (symptom-function), karena dapat dilihat dengan jelas gejala kerusakan gambar yang terjadi pada layar / CRT maupun gejala kerusakan suara pada speaker.
Sebagai contohnya: asumsikan bahwa video (penerimaan gambar TV) drive transistor adalah rusak. Ini berarti itu akan tidak ada gambar pada CRT. Apakah ini juga berarti bahwa akan tidak ada raster? tentu tidak, karena raster diproduksi oleh rangkaian defleksi vertikal dan horisontal dan memerlukan adanya tegangan tinggi, dimana ini didapatkan dari output horisontal trafo. Jadi CRT akan menyala tetapi akan terlihat sebuah layar kosong. Apakah audio mempunyai efek? tentu tidak Karena sinyal audio mulai keluar sebelum rangkaian drive video. Untuk menyimpulkannya lalu kebenaran bahwa ini tidak ada gambar pada CRT, tetapi ada suara dan raster, hal yang sudah pasti untuk mencurigai salah satunya yaitu drive video atau video output stage.
Di bawah ini akan diberikan tabel bermacam-macam gejala kerusakan sebuah TV berwarna dan perkiraan fungsi rangkaian mana yang menyebabkan kerusakan itu terjadi.
GEJALA YANG TERJADI FUNGSI RANGKAIAN YANG RUSAK
a.TV mati total (lampu indi kator tak menyala)
- Rangkaian catu daya. Rangkaian regu- lator input sampai output. Perhatikan gambar 6.82 rangkaian regulator pada PCB TV . Pada umumnya catu daya pesawat televisi mempunyai output tegangan sebesar 115v, 24v, 12v, dan 5v.
Tanda Panah Menandakan Komponen yang Mudah Rusak.
b. TV dan lampu indikator mati total serta terdengar suara derit getaran trafo switching.
- Rangakian horisontal biasanya yang mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horisontal dan kapasitornya
Garis Daerah Merah Menunjukan Komponen yang Mudah Rusak pada Rangkaian Horisontal.
c. Lampu indikator hidup tapi TV tak dapat dioperasikan.
- Rangkaian horizontal.
- Rangkaian regulator, biasanya dioda pembatas tegangan rusak.
d. Tak ada raster tapi suara normal (layar tetap gelap).
- Rangkaian penguat video, rangkaian penguat cahaya, rangkaian tegangan tinggi atau CRT
Daerah Tegangan Tinggi
CRT (Catode Ray Tube) Filamennya Mudah Putus
e. Raster satu garis horizontal.
- Rangkaian vertikal dan osilatornya.
- Rangkaian defleksi vertikal.
f. Garis strip-strip hitam pada layer yang tak dapat hilang.
- Rangkaian osilator horizontal, bia- sanya kapasitor elektrolit yang sudah kering (terlihat kusam / pecah).
- Pada TV yang baru jarang dijumpai, biasanya disebabkan komponen yang sudah termakan umur.
Gambar Strip Hitam Tidak Dapat Hilang dari Raster Meskipun Sinkronisasi Telah Disetel.
g.Sebagian gambar tergeser horisontal.
- Rangkaian sinkronisasi, rangkaian buffer video dan rangkaian AGC. Bia- sanya kapasitor elektrolit yang kering atau dioda yang bocor
h. Gambar bergerak terus ke atas / ke bawah
- Rangkaian osilator vertikal. TV yang baru terjadi akibat kapasitor keramik- nya bocor.
i. Garis hitam miring dan ber- gerak ke atas / ke bawah terus.
- Rangkaian pemisah sinkronisasi, rangkaian penguat sinkronisasi, rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise.
j. Gambar menyempit
Menyempit Kiri / Kanan
- Rangkaian output catu daya, rang- kaian defleksi horisontal dan kum- paran yoke.
- Rangkaian output catu daya, rang- kaian defleksi horisontal dan kumparan yoke.
k. Pelebaran Horisontal
Gambar Melebar
- Potensio pengontrol lebar horisontal, rangkaian catu daya dan tegangan anoda CRT.
l. Pemendekan tinggi gambar
Gambar Memendek
- Potensio Vsize dan Vline dan rangkaian defleksi vertical (tran- sistornya).
m. Gambar memanjang vertikal
- Rangkaian defleksi vertikal, potensio pengatur vertikal atau elko yang sudah kering
tv akari gambar buram/tidak fokus
Tadi siang dapet orderan lagi tv akari dengan gambar buram dan garis vertikal bermasalah seperti biasanya buka bautnya semua. langkah pengecekan pertama mengatur fokus di bagian flyback dan tak ada hasil. kelanjutanya cek sana sini langsung saja cek semua tegangan 110volt normal tapi 180volt dalam keadaan drop saya punya inisiatif segera ganti elko 10uf 250volt dalam keadaan kering setelah di coba ternyata masih drop dan saya lanjutkan pengecekan tegangan 115volt pada elko220uf 160voltt tegangan normal pengukuran selanjutnya masih di 115volt pada elko 100uf 160volt drop hanya sekitar 50volt saja saya pikir flybacknya eeh.. iseng iseng ganti elko 100uf 160volt dan 220uf 160volt dan di lihat dari bentuk fisiknya juga sudah agak garing ternyata benar kaki elko tersebut sudah karatan, kerak putih dari elkotsb setelah pergantian tv saya hidupkan mak byar raster pun penuh, fokus pun normal tidak buram
disini saya akan membahas tentang bagian-bagian flyback dan kegunaan pin-pin pada kaki flyback, karna kita sebagai teknisi sangat penting apabila kita akan mengganti flyback.
Flyback adalah salah satu komponen monitor yang sangat bermampaat untuk menghasilkan tegangan tinggi dan tegangan renda yang dibutuhkan oleh monitor.
Flyback sebetulnya adalah trafo tapi trafo untuk tegangan tinggi agar tabung bekerja menghasilkan gambar.
Bagian-bagian flyback sebagai berikut:
A.Bagian primer.
B.Bagian skunder.
C.Bagian yang tersisa antara primer dan sekunder yaitu:ABL, Screen, Fokus & Kop Flyback
A.Bagian Primer Flyback Diantaranya Adalah:
1.COLECTOR:
ini terhubung dengan colector Transistor horizontal. Jika flyback bekerja maka pin ini akan menghasilkan tegangan tinggi.
2.Dioda dumper:
ini terhubung dengan dioda dumper.
Catatan:tidak semua flyback memiliki kaki dioda dumper
3.B+:
Ini terhubung dengan tegangan B+ 55v dan FET630. Ini adalah kaki untuk tegangan kerja flyback, jika tegangan B+ tidak masuk maka flyback tidak bekerja dan layar tidak akan menyala.
Catatan:Colector, Dioda dumpe & B+, jika ke tiga kaki ini di ukur dengan ohm meter maka akan terhubung.
B.Bagian Skunder Flyback Diantaranya Adalah:
1.GROUND:
Ini terhubung dengan ground monitor.
2.AFC:
(Automatic Frecuency Control) ini tegangan 30-40 DCv, fungsinya untuk mengatur kerja IRF630, kalau tegangan terlalu tinggi, mislnya membutuhkan tegangan 36v DC lalu kita kasi 40v DC maka IRF tidak akan bekerja dan tegangan B+ akan tetap 55v dan gambar monitor akan berkuran bagian kiri dan kanan.
Kalau IRF bekerja maka tegangan 55v akan menjadi tegangan 90-125v tergantung dari resolusi monhtornya.
3.G1:
Ini terhubung sama dioda dengan posisi terbalik sehingga keluarnya adalah tegangan minus antara 100-175 DCv.
Dan setelah dioda akan ada elco regulator dan juga terbalik, jadi kaki positif terdapat di ground monitor dan kaki negatif terdapat di katoda terbalik itu.
C.Bagian ABL:
ABL (Automatic Brightness Liminter) ini tegangan tak terukur.
Pin ini harus terhubung ke jalurnya jika tidak maka akan keluar percikan api listrik.
Fungsinya untuk membatasi brightness yang menuju ke blok RGB secara otoumatis.
Bagian screen (G2)
Ini adalah bagian yang berpungsi untuk mengatur gelap terangnya ganbar.
Bagian Fokus (G3/G4)
Ini adalah bagian yang berfungsi untuk mengatur fokus gambar jika gambar kabur.
Bagian Kop Flyback.
Ini adalah bagian yang menghasilkan tegangan tinggi 26kv yang menuju di atas tabung.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar dengan bahasa yang santun, tidak porno dan jangan melanggar sara, terima kasih.