Service Menu.1 ( yang menggunakan LA76810-PTS302, PTC1202-01, TA8690 )
- Tekan MENU pada TV dan SLEEP pada remote
- Tekan SLEEP 3x untuk menyimpan data dan keluar dari menu
- Tekan DISPLAY dan MENU secara bergantian dengan cepat.
- Tekan SLEEP 2x
- Ganti SET UP SELECT 0 –> 1 pada Menu 2 untuk masuk ke menu lainnya.
- Tekan Q.view untuk keluar.
- Tekan MENU pada TV dan SLEEP pada remote
- Jika pakai TUNER Samsung TECC2949PG40 Nilai TUNER SEL 0
- Jika pakai Tuner LG TAEW G002D Nilai TUNER SEL 1
- Tekan SLEEP untuk keluar.
- Tekan CALL dan MENU secara bergantian dengan cepat. Cara ini agak susah, oleh karena itu ulang coba beberapa kali kalu belum berhasil
- Tekan ENTER untuk menyimpan data.
- Tekan TV/AV untuk keluar.
- Tekan CALL dan MENU secara bergantian dengan cepat. Cara ini agak susah, oleh karena itu ulang coba beberapa kali kalau belum berhasil
- Tekan CALL dan MENU secara bergantian hingga muncul tulisan “BUS OPEN” untuk menyimpan data
- Tekan CALL dan MENU untuk keluar
OSD display kontrol volume normal, tetapi suara tidak ada. Diperiksa bagian suara penguat audio. Kalau di cek Auto-search ternyata tidak fungsi.
Problem disebabkan mikrokontrol “muting” karena tidak terima pulsa ID dari TA8690. Periksa jalur pulsa tegangan ID dari TA8690 pin-21 ke mikrokontrol pin-6 (ID input). Paling sering disebabkan transistor Q06 rusak.
>> Transistor Power Regulator (SMPS All Transistor) rusak , Jika di ganti rusak lagi
Disebabkan karena umpan-balik dari tegangan B+ lewat photo coupler ke rangkaian regulator ada yang problem. Umumnya disebabkan karena resistor 47k nilainya molor.
>> Gambar ada gangguan beberapa garis-garis horisontal dibagian tengah layar. Kadang disertai sura humming (power suply all transistor)
Disebabkan kapasitor elko besar tegangan 300V kering.
>> Pesawat kadang mati sendiri pada pesawat yang menggunakan SMPS All Transistor. Kalau di power mau menyala lagi.
Pesawat model ini sebenarnya tidak diperlengkapi dengan sirkit protek. Pesawat “off’ sendiri karena lama-kelamaan tegangan 5v untuk mikrokontrol drops pelan-pelan. Disebabkan karena photocoupler mau rusak.
>> Suara desis pada model yang menggunakan LA76810. Ketika diperiksa sistim suara berubah ke 4.5. Dicoba kembalikan ke 5.5 selalu kembali ke 4.5.
Disebabkan data korup pada EEPROM. Dapat diperbaiki dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Buka servis menu.
- Pilih menu nomor 11.
- Ubah OPT-COLOR-SYSTEM dari “1” “2”
- Ubah OPT-SIF-System dari “0” “1”
- Keluar dari servis menu.
- Masuk ke main menu dengan menekan-nekan tombol MENU.
- Pilih menu SYSTEM
- Ubah “M/N” menjadi “B/G”
- Keluar dari main menu
- Masuk lagi ke servis menu lagi.
- Pilih menu nomor 11 seperti item (1)
- Ubah OPT_COLOR-SYSTEM menjadi “1” seperti semula.
- Ubah OPT_SIF-SYSTEM menjadi “0” seperti semula
- Keluar dari servis menu dengan menekan SLEEP 2x
- Lakukan Auto search ulang
Disebabkan karena data korup atau kerusakan EEPROM. Ganti dengan EEPROM yang sudah di-preprogram dari perwakilan service.
>> Muncul gambar gembok pada model seri CL (Clara). Front panel dan remote tidak bisa difungsikan.
Coba tekan dan tahan tombol DISPLY beberapa detik hingga gambar gembok hilang. Kemudian matikan TV
Kalau tetap tidak bisa ganti IC EEPROM dengan yang sudah di-preprogram dari perwakilan service.
>> Volume satu strip suara langsung keras (LA76810)
- Buka service menu.
- Masuk ke MENU-8, untuk masuk menu-8 maka SETUP SELECT pada MENU-2 nilai harus dirubah dulu dari 0 menjadi 1.
- Problem disebabkan item STEREO OPT yang seharusnya mempunyai nilai 0 berubah menjadi 1, kembalikan ke 0.
- Jangan lupa untuk mengembalikan SETUP SELECT ke nilai semula.
- Tekan tombol Q.VIEW untuk keluar dari factory setting.
Pin-54 tidak ada tegangan (normal sekitar 3 ~ 4v)
>> Chanel geser sehingga gambar lama-lama hilang (LA76810)
Ganti coil video detektor
RASTER GELAP / BLANK / TIDAK ADA GAMBAR DAN OSD PADA TELEVISI IC TDA9381
Problem raster gelap tidak ada gambar dapat dibedakan menjadi 2 macam :- Problem-1 : Raster gelap atau blank, dimana kalau tegangan screen dinaikkan raster akan menyala disertai dengan garis-garis blangking dan OSD tidak muncul.
- Problem-2 : Raster gelap, dimana kalau tegangan screen dinaikkan raster akan menyala tidak terlalu terang, nampak ada gejala seperti fokus yang tidak kerja atau kadang raster ada sedikit warna-warni seperti pelangi. Disini tidak nampak garis-garis blangking.
Dapat disebabkan karena :
- Pin FBP-in tidak terima pulsa-horisontal dari flyback. Pulsa diambilkan dari kolektor transistor HOT melalui kapasitor 681pf/2Kv. Periksa jalur part dari flyback ke pin-FBP TDA9381.
- Tegangan heater drops – disebabkan karena resistor serial pada jalur heater nilainya molor.
- Salah satu kotode emisinya sudah lemah. Coba naikkan tegangan screen dan amati raster. Normalnya raster berwarna keputihan dengan gangguan garis-garis blangking. Untuk memastikan bahwa kerusakan pada tabung CRT – coba pasang mesin pcb dengan CRT lain yang masih bagus.
- Sirkit RGB pada pcb soket CRT salah satu jalurnya putus atau ada komponen yang rusak.
- Jalur sirkit umpan balik dari IK terputus atau ada komponen yang rusak.
- Tidak ada tegangan suply 180v pada TDA 6107 atau TDA6107 short
- Salah satu pin input/output TDA6107 tidak fungsi atau short.
- IC memori rusak. Kadang disertai gejala vertikal yang menyempit.
- IC TDA93xx rusak. Untuk memastikan kerusakan IC ini kami biasanya menggunakan osiloskop. Cek pada ketiga RGB out – jika tidak muncul pulsa-pulsa sampling sinyal IK – maka berarti IC rusak.
Problem ini kadang “menjebak”. Raster seperti-nya menyala penuh (tanpa garis-garis blangking), pada hal sebenarnya bagian vertikal tidak kerja. Kerusakan dapat disebabkan karena :
- Tidak ada tegangan suply pada IC Vertikal out. Umumnya vertikal-out menggunakan tegangan suply (+) 14v dan tegangan (-) 14V. Kerusakan paling sering disebabkan karena resistor dari flyback ke diode penyearah putus.
- IC vertikal-out rusak
- Atau TDA9381 rusak pada bagian vertikal osilator
- Tidak ada tegangan 180v atau IC video-drive short kadang juga menunjukkan gejala seperti problem-2 ini.
MEMAHAMI CARA KERJA BAGIAN PENGUAT VIDEO IF
A. Fungsi bagian penguat Video IF.Penguat Video IF merupakan sebuah Band Pass Amplifier yang berfungsi untuk mempekuat frekwensi menengah atau IF (Intermediate Frequency) sinyal pembawa gambar yang berasal dari keluaran Tuner agar levelnya mencukupi untuk dideteksi oleh bagian video detektor. Untuk sistim PAL BG seperti di Indonesia spektrum frekwensi penguat video IF menggunakan center pada frekwensi 38.9Mhz untuk IF sinyal pembawa gambar (video carrier) dan 33.4Mhz untuk sinyal IF pembawa suara (sound carrier).
B. Apa alasan penggunaan frekwensi IF.
Frekwensi yang digunakan oleh stasiun siaran teve sangat luas sekali , mulai dari frekwensi 30Mhz hingga 900Mhz. Sinyal yang diterima antena teve sangat lemah sekali (hanya sekian per juta volt), dimana sinyal ini harus diperkuat agar levelnya kurang lebih menjadi sekitar 2v pp (peak-to-peak). Adalah sangat sulit untuk men-desain sebuah penguat frekwensi tinggi yang stabil yang mampu bekerja pada spektrum frekwensi yang demikian luas seperti ini. Achirnya diketemukan suatu cara penerimaan yang dinamakan sistim “Superheterodyne” dimana dengan cara ini dari berbagai macam frekwensi yang diterima antena perlu dirubah menjadi “hanya satu macam frekwensi” saja, sehingga akan lebih mudah dalam men-desian dan membuat bagian penguatnya.
C. Bagian penguat Video IF sangat penting karena menentukan kualitas-kualitas seperti :
- Sensitivitas penerimaan atau kemampuan menerima sinyal dari antena yang lemah tetapi tetap dapat memberikan kualitas gambar yang bersih dari noise.
- Selektivitas penerimaan atau kemampuan untuk memisahkan gangguan dari chanel yang berdekatan
- Kualitas gambar atau kemampuan untuk memberikan detail (resolusi) gambar yang tajam.
Penerima radio yang langsung memilih frekwensi yang diterima antena, memperkuat sinyal yang diterima dan kemudian langsung dideteksi dinamakan penerima “stright” atau penerima langsung. Sistim penerima seperti ini mempunyai banyak kelemahan antara lain karena kurang sensitif dan tidak selektif.
Sistim penerimaan yang dinamakan superheterodin diperkenalkan oleh Edwin Armstrong pada tahun 1918 untuk memperbaiki cacat penerima stright, dimana sistim ini hingga sekarang terus digunakan. Pada sistim superheterodin sinyal yang diterima antena dirubah dahulu menjadi frekwensi IF (frekwensi menengah) dengan menggunakan sirkit RF osilator dan mixer.
Besarnya frekwensi IF untuk penerima :
- AM receicer 455/450Khz
- FM receiver 10.7Mhz
- TV receiver ada beberapa sistim yaitu 38.0/38.9/45.75/Mhz. Teve sistim PAL BG/DK menggunakan center frekwensi IF 38.9Mhz.
- TV satelit receicer 70Mhz
- Radar receiver 30Mhz
- Komunikasi receiver dengan gelombang mikro 70/250Mhz
- Sirkit penyesuai impedansi input
- Penguat pre-amp transistor
- SAW filter
- Penguat IF
- AGC (Autimatic Gain Control)
- AFT (Automatic Fine Tuning)
- PLL atau VCO video detektor
- Noise inverter
- Video Indentification
Sirkit yang tersiri dari resistor dan kapasitor atau induktor (coil) untuk menyesuaiakan dengan impedansi output Tuner.
E.2. IF Pre amplifier
Pemakaian SAW filter menyebabkan terjadi kerugian level sinyal video IF atau istilah teknisnya “insertion loss”. Sebuah penguat Pre-amp yang menggunakan sebuah transistor digunakan untuk meg-“kompensasi” akibat kerugian ini.
E.3. SAW filter (Surface Acoustic Wave)
Merupakan “filter band pass” yang hanya akan melewatkan frekwensi pembawa gambar dengan center frekwensi 38.9Mhz dan sinyal pembawa suara dengan center frekwensi 33.4Mhz. Atau secara keseluruhan SAW fiter mempunyai “frekwensi respons” (melewatkan hanya frekwensi) mulai dari 33.15 hingga 40.15Mhz. Kita patut sangat berterima kasih dengan penemuan alat semacam ini, sebab sebelum diketemukan SAW filter pada teve model sebelum tahun 80’an, untuk membuat filter band pass semacam ini dibutuhkan sirkit yang terdiri 3 hingga 5 buah macam coil yang perlu diajust pada berbagai macam frewkwnsi yang berbeda. Dan ajustmen hanya dapat dilakukan dengan peralatan yang khusus.
Kelebihan penggunaan SAW filter :
- Dengan SAW filter kita tidak perlu lagi melakukan adjustmen.
- Bentuknya kompak, kecil dan kuat tidak gampang rusak.
- Kerjanya stabil pada jangka yang lama.
- dapat memberikan kualitas gambar yang bagus
SAW filter bekerja dengan cara merubah getaran listrik frekwensi tinggi menjadi getaran mekanik akustik pada bagian input, dan kemudian merubah kembali menjadi getaran listrik pada bagian output. Hal ini menyebabkan terjadi kerugian level sinyal atau disebut “insertion loos”. Oleh karena itu maka dibutuhkan satu tingkat penguat transistor untuk mengkompensasi kerugian semacam ini.
Kenapa dinamakan SAW filter.
Getaran mekanik menjalar lewat benda padat melalui 2 macam cara :
- Bulk wave – gelombang menjalar melalui bagian dalam benda padat.
- Surface wave – gelombang menjalar melalui bagian permukaan benda padat.
Pin-out SAW filter yang berbentuk in-line (sisir)
- 1. Input
- 2. Input Gnd
- 3. Chip Gnd
- 4. Output (IF in)
- 5. Output (IF in)
Umumnya sirkit penguat IF menggunakan tiga tingkat penguat kaskade untuk memperkuat sinyal video IF. Sirkit menggunakan “balance input” dari SAW filter.
E.5. AGC (Automatic Gain Control)
Sinyal gambar dimodulasikan menggunakan sistim AM (amplitudo modulasi). Oleh karena itu cacat amplitudo akan dapat menyebabkan gambar rusak. Penguat video IF dirancang agar keluaran dari sirkit video detektor adalah konstant sebesar 2v pp. Padahal kekuatan sinyal RF input yang diterima oleh antena berbeda-beda pada setiap stasiun pemancar. Jika sinyal RF yang diterima antena terlalu kuat, maka dapat mnyebabkan sinyal keluaran melebihi 2v pp, dan hal ini dapat menyebabkan sinkronisasi sinyal gambar cacat atau hilang sama sekali karena terpotong (clipped). Untuk mencegah hal ini terjadi maka digunakan sirkit AGC, yang fungsinya adalah untuk “mengurangi faktor penguatan” bagian penguat video IF jika sinyal RF yang diterima terlalu kuat, dengan tujuan untuk menjaga agar level keluaran sinyal video tetap terjaga konstan pada level 2v pp. AGC bekerja dengan sistim loop umpan balik tertutup, kuat lemahnya sinyal keluaran dari sirkit video detektor digunakan sebagai umpan balik untuk pengendalian faktor penguatan pada bagian IF amplifier dan Tuner.
Ada 2 macam sirkit AGC yang bekerja pada bgaian video IF :
- IF AGC – Merupakan sirkit internal didalam ic video IF yang berfungsi untuk mengurangi faktor penguatan bagian sirkit penguat video IF.
- RF AGC – Merupakan sirkit yang bekerja eksternal. Jika penguatan bagian penguat video IF sudah minimal tetapi sinyal yang diterima masih terlalu kuat, maka akan bekerja eksternal AGC yang akan mengurangi faktor penguatan bagian penerima Tuner
- Average AGC (AGC rata-rata) – AGC diatur oleh level tegangan rata-rata sinyal video. Hasilnya kurang bagus, sebab dipengaruhi oleh besar kecilnya level sinyal video, padahal kuatnya sinyal RF antena tetap.
- Peak level AGC – AGC diatur oleh besarnya level puncak sinyal sinkronisasi. Hasilnya lebih baik dari average AGC.
- Delayed AGC – atau AGC yang ditunda. Artinya jika sinyal yang diterima masih lemah tidak terlalu kuat maka AGC belum akan aktip bekerja. AGC baru akan mulai bekerja jika sinyal yang diterima antena sudah melebihi level yang ditentukan.
Istilah lainnya yang kadang digunakan untuk sirkit ini adalah Video demodulator, Low level detector. Teve jaman kuno detektor menggunakan diode germanium yang bekerja seperti prinsip diode penyearah. detektor semacam ini mempunyai kelemahan dimana informasi gambar akan kehilngan deteil pada sinyal gambar yang levelnya kecil. Sehingga saat ini video detektor menggunakan sirkit low level detektor. Sistim kerjanya secara detail bermacam-macam tergantung dari desain pabrikan ic tersebut.
Salah satunya adalah seperi contoh dibawah ini.
Adalah VCO (voltage control osilator) merupakan pembangkit frekwensi tinggi dimana frekwensinya dapat dikendalikan secara otomatis dengan sirkit PLL (Phase Lock Loop) agar frekwensi dan phasanya selalu tepat dengan frekwensi sinyal pembawa IF 38.9Mhz. Sinyal ini digunakan untuk mendeteksi atau “menyaring” sinyal gambar dari sinyal pembawanya (atau memisahkan sinyal video dari sinyal pembawa gambar 38.9Mhz).
Pada sirkit video IF model lama masih membutuhkan eksternal coil yang perlu diajust tepat pada frekwensi 38.9Mhz. Tetapi perkembangan selanjutnya pada model-model baru tidak lagi digunakan eksternal coil ini, dan adjustmen dapat dilakukan oleh mikroprosesor melalui komunikasi data IC2CBus (SDA/SDL).
Ada 2 macam sinyal keluaran dari sirkit video detektor, yaitu
- Sinyal gambar atau CVBS yang akan diproses oleh bagian video prosesor untuk mendapatkan kembali sinyal RGB setelah melalui sirkit “sound trap 5.5Mhz” untuk mencegah agar sinyal suara FM 5.5 tidak ikut masuk.
- Sinyal pembawa suara FM 5.5 Mhz yang akan diproses oleh bagian FM audio prosesor untuk mendapakan sinyal suara (audio) setelah melalui BPF (band pass filter) 5.5Mhz
Karena faktor kelembaban, faktor panas, faktor waktu pemakaian teve maka frekwensi tuning pada Tuner dapat bergeser karena karakteristik komponen-komponennya yang berubah. Dimana hal ini dapat menyebabkan warna hilang atau suara ngeses/kemresek. Untuk menjaga problem seperti ini terjadi maka digunakan sirkit AFT.
Jika tegangan tuning bergeser maka akan mengakibatkan frekwensi keluaran dari tuner tidak lagi tepat pada 38.9Mhz, misalnya keluaran menjadi 38 Mhz. Sirkit AFT akan membandingkan frekwensi keluaran ini dengan frekwensi referensi coil AFT yang diadjust tepat pada 38.9. Kalau ada perbedaan frekwenis sirkit AFT akan meng-output-kan “tegangan koreksi dc” lewat pin AFT-out ke bagian mikrokontrol, dan mikrokontrol akan mengkoreksi tegangan tuning yang bergeser ini sehingga frekwensi keluaran dari tuner kembali tepat pada 38.9Mhz. Jadi tepatnya sirkit AFT berfungsi untuk menjaga keluaran dari tuner agar selalu tepat pada frekwensi 38.9Mhz.
Pada sirkit model lama AFT masih membutuhkan eksternal coil yang harus diadjust tepat pada frekweni 38.9Mhz, tetapi pada model-model baru eksternal coil sudah tidak diperlukan lagi.
Switch AFT on-off
- Pada teve model lama terdapat manual switch “AFT on-off” pada bagian front panel. Pada saat melakukan pemrograman chanel posisi harus “off”. Setelah selesai melakukan pemrograman semua chanel, maka harus kembalikan lagi pada posisi “on”
- Pada teve model baru switch semacam ini sudah tidak diketemukan lagi, tetapi secara otomatis akan dilakukan oleh mikrokontrol. Pada saat dilakukan manual/auto search otomatis AFT pada kondisi “off”.
- Nomor Chanel yang telah dirubah dengan “Fine tuning” maka AFT otomatis akan menjadi “off” tidak bekerja dan biasanya ditandai dengan warna nomor chanel yang berubah menjadi kuning.
- Menjaga secara otomatis agar tegangan tuning selalu tepat.
- Sebagai sinyal kontrol saat manual/auto search agar dapat stop secara otomatis atau dimemori secara otomatis bersama dengan sinyal “video indentifikasi”.
Sirkit noise inverter dipasang sesudah sirkit video detektor. Digunakan untuk menghilangkan gangguan noise frewkwnsi tinggi. yang ada pada sinyal gambar (video).
Ada 2 macam gangguan frekwensi tinggi, yaitu
- Black noise – yaitu gangguan noise yang berupa garis-garis pendek berwarna hitam.
- White noise – yaitu gangguan noise yang berupa garis-garis pendek berwarna putih.
E.9. Video Indentifikasi (ID)
Istilah lainnya adalah SD (Sync Detect) atau HS (Hor Sync). Merupakan sirkit yang akan meng-output-kan tegangan pulsa dc jika bagian penguat video IF menerima siaran teve. Sinyal ini sebenarnya merupakan sinyal “sinkronisasi horisontal”.
Sinyal ini digunakan untuk membedakan antara sinyal teve dari gangguan sinyal lainnya yang mungkin diterima antena, misalnya harmonic dari siaran amatir dan berfungsi untuk :
- Sebagai refernsi sinyal stop pada saat manual/auto search dengan sinyal tegangan AFT. Pada saat manual/auto search pin-video indentifikasi akan berubah sesaat dari nol menjadi “high” ketika pas terima siaran.
- Sebagi kontrol sinyal video-mute (blue back). Jika tidak terima siaran maka pin-video indentifikasi tegangannya nol. Tegangan ini diiputlan ke mikrokontrol dan selanjutnya mikrokontrol akan melakukan audio/video muting.
Contoh pin-keluar sinyal video indentifiction
- TA8690 - pin-21
- LA76810A – pin-22
- TDA8361/62 - pin-14
- TB1238 – pin-31
- Pada ic model baru video indentifikasi menggunakan komunikasi lewat IC2Bus (SDA/SCL)
Dengan ic UOC memungkinkan untuk dibuat suatu penguat video IF yang sangat tinggi. Oleh karena itu kompensasi “insertion loss” dilakukan didalam ic UOC atau istilahnya teknisnya “post pre-amp”.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar dengan bahasa yang santun, tidak porno dan jangan melanggar sara, terima kasih.