Kerusakan TV Mati Protek Lampu Kedip-Kedip
Baiklah sobat Opek tv yang mungkin sedang kesulitan mencari solusi
dengan TVnya atau pasiennya he..he.. semoga artikel ini bisa berguna,
ini saya ambil dari berbagai sumber dan kawan-kawan teknisi repair tv.
001 Bagaimana yang dimaksud mati protek atau rusak protek.
Pesawat televisi yang diperlengkapi dengan sirkit protektor, maka ada
beberapa kemungkinan yang dapat terjadi jika terjadi problem pada salah
satu sirkitnya.
• Protek bagian horisontal – Ketika pesawat dihidupkan bagian horisontal
akan hidup sebentar, tetapi kemudian mati lagi. Pada saat mati jika
diukur pada horisontal driver menunjukkan bahwa tidak ada sinyal drive.
Jika colokan listrik dicabut kemudian dicoba diulang dihidupkan lagi
maka kejadian serupa akan terulang lagi. Tetapi jika jika basis
transistor HOT coba diopen atau transistor HOT dilepas ternyata sinyal
drive dapat hidup terus.
• Protek bagian mikrokontrol – Jika diperiksa tegangan mikrokontrol pada
pin kontrol power on-off, ketika pesawat dihidupkan kontrol power mau
“on” sebentar kemudian kembali “off”. Jika colokan listrik dicabut power
mau “on” lagi tetapi sebentar kemudian tetap kembali “off”. Pada
model-model tertentu kadang pada saat pesawat mati ditandai dengan nyala
led indikator yang kedip-kedip
• Protek tabung gambar – Pesawat dapat dihidupkan tetapi raster gelap.
Dicoba tegangan screen dinaikkan raster dapat nyala normal atau nyala 1
garis horisontal.
• Protek bagian power suply – Pesawat jika dihidupkan tegangan B+ dari
power suply ada sebentar tetapi kemudian hilang atau drops. Atau
tegangan power suply ada tetapi sedikit drops dan tegangan
goyang-goyang, yang disebabkan karena power suply hidup-mati berulang
terus menerus.
Ada model televisi yang tidak menggunakan sistim protektor sama sekali,
ada yang menggunakan hanya satu sistim protektor, tetapi ada pula yang
menggunakan beberapa sistim protektor sekaligus. Sistim protektor
sengaja dibuat dengan tujuan tertentu. Melacak kerusakan yang
menyebabkan protek kadang menyulitkan, karena pesawat selalu mati
sendiri sebelum kita dapat melakukan pengukuran-pengukuran. Dengan
mengenal berbagai macam sistim protektor dan memahami cara kerjanya maka
akan sangat membantu mengatasi kesulitan-kesulitan ini.
Macam-macam sistim protektor pesawat televisi :
• Protektor x-ray
• Protektor vertikal
• Protektor B+ over current (OCP)
• Protektor B+ over voltage (OVP)
• Protektor ABL
• Protektor tegangan suply (jika short atau putus)
• Protektor white balance
• Protektor sirkit power suply (SMPS)
002 Protektor x-ray (sinar-x)
Merupakan sistim protektor yang diterapkan paling awal dalam teknik
televisi, oleh karena itu paling banyak dijumpai pada pesawat
model-model lama. Jika tegangan tinggi anode tabung gambar dari tranfo
flyback melebihi batas yang diperbolehkan, tabung gambar dapat
menghasilkan sinar-x dari bagian anode dan shadowmask yang dibombardir
oleh elektron-elektron kecepatan tinggi. Untuk menghindari problem ini
maka dipasang sikit protektor x-ray, dimana secara otomatis “bagian
horisontal akan dimatikan” jika tegangan tinggi dari flyback over.
002.1 Cara kerja protektor x-ray :
• Tegangan tinggi flyback disampel (umumnya diambil dari pin-heater),
disearahkan dan diturunkan menggunakan pembagi (devider) yang
menggunakan resistor-resistor jenis presisi tinggi. Tegangan sampel
inilah yang digunakan untuk mengetahui apakah tegangan flyback
kondisinya normal atau over.
• Sebuah “diode zener” sebagai sensor dihubungkan ke tegangan sampel
ini. Pada kondisi normal besarnya tegangan sampel adalah dibawah nilai
tegangan zener sehingga diode pada kondisi “off” atau tidak tembus.
• Seumpama ada kejadian tiba-tiba tegangan flyback naik – maka tegangan
sampel akan naik melebihi nilai tegangan diode, yang menyebabkan diode
“on” atau tegangan menembus diode, yang akan memicu protek aktip
bekerja.
002.2 Ada beberapa macam cara sirkit protektor x-ray mematikan pesawat.
• Protektor mematikan bagian horisontal dengan cara men-short-kan
tegangan H.Vcc ke ground. Sebuah transistor kolektornya dipasang pada
jalur H.Vcc dan emitornya disambung ke ground. Pada kondisi normal basis
transistor ini tegangannya adalah nol. Jika tegangan flyback naik dan
diode zener tembus, maka basis akan mendapat tegangan positip (0.5V)
dari diode zener. Kolektor-emitor transistor akan short sehingga
osilator horisontal kehilangan tegangan suply H.Vcc. Contoh adalah model
JVC yang menggunakan ic M52016SP.
• Protektor mematikan bagian horisontal dengan cara men-short-kan ke
ground tegangan basis transistor hor-drive, sehingga bagian horisontal
mati tidak kerja. Sebuah transistor sebagai protektor kolektornya
dipasang pada jalur basis transistor hor-drive dan emitornya disambung
ke ground.
• Perkembangan selanjutnya adalah diproduksinya jenis IC jungel yang
mempunyai pin-input untuk x-ray protektor. Pada kondisi normal pin x-ray
tegangannya adalah nol. Jika tegangan flyback over maka pin-input X-ray
akan mendapat tegangan positip yang akan menyebabkan osilator
horisontal tidak kerja (walaupun tegangan H.Vcc mungkin masih ada). IC
jungel yang mempunyai fasilitas koreksi EW protektor diinputkan lewat
pin-EHT yang berfungsi sebagai kontrol EW sekaligus sebagai input
protektor x-ray.
• Berapa model pesawat ada yang menghubungkan protektor x-ray ke bagian
mikrokontrol. Jika x-ray aktip bekerja maka mikrokontrol akan membuat
pesawat mati melalui kontrol “power off”
• Catatan : Banyak model-model yang tidak lagi memasang sirkit protektor
x-ray, hal ini disebabkan karena saat ini sudah dapat diproduksi jenis
tabung gambar yang hanya sedikit sekali mengeluarkan sinar-X jika
tegangan anode melebihi batas.
002.3 Data beberapa contoh lokasi pin x-ray input IC jungel
AN5160 (pin-3), AN5192 (pin-55), AN5195 (pin-55), AN560x (pin-20),
CXA1213 (pin-22), CXA2060 (pin-18), CXA2130 (pin-18), CXA1870 (pin-30),
M51407 (pin-15), M52770 (pin-36)
TA1282 (pin-29), TA7689 (pin-30), TA8690 (pin-20), TA865x (pin-52), TA8719 (pin-52), TA8725 (pin-30)
TDA83xx (pin-50), TDA88xx (pin-50), TDA93xx (pin-36)
002.4 Problem-problem yang dapat memicu protektor x-ray aktip bekerja :
• Kerusakan bagian power suply yang menyebabkan tegangan B+ over atau salah adjustmen
• Kapasitor resonan pada kolektor transistor HOT nilai menurun atau solderan lepas
• Tranfo flyback pengganti yang dipasang tidak cocok.
• Kerusakan salah satu part pada sirkit sensor protektor x-ray sendiri
003 Protektor over current B+ (OCP)
Pesawat televisi tidak mempunyai protektor B+ OCP, maka dapat tejadi hal-hal sebagai berikut.
• Jika flyback rusak menyebabkan flyback terbakar dan mengeluarkan asap.
• Def yoke rusak dapat terbakar dan mengeluarkan asap
• Jika ada kerusakan flyback atau def yoke dapat menyebabkan transistor HOT rusak.
Protektor B+ OCP dapat dihubungkan kebagian mikrokontrol dan akan memicu
mikrokontrol “power off” jika arus B+ ke flyback melebihi batas. Tetapi
ada pula yang dihubungkan ke protektor horisontal untuk mematikan
osilator. Sensor protektor B+ OCP berupa sebuah “sebuah power resistor
dan sebuah transistor” yang dipasang seri pada jalur suply B+ ke flybak.
Jika arus yang melalui resistor ini melebihi batas akan menyebabkan
adanya “tegangan drops” pada kedua ujung kaki resistor ini dan
menyebabkan transistor “on” yang memicu adanya tegangan pada pin x-ray
mikrokontrol.
003.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor B+ OCP :
• Kerusakan Flyback
• Kerusakan Def Yoke
• Britness gambar over
• Kerusakan bagian ABL
• Kerusakan tabung gambar
• Kerusakan pada sirkit video RGB
• Tidak ada tegangan 180v
• Ada kerusakan pada salah satu sirkit yang mengambil suply dari flyback
sehingga beban flyback over, misalnya IC vertikal-out short.
• Kerusakan pada sirkit protektor sendiri.
004 Protektor-vertikal (istilah lain CRT protektor atau Vertikal Guard atau Neck protektor)
Jika bagian defleksi vertikal tidak bekerja, maka raster akan nyala satu
garis horisontal. Hal ini dapat menyebabkan lapisan phospor tabung
gambar rusak terbakar jika pesawat dibiarkan tetap hidup dalam jangka
lama.
Ada beberapa macam sistim hubungan protektor-vertikal :
• Protektor disambungkan bersama protektor x-ray ke bagian horisontal yang akan memicu osilator horisontal tidak bekerja
• Protektor disambungkan kebagian mikrokontrol yang akan memicu untuk
“power off” sehingga pesawat akan mati secara otomatis atau pesawat
tetap hidup tetapi raster menjadi gelap (level britnes diturunkan).
004.1 Cara kerja sistim protektor-vertikal yang dapat dijumpai ada beberapa macam :
• Menggunakan sampling pulsa-pulsa dari IC vertikal-out yang dihubungkan
ke mikrokontrol. Jika mikrokontrol tidak menerima pulsa-pulsa ini maka
protektor akan bekerja.
• Menggunakan sampling dari tegangan suply Vcc IC-vertikal yang
dihubungkan ke IC mikrokontrol menggunakan sebuah diode. Pada kondidi
normal ada tegangan pada pin-protek IC mikrokontrol. Jika tegangan suply
Vcc short atau putus maka tegangan pada pin-protek mikrokontrol akan
ikut short ke ground lewat diode dan memicu protek untuk aktip bekerja
• Menggunakan sampling arus suply IC vertikal-out yang akan aktip
bekerja jika arus suply melebihi batas. Sebagai sensor protektor disini
dipasang seri sebuah resistor dan sebuah transistor pada jalur suply
dimana cara kerjanya mirip dengan OCP.
004.2 Problem atau kemungkinan yang dapat menyebabkan protektor-vertikal aktip bekerja :
• IC vertikal-out short (rusak)
• Tidak ada tegangan suply ke IC vertikal-out.
• Jalur pulsa dari IC vertikal-out ke mikrokontrol putus atau ada part yang rusak
• Bagian defeleksi vertikal tidak bekerja (kerusakan pada IC jungel)
005 Protektor tegangan suply (regulator).
Jika ada salah satu tegangan rendah tidak mengeluarkan tegangan atau
short, maka menyebabkan protektor ini akan aktip bekerja. Tidak semua
regulator dipasang protektor. Regulator yang diberi sensor-protektor
setiap model tidaklah tentu, misalnya pada tegangan 5V, tegangan 8V,
tegangan 12V, tegangan tuner, tegangan penguat audio. Dengan sebuah
diode tegangan-tegangan ini dihubungkan ke pin-protek IC mikrokontrol.
Pada keadaan normal pin-protek ada tegangan. Jika salah satu regulator
rusak tidak mengeluarkan tegangan karena shot atau putus maka tegangan
pada pin-protek akan ikut berubah menjadi “nol” dan akan memicu
mikrokontrol akan mematikan pesawat “power off”
005.1 Melacak kerusakan bagian regulator yang menyebabkan protektor
aktip kadang sedkit sulit dilakukan karena pesawat selalu mati sendiri
sehingga kita tidak sempat melakukan pengukuran-pengukuran.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melacak kerusakan.
• Ukur tegangan Vcc pada setiap pin-output regulator dengan cara
cabut-pasang colokan listrik. Jika ada tegangan kemudian hialng, berarti
regulator bagian tersebut tidak masalah.
• Lepas hubungan diode-diode pada pin-protek (hal ini perlu skematik diagram)
• Mengunci agar pin-protek selalu dalam kondisi ada tegangan dengan cara
melepas hubungan pin-protek ke bagian lain. Cara ini biasanya akan
meyebabkan akan ada salah satu part yang terbakar (misalnya IC
regulator) jika pesawat dapat menyala.
• Lacak menggunakan ohm meter untuk mencari bagian regulator yang outputnya short.
005.2 Problem-problem yang menyebabkan protektor tegangan aktip bekerja :
• Ada salah satu sirkit regulator bagian outputnya short
• Ada salah satu IC regulator yang rusak (pin-out tidak mengeluarkan tegangan atau short)
• Ada salah satu IC regulator yang bagian pin-input tidak mendapat
tegangan masukan, misalnya disebabkan karena ada resistor atau diode
dari tranfo SMPS putus.
006 Protektor ABL
Jika britnes gambar terlalu tinggi dan pesawat dibiarkan terus menerus dalam kondisi seperti ini, maka dapat mengakibatkan :
• Tranfo flyback kerjanya berat, sehingga beresiko cepat rusak
• Umur pemakaian tabung gambar menjadi lebih pendek
• Protektor-ABL digunakan untuk mencegah kedua masalah diatas. Protektor
mengambil sampel dari tegangan ABL dan diinputkan ke pin x-ray IC
jungel atau ada juga yang diinputkan ke IC mikrokontrol.
006.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor-ABL
• Level britnes over.
• Kerusakan pada bagian prosesor sinyal video RGB
• Tidak ada tegangan 180v untuk transistor video drive
• Adjustmen tegangan screen over
• Kerusakan tabung gambar (misalnya katode short dengan heater)
007 Protektor-software
Pada saat pesawat dihidupkan pertama kali, mikrokontrol membaca
data-data dari IC memori. Kehilangan atau kerusakan data pada IC memori
dapat menyebabkan macam-macam problem atau pesawat tidak mau dihidupkan.
Pada pesawat model-model baru yang sudah menggunakan komunikasi I2CBus
(komunikasi lewat SCL-SDA) dipasang protektor-software yang akan membuat
mikrokontrol selalu kembali “power off” jika dihidupkan. Beberapa model
ada yang kemudian ditandai dengan “lampu led” yang kedip-kedip
(kode-blingking).
007.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor-software :
• IC memori rusak atau isi datanya rusak
• Jalur komunikasi SDA-SCL ada yang putus atau short
• Tuner yang dipasang tidak cocok.
• Ada komponen atau blok pcb modul yang belum terpasang.
008 Protektor pada SMPS (power suply)
Sebagai contoh SMPS paling sederhana yang masih menggunakan 3 buah
transistor (C3807, A1015 dan transistor power) problem klasik yang
sering terjadi adalah :
• Problem pada sirkit umpan balik dapat menyebabkan tegangan keluaran B+
over sehingga dapat membahayakan pesawat secara keseluruhan. Misalnya
elkonya meletus, pcb gosong terbakar karena over heated, transistor
horisontal short.
• Problem pada sirkit umpan dapat menyebabkan transistor power regulator
rusak karena transistor over current (misal disebabkan resistor 47k
pada sirkit transistor error detektor pada bagian sekunder nilainya
molor).
• Jika tegangan ac input drops dapat menyebabkan transistor power
regulator rusak, karena transistor over current Jika bagian sekunder ada
yang short dapat menyebabkan transistor power regulator rusak over
current.
Protektor SMPS dirancang untuk membuat agar SMPS “handal tidak mudah
rusak” jika ada hal-hal yang tidak beres seperti tersebut diatas. Sirkit
SMPS yang menggunakan IC umumnya sudah didesain dengan sistim
protektor, yaitu antara lain :
• Over voltage protektor (OVP)
• Over current protektor (OCP)
• Over load protektor
• Short sirkit protektor
• Over temperatur protektor
008.1 Sirkit SMPS yang menggunakan 3 buah transistor ada yang sudah
diberi protektor “sederhana” untuk mencegah kerusakan transistor power
jika sirkit umpan balik ada yang problem. Protektor berupa tambahan
sebuah zener diode (umumnya 7.5V) yang diseri dengan sebuah diode biasa
pada bagian primer. Kerusakan zener dapat menyebabkan :
• Tegangan B+ drops
• Raster mengecil jika tegangan screen dinaikkan
• Gambar kembang kempis jika level kontras berubah-ubah
008.2 SMPS yang menggunakan IC driver + FET atau hibrid IC (IC driver +
FET dalam satu kemasan) sirkit protektor sudah terintregrasi didalam IC.
Komponen luar yang mempunyai hubungan dengan bagian protektor hanyalah
“sebuah resistor power jenis wirewound” yang biasanya mempunyai nilai
kurang dari satu ohm sebagai “sensor over current” untuk mencegah
kerusakan power regulatornya.
• Jika nilai resistor ini berubah menjadi besar maka dapat memicu SMPS protek walaupun kondisinya normal-normal saja
• Sebaliknya jika nilai resistor ini diganti dengan nilai yang lebih
kecil, akan menyebabkan sistim protektor tidak dapat bekerja dengan
semestinya
• SMPS biasanya bekerja “auto start”, artinya jika protektor aktip
bekerja maka setelah mati akan hidup sendiri lagi. Oleh karena itu SMPS
yang problem protek biasanya tegangannya kalau diukur akan
goyang-goyang, hal ini disebabkan karena SMPS tersebut dalam kondisi
“hidup-mati” sendiri terus menerus.
009 Protektor White-balance SONY
Sepengetahuan kami protektor white-balance hanya dimiliki oleh merk
Sony, dimana tabung gambar akan dibuat gelap jika ada masalah dengan
white-balance. Sensor protektor mengambil sampel dari arus IK (AKB) dari
ketiga katode RGB.
009.1 Problem yang dapat menyebabkan protektor white balance antara lain adalah :
• Tabung gambar problem (misal salah satu warna lemah)
• Adjustmen G2
• Probelm sirkit RGB amplifier
• Problem pada sirkit IK (AKB)
009.2 Ada 3 macam proteksi yang membuat raster gelap pada pesawat merk Sony, yaitu
• Protektor vertikal (problem vertikal)
• Protektor softwarte (problem komunikasi data SDA/SCL)
• Protektor white-balance
010 Data contoh lokasi pin protek-input IC mikrokontrol
Polytron chroma TDA8842 (pin-2) protektor vertikal
Polytron HBT 00-02G (pin-42) protektor vertikal
Polytron HBM 00-XX (pin-16) protektor vertikal
Polytron STV2238 (pin-61)
Polytron Onechip STV9302 (pin-62) protektor vertikal
LG M37272 (pin-8)
LG CXP86xx (pin-41)
LG LA76938 (pin-23)
SHARP TDA9381 (pin-8) protektor power suply vertikal dll
SHARP IX245 (pin-63)
SHARP IXC3368 (pin-8)
SHARP IXC080 (pin-63) protektor power suply, (pin-65) protector vertikal, (pin-64) protektor SMPS
SHARP IXC725 (pin-7) protektor power suply, (pin-8) protektor vertikal
SAMSUNG SDA555x (pin-36) protektor vertikal
SAMSUNG TDA12120H (pin-8) protektor vertikal, (pin-43) protektor x-ray
JVC TDA9365 (pin-5)
JVC (pin-13) protektor vertikal, (pin-32) x-ray
JVC MN1873287 (pin-22) protektor audio power suply
JVC M37212M8 (pin-33) protektor regulator 5v, 9v, 11v (pin-48) protektor x-ray
Toshiba OEC7062 (pin-9) protektor B+OVP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC7063 (pin-29) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC 7074 (pin-8) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC 7091 (pin-74) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
TMPA8807CMNG (pin-62) protektor vertikal
Masalahan Power Supply Mati Pada TV SAMSUNG
Posting kali ini akan menjelaskan tentang pengalaman perbaikan pada
Televisi Samsung model 14 inch untuk semua tipe chasis KS1A, untuk tipe
chasis sendiri anda bisa lihat di bagian bawah PCB chasis biasanya di
dekat Trafo FBT. Kebetulan untuk TV yang kemarin saya perbaiki adalah
model 21 inch.
Gejala pada TV Samsung ini sendiri adalah power off, komponen yang sudah
dicoba diganti adalah Tr Power 6810A yang setelah diganti baru ternyata
short lagi, kemudian Deflection yoke juga diganti dengan yang baru
namun ternyata masih menunjukkan kerusakan yang sama.Tentu saja penyebab
lain untuk kerusakan sejenis masih banyak, tetapi supaya anda tidak
kehabisan stok TR power untuk kerusakan seperti ini saya sarankan anda
juga membaca postingan saya yang terdahulu tentang Trik Mencegah
Transistor Power Short. Ok sekian postingan kali ini semoga bermanfaat.
Anehnya pada saat TV dinyalakan tetapi dengan kondisi deflection yoke
dicabut transistor power tidak putus / short lagi, setelah dicek
ternyata kerusakan bukan pada bagian TR power atau deflection yoke
melainkan pada capasitor horizontal 680pF 1K2V yang hambatannya sudah
berubah walaupun tidak short.
Kerusakan Regulator TV Tidak Ada Tegangannya
kali ini saya bisa lagi posting tentang reparai tv, setelah beberapa
hari kemaren fokus pada artikel pendidikan dan lain sebagainya, kali ini
saya akan bahas lagi tentang mengatasi tv yang rusak, sebenernya ini
adalah basik saya setiap hari utak atik tv tapi akhir-akhir ini saya
lebih fokus kepada ngeblog jadi agak tersendat untuk repair tv ini.
untuk mengatasi regulator tv yang sama seka tidak ada tegangannya sama
sekali kita harus teliti, karena ini adalah area yang sensitif, kenapa
sensitif, karena pada area tegangan tinggin salah sedikit saja fatal
akibatnya.
1. periksa tegangan yang masuk dari dioda kerangkaian regualtor apakah
sudah normal atau belum caranya lakukan pengetesan dengan menggunakan
avometer arahkan aja avometer anda pada tegangan ac 250vlt dan sekarang
tes pada kaki positif dan negatif kondensator elektrolit atau elko yang
ada pada tegangan output dioda dari tegangan AC. kalau berjalan dengan
normal berarti tidak ada masalah pada area tersebut, tapi jiga kita tes
ternyata tidak mau jalan periksa dioda mungkin sudah mati/ shot.
2. periksa semua dioda zener dan reistor juga elko yang kecil. kalau
ragu2 ganti saja semua komponent kecil2 dengan komponent yang baru.
3. periksa transistor apakah ada yang mati atau tidak khusunya transitor
paling besar, ada juga yang menggunakan STR tes juga STRnya.
4. patri ulang semua daerah pada blok reguaator.
apabila semua itu udah dilakukan tetapi masih belum bisa, berarti kerusakan terjadi pada trafo reguatrnya.
oke itu saja dari saya semoga bisa membantu para teknisi Tv yang lagi belajar seperti saya.
Sistem Protek pada TV
Sebelum mengulas lebih jauh tentang proteksi, sebaiknya diulas dulu
sistem ON/OFF atau sistem standby dari perangkat TV. Metode-metode
standby antara lain :
1. Menghidupmatikan power supply, ciri power supply ini adalah mempunyai
besar tegangan output yang ‘jauh’ berbeda ketika ON dan STANDBY. Jika
diurut pin out power control dari IC program langsung mengontrol power
supply. Hampir sebagian besar TV saat ini menggunakan sistem standby
jenis ini.
2. Menghidupmatikan tegangan H-VCC. Misalnya mesin sasis china, yang
dihidupmatikan adalah tegangan H-VCC yang mensupply ic osilator. Contoh
lainnya adalah TV-TV era ic TDA8361, TA8690AN. Tegangan output power
supply jenis ini tetap.
3. Menghidupmatikan tegangan bias untuk transistor driver horisontal.
Jenis ini dapat ditemukan di sasis TV sharp yang menggunakan TDA83xx,
sedangkan H-VCC terus-menerus mendapatkan tegangan. Tegangan output
power supply jenis ini tetap.
4. Melalui bus data, I2C (SDA/SCL), jenis ini jarang ditemui. Hampir semua ic jenis baru, support untuk metode ini.
5. Kombinasi, selain menghidupmatikan H-VCC juga menghidupmatikan Power Supply.
PINTU ATAU PIN-PIN PROTEKSI
1. Pin IC program, karena IC program merupakan ‘otak’ dari perangkat TV,
maka pada IC program dilengkapi dengan pin protek. Umumnya berjenis
high state, yaitu normalnya pada level/logika high (tegangan hampir/sama
dengan VCC). Jika terdeteksi menurunnya tegangan pada pin ini, maka IC
program akan segera menshutdown perangkat TV.
2. Pin IC jungle/chroma/osilator. Umumnya, pada IC jenis baru (misalnya
AN5606, TDA836xx, dll) dilengkapi dengan pin proteksi EHT, pada pin ini
umumnya berjenis Low State, yaitu berlogika Low (0 volt atau beberapa
volt saja ketika normal). Jika terdeteksi tegangan yang melebihi ambang
tegangan proteksi, maka IC segera mematikan osilator horisontal.
3. Power supply control, dapat ditemukan di TV model-model jadul, jika
ditemukan tidak normal maka rangkaian proteksi akan segera
mematikan/me-standby powersupply.
SISTEM PROTEKSI MENURUT BENGKEL
Adanya sistem proteksi pada TV, bukan berarti dengan melepas/melumpuhkan
proteksi sudah dianggap selesai garapan TVnya. Banyak bengkel yang
hanya melepas protek dan langsung bayaran, tanpa menghiraukan fungsi
dari protek tersebut.
JENIS-JENIS PROTEKSI
1. Proteksi Tegangan Lebih Arus Besar (OverVoltage 1)
Jenis proteksi ini difungsikan untuk melindungi perangkat dari
bahaya/tegangan petir atau naiknya tegangan AC_IN. Ciri proteksi
terhadap petir yaitu dengan ditemukan adanya kabel yang dihubungkan dari
GND tuner menuju ke ‘titik yang tidak terhubung’ didekat konektor input
AC_IN. Prinsip dasarnya menggunakan kapasitas tegangan maksimal
kapasitor. Jika diamati, kabel tersebut dihubungkan kepada jalur PCB
yang ‘sengaja’ dibuat untuk lintasan elektron/tegangan menuju ke jalur
listrik input. Jika ada tegangan yang melebihi kapasitasnya, maka
tegangan/elektron tersebut akan ‘dibuang’ begitu saja menuju ke
jala-jala listrik.
Proteksi arus besar lainnya adalah proteksi tegangan AC_IN, menggunakan
komponen sejenis zener tegangan AC (DIAC), pada komponen ini dapat
dibaca tegangan kerjanya. Penempatannya secara paralel terhadap AC_IN
dan setelah sekring. Jika ada tegangan yang melebihi batas komponen ini
maka komponen akan konslet dengan sendirinya, karena konslet, akhirnya
sekring putus. Bentuk fisik komponen dimaksud mirip dengan kapasitor
tegangan tinggi, dan umumnya berwarna biru muda.
2. Proteksi Tegangan Lebih Arus Kecil (OverVoltage 2)
Fungsi proteksi ini untuk mendeteksi tegangan berlebih pada titik yang
disensor. Komponen utama yang dipakai umumnya menggunakan dioda zener.
Pada dasarnya, dioda zener akan menghasilkan tegangan selisih jika
dialiri arus secara mundur/terbalik. Untuk lebih jelasnya lihat skema
berikut ini :
Pada skema diatas, tegangan output (VOUT) dihasilkan dari perhitungan
VIN – VZ. VZ adalah tegangan kerja dari zener. Rumus tersebut hanya
penyederhanaan, tidak mengikutkan elemen R LOAD.
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa jika ada tegangan output
(VO) berarti tegangan input sudah melebihi dari tegangan yang ditentukan
(VZ). Kesimpulannya, ada tegangan jika protek.
3. Proteksi Tidak Ada Tegangan (NoVoltage)
Tidak seperti proteksi Over Voltage, proteksi ini menyensor ada tidaknya tegangan pada suatu titik. Coba amati skema berikut :
VIN merupakan tegangan stabil, umumnya sebesar tegangan VCC ic program
(5V atau 3V3). Tegangan VIN melalui R_PULL_UP hingga menjadi tegangan
VOUT. Persyaratan utama dari sensor ini adalah tegangan VOUT tidak boleh
melebihi dari V_DIPROTEK. Sedangkan R_LOAD adalah beban pada tegangan
yang disensor.
Cara kerjanya cukup sederhana, jika tegangan yang disensor tidak ada,
maka tegangan out (VOUT) akan dikonsletkan oleh dioda (lihat arah panah
dioda) sehingga VOUT akan turun nilainya (akibat R_LOAD). Derajat/besar
penurunan tegangan VOUT inilah yang disensor. Sebaliknya, jika ada
tegangan pada titik yang disensor, secara otomatis tegangan VOUT akan
tetap karena tegangan yang disensor tidak akan ‘melompati’ dioda
(kecuali dioda proteksinya bocor/rusak). Kesimpulannya, tidak ada
tegangan jika protek.
4. Proteksi Suhu Lebih (OverThermal)
Pada rangkaian TV modern, proteksi ini sudah masuk dalam komponen aktif,
misalnya STR-Wxxxx. Cara kerjanya hanya menyensor jika suhu kerja
melebihi dari titik proteksinya.
5. Proteksi Emisi Sinar X (X-RayProtection)
Salah satu radiasi/emisi yang ‘tidak dikehendaki’ dari tabung elektron
adalah emisi sinar X. Secara alami, tabung elektron akan mengemisikan
sinar X pada nilai tertentu yang diperbolehkan. Jika tabung mendapatkan
tegangan kerja yang melebihi dari tegangan normalnya, maka kuantitas
sinar X yang dihasilkan juga membesar sehingga berbahaya bagi
pemakainya. Pada CRT modern, sudah dilengkapi dengan screen protektor
yang tujuannya untuk mengurangi emisi tersebut. Bukan hanya tegangan HV
yang mempengaruhi tingkat emisi, terang tidaknya gambar juga
mempengaruhi kuantitas emisinya.
Selain pemasangan screen protektor, tegangan HV untuk supply CRT juga
disensor, karena untuk menyensor tegangan HV (yang pada TV 14in sekitar
20 an kilovolt) sangat sulit sekali maka untuk menyensor tegangan
tersebut menggunakan kaki ABL dari TFB. Prinsipnya adalah besar tegangan
ABL akan selalu mengikuti dari terang tidaknya layar. Jika CRT terang,
secara otomatis CRT akan menarik banyak elektron, sehingga tegangan ABL
juga akan turun.
Sebaliknya, jika CRT menampilkan gambar gelap, tegangan ABL akan naik.
Yang disensor adalah titik minimum dari tegangan ABL. Tidak boleh kurang
dari level/tegangan minimum yang ditentukan.
Selain tegangan ABL, proteksi X-Ray juga menggunakan proteksi
OverVoltage yang menyensor tegangan sekunder TFB, misalnya tegangan
Heater. Sensor yang dipasang pada titik arus katoda juga dapat
difungsikan sebagai proteksi X-Ray, misalnya pada pin5 IC RGB out
(TDA6107) merupakan sensor IK (cathode current). Prinsip kerjanya adalah
mengeluarkan tegangan yang mirip dengan ABL tetapi besar tegangannya
terbalik, semakin terang, semakin tinggi tegangannya.
6. Proteksi Sinkronisasi
Tanpa sinyal video, perangkat tv dengan sendirinya akan menghasilkan
sinyal SandCastle (gambar semut/pasir) yang ditampilkan.
Frekuensi-frekuensi free running (horisontal dan vertikal) diset pada
nilai-nilai tertentu (tergantung model dan jenis IC-nya). Jika ada
sinyal video, sync separator (pemisah sinkronisasi) akan mengadjust
frekuensi-frekuensi tersebut berdasarkan sinyal sinkronisasi yang dibawa
oleh video. Jika gagal dalam penyinkronan, secara otomatis akan protek.
Sinkronisasi vertikal membutuhkan pulsa vertikal out, sedangkan
sinkronisasi horisontal membutuhkan sinyal AFC dari TFB. Jadi
sinkronisasi tujuannya untuk mengunci frekuensi-frekuensi osilator
freerunning tersebut berdasarkan sinyal video yang masuk. Proteksi
sinkronisasi umumnya sudah masuk dalam IC jungle/osilator.
MENCARI DAN MENGIDENTIFIKASI JALUR PADA TV
Kegiatan perbaikan perangkat elektronik tidak lepas dari pengurutan
jalur-jalur dan identifikasi jalur. Sebenarnya, cara yang terbaik adalah
dengan menghafalkan fungsi kaki-kaki dari IC yang penting-penting saja.
Tidak harus menghafal, tetapi seiring dengan perjalanan pengalaman
servis, Penulis yakin fungsi-fungsi pin tersebut akan hafal dengan
sendirinya.
Saking banyaknya jalur beserta fungsi yang berbeda, untuk membatasi
masalah, Penulis hanya mengulas beberapa jalur-jalur penting yang telah
menjadi Favorite bengkel elektronik, terlebih TV.
1. Pin/kaki Tegangan VCC/VDD padA IC,
Salah satu jenis komponen elektronika yang sulit sekali dimasukkan ke
dalam IC adalah electrolyte capacitor/condensator (elko). Pada
desain-desain rangkaian elektronika, penggunaan elko salah satunya
difungsikan sebagai filter tegangan DC, semakin besar nilainya, semakin
baik filtrasinya. Elko ini dipasang sedekat mungkin dengan kaki-kaki
VCC/VDD IC, jadi untuk menemukan pin/kaki VCC/VDD sebuah IC, tinggal
mencari elko yang paling besar nilainya dan terdekat dengan IC. Dengan
catatan, salah satu kaki elko mendapatkan tegangan dari luar IC.
Khusus untuk IC-IC logika (IC digital), seperti CD4052, MC14066, CD4094
dan lain-lain, kemasan dual in-line package (DIP), secara umum pin/kaki
VDD/VCCnya berada pada urutan kaki yang terbesar (misal, CD4066, kaki
VDD pada pin14, kaki VSS/VEE pada pin7, 24Cxx, VDD=8, VSS=4).
2. Pin/kaki Reset IC Program,
Hampir semua TV saat ini memakai IC program atau mikro komputer (micom)
sebagai otaknya. Sedangkan IC program yang pada dasarnya adalah sebuah
komputer mikro/mini tentunya mempunyai kaki yang difungsikan sebagai
input Reset.
Reset merupakan pin/input yang digunakan untuk memberi sinyal kepada IC
program supaya IC program menjalankan kembali rutin-rutin/program dari
awal. Dalam proses perbaikan, penggunaan metode hard-reset sangat
mempermudah dalam mencari kesalahan-kesalahan dalam perangkat TV yang
bersifat logik (misalnya status AV, status pinout program, atau untuk
mendeteksi normal tidaknya IC program itu sendiri).
Metode hard-reset dapat dilakukan dengan mengkonsletkan pin reset ic
program ke GND/VSS sekitar 1 detian (dalam beberapa type/jenis ic
program dengan ‘menarik’ ke VDD).
Tidak lepas dari desain-desain IC program, kaki reset umumnya dapat
ditemukan berada disamping salah satu pin/kaki kristal, ditandai dengan
terhubungnya kaki tersebut ke output rangkaian reset. Rangkaian reset
dimaksud sering kali terdiri dari IC reset (misal, KIA7045) atau dalam
bentuk kombinasi transistor dan komponen lain yang membentuk rangkaian
detektor tegangan (melepaskan pulsa/denyut reset jika tegangan yang
masuk sudah mencapai ambang yang ditentukan). Jenis rangkaian reset ini
sering ditemukan di TV sasis china.
Untuk keterangan lebih jauh tentang IC program TV, baca artikel Memahami dan Mengenal IC Program TV
3. Bus Data (I2C)
Pada artikel Memahami dan Mengenal IC Program TV, telah disinggung
tentang fungsi dari bus data, tak lain adalah berfungsi sebagai jalur
komunikasi antara komputer mikro tersebut dengan perangkat-perangkat
atau IC-IC lainnya. Pada desain-desain TV baru, penggunaan bus I2C
menjadi sangat populer karena keringkasannya.
Cara tercepat mencari bus data adalah dengan mencari dan membaca data
IC-IC yang dilengkapi dengan bus data, misalnya IC memori 24Cxx,
pin5-nya adalah SDA dan pin6-nya adalah SCL. Semua jalur yang terhubung
pada pin-pin tersebut merupakan jalur bus data yang terdiri dari SDA dan
SCL. Bagi seorang teknisi, menghafalkan pin-pin ini merupakan tindakan
yang penting dilakukan.
Gangguan-gangguan pada jalur SDA/SCL menyebabkan IC program gagal untuk
memerintah/membaca dari perangkat/IC luar. Akibatnya TV tidak menyala
(karena subrutin watchdog) atau adanya beberapa fasilitas TV yang tidak
berfungsi (misalnya tuner tidak bisa diset). Hal ini sangat logis sekali
karena hampir semua fungsi pengontrolan TV diwakili oleh ‘dua jalur’
ini, sehingga perhatian lebih terhadap bus ini sangat penting.
4. Protek
Artikel tentang proteksi dan cara menemukan jalur protek, baca artikel Sistem Proteksi Pada TV
5. Kontrol Power/Standy
Jika Pembaca pernah membaca artikel tentang Sistem Proteksi Pada TV, di
artikel tersebut sudah disinggung beberapa metode untuk ‘mematikan’
perangkat TV yang dilakukan oleh IC program. Secara mudahnya, pin
kontrol power dapat ditemukan dengan mengurut masukan/input dari
rangkaian-rangkaian power_off tersebut. Pada desain TV yang memakai IC
KA78R09 atau 090RDA1 pin power dapat ditemukan dengan mengurut dari pin4
IC tersebut karena secara urut pin-pinnya adalah v_input, v_output, gnd
dan v_disabled.
Pada desain TV yang power-nya mengontrol smps, dapat diurut dari
pengontrol optocoupler. Karena optocoupler bagian dari rangkaian
error_amp, maka sangat memungkinkan untuk mengontrol tegangan output
dari smps menjadi power_on atau power_off.
6. Kontrol Switch AV
Seperti halnya mencari jalur bus data, jalur kontrol switch AV dapat
dengan mudah ditemukan dengan mencari IC atau rangkaian switch AV-nya
terlebih dahulu.
Beberapa IC switch (logic) yang sering dijumpai antara lain : LA7016
(pin3), CD4066/MC14066 (pin5, 6, 12, 13), 4051 (pin10, 11, 9), 4052
(pin10, 9) dan 4053 (pin11, 10, 9).
Pada beberapa IC misalnya TDA8361, pin AV switch menggunakan pin16.
Sedangkan pada jenis-jenis terbaru, switch AV sudah masuk kedalam IC
chroma/jungle dan dikontrol oleh program menggunakan bus data. Meski
sudah masuk dalam IC jungle/chroma tetapi tidak jarang juga ditemukan
desain yang masih menggunakan swith AV eksternal (semuanya tergantung
desainernya).
7. Volume, Contrast, Color dan Brightness
8. Pin-pin IC program yang difungsikan sebagai volume, contrast, color
dan brightness berjenis DAC (digital to analog converter). Karena
berjenis DAC, cara termudah dengan mengetes kaki-kaki IC program sambil
menggerakkan/mengeset volume, contrast, color dan brightness menggunakan
tombol panel atau remot.
Cara tersebut di atas terlihat sangat bertele-tele, tetapi memang cara
tersebut yang termudah. Untuk model-model desain baru, pin-pin kontrol
ini sudah jarang atau bahkan tidak dipakai lagi dan sudah tergantikan
dengan bus data.
9. VT (Tuning Voltage)
Seperti halnya pin-pin kontrol volume, pin VT juga berjenis DAC. Pin ini
dapat diurut dari kaki VT tuner. Sedangkan untuk mengidentifikasi kaki
VT tuner ditandai dengan adanya deretan rangkaian filter RC yang
terhubung ke kaki tersebut. Sedangkan ujung/masukan filter RC tersebut
terhubung dengan kaki kolektor transistor VT dan basis dari transistor
tersebut merupakan input sekaligus output VT dari IC program.
Pada tuner jenis baru yang menggunakan bus data (SDA, SCL), tegangan
konstan VT (30an volt) langsung dimasukkan ke tuner sekaligus
rangkaian-rangkaian filter-filter RC dan transistor VT. Untuk
menggeser/mengeset frekuensi tuner secara praktis menggunakan bus data.
10. Audio Mute
Fungsi audio mute selain dapat direalisasikan dengan mengenolkan
tegangan volume, dapat juga dengan rangkaian mute eksternal. Umumnya
menggunakan transistor yang kaki kolektornya langsung ‘menyadap’ jalur
sinyal audio output (yang masuk ke audio amplifier) dan kaki basisnya
dikontrol langsung oleh IC program. Cara kerjanya cukup sederhana, jika
kaki basis mendapatkan bias, maka transistor akan ‘membumikan’ sinyal
audio pada kolektornya.
11. VIF Output (Video)
Proses sinyal IF pada TV analog menghasilkan sinyal video yang masih
tercampur dengan sinyal audio. Sebelum sinyal video ini
ditampilkan/diproses lebih jauh, sinyal ini harus difilter dulu untuk
mengeliminasi sinyal suara yang masih ada di dalam sinyal output VIF
tersebut.
Karena filtrasi sinyal audio pada VIF out mutlak diperlukan, maka cara
tercepat mengidentifikasi jalur VIF out dengan mencari rangkaian
filternya yang terdiri dari CF yang diparalel dengan lilitan (membentuk
notch filter). Sering dijumpai menggunakan CF 5.5Mc diparalel dengan
lilitan 15uH.
12. SIF Input dan Audio Output
Setelah jalur VIF out teridentifikasi, secara otomatis SIF input juga
dapat teridentifikasi. Sebelum sinyal VIF out masuk ke filter/trap,
sinyal VIF ini ‘dicabang’ menuju ke SIF input, umumnya melalui CF
terlebih dahulu, fungsi CF ini untuk memilih hanya suara saja yang
diproses.
Pada sistem MPX/stereo, SIF input dapat mengambil dan memproses langsung
dari pin output IF dari tuner. Sedangkan sinyal audio hasil
pemrosesan/deteksi dioutputkan dengan melalui deemphasis terlebih
dahulu. Fungsi deemphasis adalah memperbaiki nilai S/N pada audio hasil
deteksi. Karena kontrol volume umumnya sudah masuk dalam IC
chroma/IF/jungle atau tidak jarang juga yang langsung mengontrol IC
audio amplifier, maka output audio dari SIF out langsung menuju ke audio
amplifier sehingga lebih mudah diurut.
Sedangkan cara paling kuno yang terbukti efektif untuk mencari pin input
amplifier audio yaitu dengan memegang pin-pin audio amplifier
Tv sharp gambar polos tak ada raster
alhamdullilhah puji syukur kepada alloh swt. akhirnya tv sharp takluk
juga yang dari kemarin saya ubek2 dengan gambar polos seperti video tak
keluar tapi tidak protek . langkah pertama buka tv cassingnya langsung
saja ke menu service sharp eh.. makbyar kok raster nya keluar sepertinya
Normal terus terang saja tv sharp gampang gampang susah. saya mengira
menu service telah di berubah atau Corup pergantian Ic memory pun saya
lakukan bila teman belum tau langkah nya sebagai berikut;
• SPAREPARTS YANG HARUS DISIAPKAN ADALAH IC MEMORY YANG KOSONG ATAU YANG
BARU BELI DITOKO !Kalau yang udah ada isi nya kadang tdk berhasil
• Untuk TV sharp adalah dengan memasang IC MEMORY yang kosong pada chasis tv ,
• Lalu jangan dulu menghidupkan tv nya .
• Langkah selanjutnya adalah menshort kan jumper untuk service mode
sebaiknya di solder saja kedua jumper nya ,untuk tv sharp seri wonder
atau universe jumper nya ada dilokasi J122 dan J124
• Nah baru setelah itu TV nya dihidupkan untuk pertama kali dengan IC
memory yang baru(kosong)tunggu sebentar akan terjadi proses Writing
.Hasilnya wooow seting default (seting standard nya) sudah terisi ,lalu
kita tinggal melakukan adjustment untuk vertikal saja .
• Setelah semua OK janga lupa solderan jumper nya di buka maning .
Setelah pergantian ic ternyata sama aoak punya akal terpaksa buka terus
menu service nya biar raster keluar dan melakukan pengukuran tegangan
ternyata ada 1 pada dioda zenner di bagian vertikal yang 0volt yang
seharusnya ada sekitar 4volt walaupun tegangan driver vertikal sekitar
48volt dan 12volt normal langsung saya ganti ic vertikalnya dengan nomor
seri TDA 8357. setelah pergantian tv langsung saya nyalakan byar
langsung secara otomatis Raster berhamburan memenuhi layar depan Crt
Takluk juga tuh tv Sharp
Cara isi Ic Memory tv
IC MEMORY , mungkin itulah yang akrab di telinga kita ,mari kita bahas sejenak fungsi dari IC EEPROM ini
Berdasarkan kapasitas nya memory ini biasanya ditulis dengan nomor 24CXX
nah untuk XX adalah kapasitas nya dalam Kbit .Contoh 24C08 berarti
kapasitasnya 8 Kilobit ,Di toko banyak yang jual dengan nomor
24C01,24C02,24C04,24C08,24C16,24c32 NAH yang di jual di toko ini adalah
data nya masih kosong.
Memory pada pesawat televisi berfungsi untuk menyimpan data setting atau konfigurasi
• System suara ,sistem warna,nicam/stereo/mono,AV/DVD/SVHS/, subwoofer
atau pun berfungsi untuk pilihan hardware misalny IC stereo prosesing
,IC av Switch ,IC tone contreol ,dll
• Lalu berfungsi juga menyimpan data Factory misalnya : white
balance,sub contras,vertikal size,horizontal wide,pengaturan EW dll.
• Data (user adjustment ) atau pengaturan oleh pengguna misalnya volume
,bright,contras ,warna, bass,treble,program chanel misal chanel 1 diisi
rcti dengn frekwensi 600mhz dll.
Component documentation
IC number
Manufacturer
Documentation
AT24C08
Atmel
Web page, Datasheet (PDF)
Component versions
IC number
Package
CBM part number
CBM part description
AT24C08
8-pin SOIC
391635-03
IC, EEPROM, 24C08,
Positions
Device
Position
Package
CD³²
U9
SOIC
Pinout
Pin
Type
Name
Signal name
CD³²
1..2
N/C
NC
GND
3
Input
A2
GND
4
Power
GND
GND
5
I/O
SDA
Connected to pin 99 of Akiko
6
Input
SCL
Connected to pin 100 of Akiko
7
Input
WP
GND
8
Power
VCC
VCC
Bagaimana Cara kerja IC MEMORY ?
Pada saat kita menghidupkan pesawat televisi ,maka IC program akan
mengcopy (membaca) isi yang ada di IC memory misalnya vertikal berapa
volumenya berapa ,chanelnya berapa dan seterusnya.Hal sebaliknya akan
dilakukan pada saat tv nya dimatikan Dimana data yng sudah
berubah(DIRUBAH OLEH PENGGUNA) akan disimpan kedalam IC MEMORY
.(writing)
Problem yang sering terjadi adalah pada saat proses writing kemudian
tiba tiba listriknya mati ,maka hal ini dapat menyebabkan kan isi data
dari IC memory ini rusak (data coruruption) wah ternyata bukan pejabat
saja yang bisa korupsi ic memory juga bisa korupsi hee heee
heeeeee……………………………………….
Apakah akibatnya kalau IC si memory melakukan korupsi ,tentunya
pemerintahan akan kacau balau ,terjadi pemogokan dimana mana IC Stereo
mogok ,Tuner juga ikut mogok ,dan para pejabat lain ikut mogok dan
pemrintahan akan menyatakan darurat dengan menyalakan lampu led dan akan
menyatakan kalau negara dalam keadaan error . Sorry bercanda soalnya
baca nya serius banget sih ! hehe…..
Pada tv sharp kalau kerusakan di ic memori biasanya ditandai dengan TV
nyala sebentar terus mati dengan lampu led blinking atau kedip.jumlah
kedipan nya itu biasa nya menunjukan part yng tdk bekerja atau salah
setting .
Coba anda bayangkan ketika pada saat melakukan setting tiba tiba kita
lupa tdk mencatat nilai awal setting sebelum kita melakukan perubahan
,sehingga tv nya menjadi kacau.
TIPS berikut ini adalah bagaimana caranya menyeting ic memory agar
kembali ke default ,atau ke posisi standard (standard setting ).
• SPAREPARTS YANG HARUS DISIAPKAN ADALAH IC MEMORY YANG KOSONG ATAU YANG
BARU BELI DITOKO !Kalau yang udah ada isi nya kadang tdk berhasil
Saya disini akan memberikan tips sederhana terutama untuk tv SHARP
• Untuk TV sharp adalah dengan memasang IC MEMORY yang kosong pada chasis tv ,
• Lalu jangan dulu menghidupkan tv nya .
• Langkah selanjutnya adalah menshort kan jumper untuk service mode
sebaiknya di solder saja kedua jumper nya ,untuk tv sharp seri wonder
atau universe jumper nya ada dilokasi J122 dan J124
• Nah baru setelah itu TV nya dihidupkan untuk pertama kali dengan IC
memory yang baru(kosong)tunggu sebentar akan terjadi proses Writing
.Hasilnya wooow seting default (seting standard nya) sudah terisi
,lalu kita tinggal melakukan adjustment untuk vertikal saja .
• Setelah semua OK janga lupa solderan jumper nya di buka maning .
• Bagai mana, anda mengerti
Untuk polytron Untuk mengembalikan ke posisi default mode adalah dengan cara seperti biasa masuk ke service mode Polytron
• Standby dulu
• Tekan dan tahan tombol menu yang ada di remote
• Dan untuk mengembalikan ke setting default adalah 3101
Untuk merk SAMSUNG adalah dengan cara :
• Standby dulu
• Tekan dan tahan tombol menu yang ada di remote dengan kode ini
• Akan mucul dilayar settingan Factory mode
• Untuk mengembalikan ke setting default adalah dengan memilih opsi
paling bawah yaitu RESET, ingat semua data akan tereset kembali seperti
TV baru.
• Selamat mencoba
Tips dan trik ini hanya berlaku untuk model tertentu yaitu SHARP wonder,
Universe sedangkan untuk SAMSUNG hampir semua tipe bisa, telah dicoba
di TV model 20W200,20U200,29UF200.
Analisa Kerusakan bagian Defleksi Horisontal
Dokumen ini kami susun dari berbagai sumber dan dari hasil pengalaman
kerja pribadi sebagai bengkel service, trainer kursus service radio-tv
dan pengalaman bekerja pada sebuah perusahaan elektronik yang pernah
mempunyai kerja sama dengan perusahaan Jepang, Korea dan China sebagai
manager service station, sebagai manager teknik departemen customer
service pusat dalam mengelola dan menyediakan (sumber daya manusia)
teknisi. Didedikasikan untuk para teknisi televisi maupun mereka yang
lagi belajar. Tujuannya adalah agar dapat berbagi pengetahuan dan
pengalaman dalam teknik reparasi TV.
Daftar isi :
1. Memahami cara kerja bagian Defleksi Horisontal.
• 1.01 Fungsi bagian Defleksi Horisontal
• 1.02 VCO (Voltage Controlled Oscillator)
• 1.03 Horisontal Countdown (Pembagi Frekwensi)
• 1.04 PH1 atau AFC1
• 1.06 PH2 atau AFC2
• 1.05 Horisontal driver 1.06 Bagian Horisontal Output
• 1.06.1 Transistor HOT (Horisontal Output Transistor)
• 1.06.2 Kapasitor Resonan
• 1.06.3 Diode Damper
• 1.06.4 Kumparan Horisontal Linear
• 1.06.5 Kapasitor "S"
• 1.06.6 Sirkit anti cacat cross-hatch
• 1.06.7 Kumparan Def Yoke
2. Pembangkit tegangan tinggi Flyback
• 2.01 Pulsa horisontal retrace untuk membangkitkan tegangan tinggi.
• 2.02 Keuntungan memperoleh tegangan tinggi pada sirkit defleksi horisontal
• 2.03 Tahanan internal tegangan tinggi flyback
• 2.04 Pulsa dari flyback untuk sirkit bagian lain
3. Memahami cara kerja sirkit koreksi EW
4. Macam-macam kerusakan pada bagian Defleksi Horisontal
• 4.01 Tidak ada suply tegangan B+ ke transistor HOT
• 4.02 Cara memeriksa jika bagian defleksi horisontal sudah bekerja
• 4.03 Bagian defleksi horisontal tidak kerja sama sekali.
• 4.03.1 Osilator pada IC Jungel belum bekerja
• 4.03.2 Kerusakan pada bagian horisontal driver
• 4.03.3 Transistor HOT rusak
• 4.03.4 Flyback rusak
• 4.03.5 Kumparan def yoke rusak
• 4.04 Tidak ada tegangan suply pada pin-H Vcc IC Jungel
• 4.05 Bagian defleksi horisontal hidup sebentar terus mati.
• 4.05.1 X-ray protektor aktip bekerja
• 4.05.2 Over Current Protektor aktp bekerja
• 4.05.3 Kerusakan pada bagian horisontal driver.
• 4.06 Transistor HOT langsung rusak ketika TV dihidupkan
• 4.07 Menghindari transistor HOT rusak berulang saat melacak kerusakan
• 4.08 Transistor HOT panas sehingga TV rusak berulang setelah dipakai beberapa lama
• 4.09 Gambar tidak sinkron atau roboh
• 4.10 Gambar nampak sedikit bergeser kekiri sehingga timbul blok hitam pada bagian kanan layar
• 4.11 Timbul gangguan ada beberapa blok hitam vertikal pada back-ground raster bagian kiri layar
• 4.12 Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam pendek jika menampilkan gambar yang kontras
• 4.13 Raster menyempit tidak penuh pada kiri-kanan layar
• 4.14 Raster berbentuk seperti trapezium
• 4.15 Raster atau gambar mengembang (blooming)
• 4.16 Raster atau gambar kembang kempis (breathing)
• 4.17 Timbul gangguan garis-garis kecil pada bagian pinggir kiri-kanan raster
• 4.18 Gambar melipat tegak lurus ditengah layar (timbul gangguan garis putih tegak urus dibagian tengah layar)
• 4.19 Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar.
• 4.20 Cacat horisontal linear, gambar pundak penyiar nampak tidak simetri.
• 4.21 Cacat pin-cushion, gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar.
• 4.22 Tegangan B+ drops.
• 4.23 Membedakan penyebab tegangan B+ drops karena problem bagian horisontal atau karena problem bagian power suply.
• 4.24 Kerusakan def yoke
• 4.25 Apakah def yoke rusak dapat diperbaiki
• 4.26 Akibat jika def yoke diganti tidak sesuai orisonil-nya
1. Memahami cara kerja bagian Defleksi Horisontal.
1.01 Fungsi utama bagian defleksi horisontal adalah membangkitkan
tegangan yang berbentuk pulsa-pulsa untuk diumpankan ke kumparan
defleksi horisontal. Arus yang melalui kumparan defleksi berbentuk gigi
gergaji dan digunakan untuk mengendalikan sinar elektron tabung gambar
agar melakukan penyapuan (scanning) dari bagian kiri kearah bagian kanan
layar. Tegangan pulsa-pulsa horisontal diumpankan langsung dari
kolektor transistor HOT (Horisontal Output Transistor) ke kumparan def
yoke.
Fungsi kedua adalah membangkitkan tegangan tinggi untuk anode tabung
gambar. Setelah selesai melakukan penyapuan gambar 1 garis horisontal
dari kiri ke bagian kanan layar maka sinar elektron dengan cepat
dikembali lagi ke bagian kiri layar untuk memulai lagi penyapuan 1 garis
horisontal selanjutnya. Pulsa yang mengendalikan agar sinar elektron
kembali lagi dengan cepat ke bagian kiri layar dinamakan "pulsa
horisontal retrace" yang dimanfaatkan untuk membangkitkan tegangan
tinggi dengan memasang tranfo pada bagian horisontal output. Oleh karena
itu tranfo dinamakan flyback (istilah lainnya adalah HVT atau
FBT)Dengan kata lain flyback sebagai pembangkit tegangan tinggi sifatnya
hanya nunut saja pada sirkit defleksi horisontal.
Sirkit defleksi horisontal TV modern terdiri dari bagian-bagian :
• VCO (Voltage Controlled Oscillator)
• Horisontal Count-down ( Pembagi Frekwensi )
• PH1 atau AFC1
• PH2 atau AFC2
• Horisontal Driver
• Horisontal Output
• Kumparan Defleksi Horisontal ( Def yoke )
Sirkit VCO, Horisontal Count-down, PH1 dan PH2 pada TV modern berada
dalam kemasan IC besar yang dinamakan IC Jungel bersama dengan bagian
lain seperti Vertikal osilator, Video/Chroma, Video IF dan SoundIF.
1.02 VCO (Voltage Controlled Oscillator) merupakan osilator pembangkit
frekwensi tinggi dimana besar frekwensinya dapat dikendalikan oleh suatu
tegangan. Berbagai macam IC Jungel mempunyai sistim kerja yang sedikit
berbeda pada bagian VCO. Pada TV model lama frekwensi osilator diperoleh
dengan menggunakan eksternal keramik resonator yang mempunyai frekwensi
500Khz atau sirkit RC (Resistor-Capacitor). Pada model-model baru
eksternal resonator semacam ini sudah tidak digunakan lagi dan frekwensi
osilator menggunakan referensi dari osilator yang juga digunakan untuk
bagian pemroses warna.
1.03 Frekwensi yang dihasilkan VCO masih sangat tinggi dan oleh
Horisontal Countdown akan diturunkan dengan cara dibagi-bagi sehingga
diperoleh frekwensi horisontal (atau line frekwensi). Besarnya keluaran
frekwensi horisontal secara otomatis akan mengikuti sistim sinyal video
yang diterima. Jika terima sistim PAL frekwensi horisontal adalah 15.625
Hz dan jika terima sistim NTSC frekwensinya adalah 15.750 Hz.
1.04 IC Eropa umumnya menggunakan istilah PH1(Phase Horizontal) dan IC
Jepang menggunakan istilah AFC1(Automatic Frekwency Control). Sirkit
inilah yang membuat frekwensi horisontal otomatis menyesuaikan dengan
sinyal video yang diterima dan menstabilkan "frekwensi" horisontal.
Frekwensi horisontal yang tidak stabil atau berubah-ubah akan
menyebabkan gambar nampak terkoyak-koyak atau roboh.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan frekwensi sinyal horisontal
dengan frekwensi sinyal sinkronisasi horisontal. Kalau kedua frekwensi
tidak sama, maka frekwensi VCO akan dikoreksi oleh PH1 sehingga keluaran
frekwensi horisontal menjadi sama dengan frekwensinya sinyal
sinkronisasi horisontal.
1.05 PH2 atau AFC2 berfungsi untuk menstabilkan "phase" dari frekwensi
horisontal. Phase frekwensi horisontal yang tidak stabil akan
menyebabkan gambar yang nampak tetap utuh tetapi tidak stabil
"bergeser-geser kearah kiri-kanan" layar.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan phase keluaran frekwensi
horisontal dengan phase pulsa flyback (FBP) yang berasal dari pin-AFC
tranfo flyback. Jika kedua pulsa tersebut phasenya tidak sama, maka akan
dikoreksi oleh PH1 agar phase menjadi stabil. Sirkit ajusment
Horisontal Shift berhubungan dengan bagian ini
1.06 Horisontal driver berfungsi untuk memperkuat sinyal frekwensi
horisontal dari IC Jungel sebelum diumpankan ke bagian horisontal
output. Sebagai penghubung (kopel) bagian Horisontal Driver dengan
bagian Horisontal Output umumnya digunakan sebuah tranfo sebagai
matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk mendapatkan
efisiensi kopel secara maksimum. Peranan horisontal driver cukup
kritis, karena
• Idealnya pada saat ON resistansi antara kolektor dengan emitor adalah
nol. Jika drive kurang akan menyebabkan transistor HOT tidak sepenuhnya
"on", tetapi masih mempunyai resistansi yang dapat menyebabkan
transistor HOT panas.
• Sebaliknya kalau drive over akan menyebabkan "storage time" atau waktu
yang dibutuhkan untuk kembali dari kondisi ON ke kondisi OFF transistor
menjadi lebih lama. Akibatnya periode "on time" transistor HOT menjadi
lebih lama, sehingga dapat pula menyebabkan transistor HOT panas.
1.07 Bagian horisontal output merupakan bagian yang paling sulit
dipahami. Bentuk tegangan yang melalui masing-masing komponen berbeda
satu sama lain. Tetapi secara garis besar dapat dijelaskan fungsi
masing-masing part yang ada sebagai berikiut.
1.07.1 Transistor HOT (Horizontal Output Transistor) berfungsi untuk
menyediakan power yang cukup agar mampu menghasilkan tegangan
pulsa-pulsa kekumparan defleksi horisontal. Transistor HOT umumnya
mendapat suply tegangan B+ yang besarnya sekitar DC 100 hingga 150v.
Transistor HOT sebenarnya bukan berlaku sebagai sebuah penguat atau
amplifier, tetapi berlaku sebagai "switch on-off" yang dikemudikan oleh
pulsa horisontal driver. Pada saat periode "on" maka kolektor-emitor
akan terhubung sepenuhnya dimana idealnya resistansinya adalah "nol".
Tetapi karena resistansi ideal ini tidak mungkin, maka kolektor-emitor
masih mempunyai resistansi yang kecil yang menyebabkan transistor
menjadi panas, sehingga transistor HOT perlu dipasang pada pendingin.
Trafo flyback dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa yang mengakibatkan
timbulnya tegangan induksi yang cukup tinggi kurang lebih 1500v.
Tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT, oleh
karena itu minimal transistor HOT harus mempunyai tegangan kerja
kolektor-emitor 1500v.
1.07.2 Dinamakan kapasitor resonan karena kapasitor ini membentuk
semacam sirkit resonansi paralel bersama dengan kumparan flyback dan def
yoke. Kapasitor resonan (nama lainnya adalah kapasitor retrace timing,
kapasitor safety, kapasitor snubber) umumnya mempunyai tegangan kerja
1600v dan dipasang pada kolektor HOT dengan ground.
Nilai resonan cukup kritis karena mempunyai pengaruh terhadap lamanya
periode "on" transistor HOT, geometrik lebar raster dan tegangan tinggi
yang dihasilkan flyback.
Jika kapasitor ini nilainya berubah mengecil akan menyebabkan raster
menyempit kiri-kanan dan semua tegangan keluaran flyback naik bertambah.
Jika kapasitor resonan sampai lepas solderannya atau nilainya mengecil
maka akan menyebabkan tegangan induksi pada kolektor naik lipat beberapa
kali sehingga dapat merusak transistor HOT. Pada kasus tertentu
tegangan yang naik ini mungkin dapat merusak tabung gambar seperti
adanya keluar loncatan api atau leher tabung gambar retak dan patah pada
bagaian yang ada didalam def yoke. TV yang mempunyai sirkit protektor
X-ray otomatis akan mati protek jika tegangan tinggi flyback naik tidak
normal, sehingga dapat dicegah terjadinya kerusakan transistor atau
tabung gambar.
Jika nilai kapasitor resonan diganti dengan nilai yang lebih besar maka
akibatnya tegangan tinggi akan turun dan raster akan semakin melebar
secara horisontal.
1.07.3 Secara internal didalam transistor HOT terdapat diode yang
dinamakan Diode Damper yang dipasang antara kolektor-emitor. Karena
adanya tranfo flyback pada sirkit transistor HOT maka hal ini memicu
terjadinya osilasi yang menghasilkan tegangan bolak-balik dimana
tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT. Jika
tanpa diode damper akibatnya transistor HOT kadang akan mendapat
tegangan dengan polaritas terbalik (kolektor mendapat tegangan minus dan
emitor mendapat tegangan plus). Tentu hal ini akan menyebabkan
transistor rusak.
Diode damper berfungsi untuk meredam osilasi. Pada saat emitor mendapat
tegangan (+) dan kolektor mendapat tegangan (-), maka tegangan ini akan
disimpangkan agar melalui diode damper. Pada TV model lama (kuno)
transistor HOT belum menggunakan internal diode damper dan tambahan
diode damper dipasang diluar transistor.
1.07.4 Karena karakteristik kumparan def yoke yang tidak murni induktif
tetapi juga mempunyai karakteristik resistif, maka hal ini menimbulkan
cacat yang dinamakan "cacat horisontal linear". Cacat menyebabkan gambar
pada bagian pinggir kanan layar terkompresi,sehingga jika menampilkan
gambar seorang penyiar pundak kiri-kanan nampak tidak simetris. Cacat
ini akan nampak lebih jelas jika gambar menampilkan gambar patern
kotak-kotak Sebuah kumparan yang dinamakan Kumparan Horisontal Linear (H
Lin) dipasang secara seri dengan kumparan def yoke berfungsi untuk
memperbaiki cacat ini. Pemasangan polaritas kumparan tidak boleh
terbalik, dan untuk menghindari kesalahan pemasangan maka pada bodi
kumparan dan pada pcb umumnya diberi tanda tertentu.
1.07.5 Akibat bentuk dimensi layar tabung gambar yang jaraknya terhadap
penembak elektron tidak merata, hal ini menyebabkan cacat yang dinamakan
"cacat S". Hal ini disebabkan karena kecepatan penyapuan elektron
secara horisontal pada bagian kiri dan bagian kanan layar relatip lebih
cepat dibanding dengan pada saat dibagian tengah layar. Hal ini
menyebabkan gambar pada bagian kiri dan bagian kanan layar sedikit
melebar dibanding dengan bagian tengah layar. Berbeda dengan cacat
horisontal linear yang berpengaruh hanya pada salah satu sisi, maka
cacat "S" berpengaruh pada kedua sisi kiri kanan layar. Cacat ini nampak
lebih jelas jika menampilkan gambar patern kotak-kotak.
Sebuah kapasitor yang dinamakan kapasitor "S" dipakai untuk memperbaiki
cacat ini dan umumnya mempunyai tegangan kerja 200v. Kapasitor ini
nilainya cukup kritis oleh karena itu kalau mengganti harus menggunakan
dengan nilai yang sama.
• Jika kapasitor "S" nilainya dirubah lebih kecil maka akan
mengakibatkan gambar bagian pinggir kiri dan bagian pinggir kanan layar
akan seperti dikompres.
• Sedangkan jika nilai kapasitor "S" dirubah lebih besar maka akan
mengakibatkan gambar bagian pinggir kiri dan bagian pinggir kanan layar
akan seperti direnggangkan
1.07.6 Cacat "cross-hatch" hanya nampak jelas jika gambar menampilkan
gambar patern cross-hatch (gambar patern kotak-kotak) hitam putih, Akan
nampak garis bengkok-bengkok seperti cacing pada setiap persilangan
garis vertikal-horisontal. Pada bagian sirkit horisontal-out dipasang
sirkit "kink correction" untuk menghilangkan gangguan cacat ini. Sirkit
terdiri dari sebuah diode, sebuah elko kecil tegangan tinggi dengan
nilai 0.5uF/160v dan sebuah resistor yang dipasang secara paralel dengan
kapasitor "S". Kerusakan pada salah satu part pada bagian ini tidak
akan nampak atau mengganggu jika TV menampilkan gambar biasa.
1.07.7 Kumparan def yoke horisontal dipasang pada leher tabung gambar
berfungsi untuk mengendalikan sinar elektron agar melakukan penyapuan
secara horisontal dari bagian kiri ke bagian kanan layar. Kumparan
defleksi horisontal mempunyai sepasang kumparan yang dipasang dibagian
atas dan dibagian bawah leher tabung gambar yang umumnya disambung
secara paralel.
2. Pembangkit tegangan tinggi Flyback
2.01 Pulsa horisontal digunakan untuk mengendalikan agar sinar elektron
melakukan penyapuan gambar 1 garis horisontal dari bagian kiri layar ke
bagian kanan. Kemudian dengan kecepatan tinggi pulsa horisontal akan
mengembalikan sinar elektron kebagian kiri layar untuk memulai mengulang
penyapuan 1 garis horisontal lagi. Pulsa pengembalian sinar elektron
agar kembali ke bagian kiri layar ini dinamakan "pulsa horisontal
retrace". Pulsa-pulsa inilah yang dimanfaatkan untuk membangkitkan
tegangan tinggi anode dengan cara memasang sebuah tranfo pada bagian
horisontal output. Oleh karena itu tranfo ini dinamakan tranfo flyback.
Arus horisontal retrace yang berubah dengan sangat cepat pada bagian
primer flyback akan menginduksikan tegangan tinggi pada sekunder sekitar
20 hingga 30Kv dan disearahkan menggunakan diode tegangan tinggi.
VR atau potensio sebagai pembagi tegangan tinggi dipasang didalam bodi
flyback guna mendapatkan tegangan tinggi untuk Fokus sekitar 6Kv dan
tegangan Screen sekitar 500V.
Kecuali itu flyback juga digunakan untuk menghasilkan tegangan-tegangan
rendah lainnya seperti untuk bagian vertikal, heater dan video drive.
TV Sony yang menggunakan tabung Trinitron membutuhkan tegangan screen
sekitar 400 ~ 800v. Tegangan screen bukan diperoleh dari tranfo flyback,
tetapi diperoleh dengan cara menyearahkan pulsa-pulsa horisontal dengan
cara memasang sebuah diode pada Kolektor transistor HOT.
2.03 Tegangan tinggi flyback disearahkan menggunakan deretan diode yang
diseri, sehingga mengakibatkan mempunyai resistansi internal yang
relatip tinggi. Perubahan arus yang kecil dapat mengakibatkan tegangan
tinggi drops. Jika teganan tinggi drops akan menyebabkan sinar elektron
kecepatannya menurun dan lebih mudah dibengkokkan oleh def yoke,
sehingga akibatnya raster akan mengembang arah horisontal dan vertikal
(blooming).
Jika kontras atau britnes gambar berubah-ubah dapat menimbulan raster
kembang-kempis (breathing). Pada TV yang sederhana untuk mengkoreksi
cacat breathing biasanya dipasang sebuah resistor power pada jalur B+ .
Jika kontras atau britnes gambar bertambah akibatnya arus B+ akan
bertambah dan mengakibatkan tegangan drops pada resistor bertambah besar
(tegangan drops V = I x R). Akibatnya tegangan ke horisontal output
akan drops dan defleksi horisontal juga drops sehingga raster tidak jadi
mengembang. TV layar besar biasanya memakai sirkit anti breathing
dengan menggunakan pin-EHT input yang terdapat pada IC Jungel. Pulsa
dari flyback dihubungkan ke pin-EHT dan dihubungkan dengan bagian
koreksi EW yang akan otomastis mengendalikan Hor-size dan Vert-size
2.04 Pulsa-pulsa dari tranfo flyback diberikan ke sirkit bagian lain
dengan fungsi untuk : 2.02 Besarnya frekwensi pulsa horisontal adalah
sekitar 15 Khz. Keuntungan dengan penggunaan frekwensi tinggi untuk
membangkitkan tegangan tinggi ialah bahwa jumlah lilitan tranfo untuk
menaikkan tegangan yang dibutuhkan relatip tidak sebanyak jika dibanding
menggunakan tranfo konvensionil yang dipakai pada listrik ac dengan
frekwensi 50Hz. Jika untuk menghasilkan tegangan tinggi menggunakan
trafo seperti yang digunakan pada power suply, tentu akan lebih banyak
membutuhkan gulungan, memakan tempat, dan berat. Karena bekerja pada
frekwensi tinggi, maka inti tranfo flyback menggunakan bahan dari ferit
• Pulsa diberikan ke IC Mikrokontrol sebagai pulsa Hor Sync, dimana
bersama pulsa Vert Sync dari bagian vertikal-out dipakai untuk keperluan
pembangkit karakter OSD (On Screen Display). Jika pulsa ini terputus
maka akan menyebabkan OSD tidak muncul.
• Pulsa diberikan ke IC Jungel /Video Chroma berfungsi untuk pulsa
blangking, pembangkit sinyal sand-castle, pemroses warna dan sebagai
pulsa untuk PH2. Jika pulsa ini terputus dapat menyebabkan raster gelap,
gambar sedikit bergeser kekiri sehingga nampak ada blok hitam pada
bagian kanan layar.
• Pada beberapa model TV pulsa dari flyback dipakai untuk sinkronisasi
ke bagian SMPS (Switch Mode Power Supply). Berfungsi untuk menghilangkan
gangguan frekwensi SMPS terhadap gambar. Jika pulsa ini terputus dapat
menyebabkan problem seperti, power suply ngerik, power suply tidak
kerja, back ground gambar ada gangguan seperti serat kayu.
3. Memahami cara kerja sirkit Koreksi EW (Pin Cushion)
Pada TV tabung gambar layar besar atau layar flat, masalah yang dihadapi
adalah cacat raster yang melengkung pada kiri-kanan layar sehingga
raster berbentuk seperti gambar bantal. Istilah lainnya adalah cacat
"pin-cushion" atau "EW". Hal ini disebabkan karena perbedaan geometri
jarak yang tidak merata antara elemen penembak elektron RGB ke seluruh
permukaan layar. Bagian sudut-sudut pojok layar mempunyai jarak yang
paling jauh dibanding dengan bagaian tengah layar. Akibatnya defleksi
horisontal pada bagian sudut-sudut layar lebih lebar dibanding pada
bagian tengah layar. Cacat bantal dikoreksi menggunakan sirkit Koreksi
EW atau Pin Cushion
Sirkit Koreksi EW terdiri dari :
• Sirkit pembentuk "pulsa vertikal parabola", yaitu sirkit yang
menghasilkan pulsa-pulsa berbentuk parabola dengan frekwensi vertkal
(sistim PAL 50Hz). Sikit ini mendapat input sinyal dari bagian
vertikal-output
• Pin Amplifier, merupakan sebuah transistor power yang berfungsi untuk
memperkuat sinyal vertikal parabola, digunakan untuk mendrive "Split
Diode Modulator".
• Split Diode Modulator terdiri dari 2 buah diode yang dipasang pada
kolektor transistor HOT. Tegangan pulsa vertikal parabola diinjeksikan
ke bagian ini yang akan berpengaruh terhadap tegangan suply untuk
transistor horisontal output yang akan mengendalikan besar kecilnya
defleksi horisontal.
Pada TV model lama mempunyai 2 macam adjustment geometri yang masih menggunakan VR, yaitu
• Sebuah VR untuk mengatur besar kecilnya lengkung parabola yang akan
mempengaruhi bentuk kelengkungan bagian kiri-kanan agar menjadi lurus
(EW)
• Dan sebuah lainnya untuk mengatur tegangan dc basis transistor
Pin-Amplifier yang akan berpengaruh terhadap lebar sisi kiri-kanan layar
( H size ).
Pada TV model-model baru ajustment geometri dilakukan melalui Service
Mode dengan menggunakan remote. Disini ada beberapa macam adjustment.
Pada TV yang lengkap mempunyai adjustment seperti dibawah. Ajustment
harus dilakukan menggunakan patern gambar kotak-kotak (cross-hatch).
• Pin Amplifier, untuk mengatur kelengkungan garis pada bagian pinggir kiri-kanan garis agar menjadi lurus
• Hor Size, untuk mengatur lebar kiri-kanan raster
• Upper pin, untuk mengatur cacat garis bengkok pada bagian pojok kiri-kanan atas layar
• Lower pin, untuk mengatur cacat garis bengkok pada bagian pojok kiri-kanan bawah layar
• Hor Shift, untuk mengatur center gambar secara horisontal
• TILT atau Trapesium untuk mengatur cacat raster yang berbentuk trapesium agar menjadi bujur sangkar.
• Hor Bow, untuk mengatur cacat garis pada bagian tengah layar yang melengkung agar menjadi garis lurus
• Hor Angel, untuk mengatur cacat garis lurus pada bagian tengah yang miring layar agar menjadi tegak lurus.
4. Macam-macam kerusakan pada bagian Defleksi Horisontal
4.01 Tidak ada tegangan B+ pada kolektor transistor HOT dapat disebabkan antara lain karena :
• Transistor HOT kolektor-emitor short.
• Diode penyearah tegangan B+ short dari tranfo SMPS short.
• Power suply (SMPS) tidak kerja.
• Beberapa model TV menggunskan sirkit dimana tegangan B+ rendah pada
saat stand by. Tegangan B+ baru akan naik menjadi normal jika
mikrokontrol telah di-on-kan. Kerusakan bagian mikrokontrol atau sirkit
pendukungnya dapat menyebabkan tegangan B+ tidak mau naik ke normal.
• Sirkit suply tegangan B+ menggunakan transistor atau relay sebagai
"pemutus on-off" yang dikendalikan oleh bagian mikrokontrol melalui
kontrol pin "power on-off". Kerusakan mungkin disebabkan pada sirkit
ini.
• Kerusakan bagian mikrokontrol (kontrol power-on belum kerja).
4.02 Untuk mengetahui apakah bagian defleksi horisontal sudah bekerja,
dapat dilakukan pemeriksaan atau pengamatan visual antara lain seperti :
• Diukur ada tegangan heater ada tegangan sekitar 5v ac. Nilai ini bukan
nilai sebenarnya sebab avo-meter biasa tidak cocok untuk mengukur
tegangan ac dengan frekwensi tinggi. Jika diukur dengan VTVM yang dapat
dugunakan untuk mengkur teganagan frekwensi tinggi, nilai sebenarnya
tegangan heater adalah 6.8v ac
• Secara visual heater nampak menyala.
• Diukur ada tegangan screen.
• Di cek ada sisa muatan tegangan tinggi pada anode tabung gambar.
4.03 Diperiksa sudah ada tegangan B+ pada kolektor transistor HOT. Maka
jika bagian defeleksi horisontal belum kerja sama sekali dapat
disebabkan karena (4.03.1 ~ 4.03.5) :
4.03.1 Osilator horisontal pada IC Jungel belum bekerja. Tergantung dari
desain sistim kerja IC Jungel maka osilator horisontal belum bekerja
kerja dapat disebabkan antara lain oleh :
• Tegangan suply pada pin-H.Vcc tidak ada atau kurang dari spesikasinya.
Kebanyakan IC Jungel mempunyai tegangan kerja pada pin-Hvcc sebesar 8v
(baca 4.04.6)
• (TV model lama) Keramik resonator 500khz rusak
• Beberapa tipe IC Jungel ada yang menggunakan resistor pull up (yang
dihungkan ke jalur suply plus) pada bagian outputnya ( misal TDA8366,
TDA8842). Jika resistor putus maka basis transistor driver tidak
mendapat tegangan bias.
• Jalur hubungan pulsa SDA-SCL antara IC Mikrokontrol dengan IC Jungel
putus atau jalur yang ada yang short disebabkan kerusakan pada part
lain.
• IC mikrokontrol posisi belum "on" atau belum bekerja. Beberapa tipe IC
jungel osilator horisontal sudah dapat langsung bekerja jika ada suply
Hvcc tanpa menghidupkan mikrokontrol dulu atau mikrokontrol rusak.
Tetapi ada beberapa tipe yang belum mau bekerja walaupun sudah ada
tegangan suply Hvcc sebelum mikrokontrol mau "on" (contoh adalah
TDA8842)
• X-ray protektor dipasang untuk mematikan osilator horisontal jika
tegangan flyback over. TV model lama X-ray protektor aktip bekerja
dengan menshort ke ground tegangan H.Vcc. Ada kerusakan salah satu part
pada sirkit X-ray protektor dapat menyebabkan ada tegangan pemicu X-ray
protektor bekerja.
• Beberapa IC Jungel model lama kadang mempunyai pin-Xray input (misal
TA8690, TA8659). Normal pin X-ray tegangannya adalah nol. Jika pada
pin-Xray input diukur ada tegangan (walaupun kecil) maka osilator tidak
mau bekerja.
4.03.2 Kerusakan pada bagian horisontal driver yang dapat disebabkan karena :
• Tidak ada suply tegangan ke kolektor.
• Kadang dijumpai tegangan kolektor nol, tetapi jika transistor driver
dilepas tegangan kolektor ada. Ini bukan kerusakan bagian driver.
Problem disebabkan pada IC Jungel yang menyebabkan tegangan basis
transistor over. Dapat disebabkan karena IC Jungel rusak atau horisontal
osilator belum bekerja.
• Tidak ada tegangan pada basis transistor driver. Hal ini dapat
disebabkan osilator horisontal belum bekerja, jalur ada yang putus, atau
resistor pull-up pada pin hor-out IC Jungel rusak.
• Pada model TV tertentu kadang pada jalur basis transistor driver
dipasang semacam transistor protektor yang disambungkan ke bagian
vertikal-out, dimana kolektor-emitor transistor protektor ini akan
men-short-kan ke ground tegangan basis jika ada problem pada bagian
vertikal. Coba open dahulu transistor ini.
• Walaupun jarang terjadi kadang disebabkan tranfo horisontal driver rusak
• Transistor driver rusak.
Untuk mengetahui bahwa osilator horisontal dan driver horisontal
keduanya sudah bekerja dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan
pada bagian sekunder tranfo driver. Umunya kalau diukur ada tegangan
sekitar 2v AC., jika basis transistor HOT diopen.
4.03.3 Kerusakan transistor HOT dimana umumnya kolektor-emitornya
short, sehingga menyebabkan jalur B+ short ke ground. Tetapi kadang
transistor HOT rusak karena basis-emitornya yang short. Mengganti
transistor HOT sebaiknya menggunakan nomor part yang sama untuk menjamin
keawetan pemakaian. Mengganti transistor HOT dengan nomor part berbeda
memang dapat dilakukan, hanya kadangkala dapat menimbulkan problem
seperti over OVP (Over Current Protector) aktip bekerja, raster tidak
penuh kiri-kanan, atau tidak tahan lama.
Untuk menghindari kerusakan berulang atau pesawat kembali rusak setelah
dipakai beberapa hari atau minggu. Sebelum mengganti transistor HOT yang
rusak, maka sebaiknya dilakukanlah pemeriksaan hal-hal yang mungkin
dapat menyebabkan transistor ini rusak :
• Cek tegangan B+ apakah normal
• Periksa solderan pada kapasitor resonan
• Periksa elko pada suply kumparan primer tranfo horisontal driver, mungkin kering
• (Kalau perlu) Periksa def yoke.
4.03.4 Kerusakan tranfo flyback dapat ditunjukkan dengan tanda-tanda antara lain :
• Transistor HOT rusak short, dan jika diganti baru akan rusak lagi
• Bodi flyback ada bagian yang mengelembung, warna berubah, ada lubang kecil yang kadang keluar semacam lelehan.
• Resistor pada sirkit bagian ABL ada yang terbakar
• Kapasitor (200v) pada pin-ABL flyback short
• Keluar loncatan api dari bagian tertentu atau antar kaki pin-pinnya.
• Tegangan tinggi anode, fokus, screen tidak keluar, tetapi tegangan rendah lainnya keluar.
• Jika diukur dengan ohm meter( dengan x 1K) ada kebocoran antara anode cap dengan kaki ground flybak.
• Jika diukur dengan ohm meter ada hubungan antara kumparan primer dengan sekunder.
4.03.5 Kerusakan Def Yoke ditandai antara lain dengan :
• Tegangan B+ drops dan kadang disertai suara huming dari speaker. Jika
konektor def yoke dilepas maka bagian horisontal atau tegangan B+ akan
langsung bekerja dengan normal. Jangan menghidupkan TV terlalu lama
tanpa def yoke karena dapat menyebabkan phospor tabung layar terbakar
pada titik tengah layar. Kecilkan VR screen sebelum mencoba hal ini.
• Transistor HOT rusak. Jika diganti akan rusak lagi.
• Raster nampak berbentuk seperti trapesiumd. Lepas kumparan def yoke.
• Keluar asap.
• Jika def yoke dilepas secara visual nampak ada bagian yang terbakar.
Melepas def yoke hati-hati jangan sampai merubah posisi adjustment
magnet konvergen yang ada dibelakangnya. Dan ketika memasang kembali
magnet konvergen pasang pada posisi seperti semula.
4.04.6 Sirkit suply tegangan H-Vccke IC Jungel ada berbagai macam
sistim, sehingga ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak ada
tegangan suply H-Vcc.
• Tegangan diberikan dari dari suply B+ melalui resistor puluhan kilo ohm.
• Tegangan diberikan dari tegangan rendah melalui resistor ratusan ohm
• Suply menggunakan sirkit transistor pemutus yang dikendalaikan oleh
bagian mikrokontrol, sehingga mikrokontrol yang belum on atau sirkit
pemutus yang rusak menyebabkan suply H-Vcc tidak ada.
• IC jungel rusak dimana pin H-Vcc IC Jungle short. Jika pin H-Vcc IC Jungel diopen maka tegangan ada.
• Pada TV model lama kadang dipasang sebuah transistor X-ray protektor
pada jalur H-Vcc. Keruskan pada transistor X-ray protektor akan
menyebabkan H-Vcc di-short-kan ke ground.
4.05 Bagian defleksi horisontal hidup tetapi sebentar kemudian terus
mati. Problem semacam ini dapat disebabkan antara lain karena ( 4.05.1 ~
4.05.3) :
4.05.1 X-ray protektor pada TV model lama umumnya akan mematikan
osilator horisontal jika tegangan tinggi anode over. Problem kemungkinan
dapat disebabkan karena :
• Kapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya berubah mengecil
• Tegangan B+ over
• Kerusakan part pada sirkit X-ray protektor, misalnya ada diode zener bocor atau ada transistornya yang bocor.
Tanpa skematik diagram kadang sulit mencari lokasi X-ray protektor. Kita
dapat melacak mencari lokasi sirkit X-ray dengan cara sebagai berikut :
• Open semua pin pada flyback kecuali pin-B+ dan pin-Kolektor.
• Hidupkan TV dan biasanya protek sudah tidak akan aktip bekerja.
• Solder kembali pin yang telah di open satu persatu bergantian dengan
dicoba hidupkan setiap kali habis menyambung salah satu pin yang telah
diopen.
• Jika protektor bekerja, maka sirkit X-ray berhubungan dengan pin yang baru saja disambung kembali tersebut.
4.05.2 OVP aktip bekerja jika arus B+ yang over. Kerusakan mungkin dapat disebabkan karena :
• Kumparan def yoke rusak
• Flyback rusak
• Beban flyback berat, disebabkan karena sirkit yang mengambil suply dari flyback ada yang rusak.
• sirkit OVP sendiri ada yang part yang rusak.
4.05.3 Kerusakan pada bagian horisontal driver umumnya disebabkan karena :
• Transistor mau rusak sehingga kadang mau bekerja pada saat masih dingin,
• Suply untuk tegangan kolektor putus.
• Kadang tegangan kolektor nol, tetapi jika transistor driver diopen
tegangan ada. Kerusakan bukan pada bagian horisontal driver, tetapi pada
bagian osilator horisontal
• Walaupun jarang terjadi kadang tranfo horisontal driver rusak.
4.06 Ketika TV dihidupkan transistor HOT langsung rusak sebelum kita
sempat melakukan pengukuran. Kemungkinan dapat disebabkan karena :
• Kapasitor resonan pada kolektor HOT yang mempunyai tegangan kerja
1600v nilainya berubah mengecil atau solderan lepas. Hal ini menyebabkan
terjadinya tegangan induksi yang sangat tinggi pada tranfo flyback yang
menyebabkan transistor rusak. Nilai kapasitor ini cukup kritis oleh
karena itu ganti dengan nilai yang sama.
• Kumparan horisontal Def yoke rusak terbakar atau short
• Flyback rusak pada bagian gulungan primer antara pin-B+ dengan pin-kolektor short.
• Tabung gambar rusak (biasanya ada loncatan api didaamnya).
• Tegangan B+ over
• (TV lama) Kerusakan pada keramik resonator 500KHz yang menyebabkan
frekwensi osilator berubah menjadi tinggi. Biasanya disertai suara
ngencrit sebelum rusak.
• Kerusakan pada sirkit PH1 (AFC1) seperti resistor, kapasitor atau IC Jungel.
4.07 Menjumpai transistor HOT rusak secara berulang pada saat melakukan
perbaikan TV, maka dapat dilakukan langkah-langkah percobaan sebagai
berikut untuk mencegah kerusakan tersebut :
• Sediakan lampu 100w/220v 2 buah yang disambung paralel.
• Masing-masing beri sambungan kabel sepanjang kurang lebih 30cm pada kedua ujungnya dengan cara disolder.
• Putus jalur hubungan antara pin-flyback yang ke kolektor transistor HOT.
• Pasang kedua lampu antara pin-flyback dengan kolektor transistor HOT secara paralel.
• Hidupkan TV.
• Jika lampu menyala terang berarti masih ada kerusakan pada bagian lain yang dapat menyebabkan transistor HOT rusak.
• Jika nyala lampu sudah redup berarti kerusakan telah teratasi dan kembalikan sirkit seperti semula.
4.08 Transistor HOT panas atau transistor dalam jangka pendek rusak berulang setelah diambil konsumen.
Penyebab kerusakan transistor HOT dapat dikategorikan sebagai berikut :
• Sinyal drive yang kurang sehingga menyebabkan under-drive. Umumnya
disebabkan karena elko kering pada suply Vcc tranfo horisoantal drive.
Tegangan suply yang drops pada horisontal oslator maupun horisontal
drive juga dapat menyebabkan masalah ini.
• Sinyal drive kurang karena suply Vcc kedua tidak kerja (baca...)
• Sinyal drive yang over. Dapat disebabkan tegangan suply pada
horisontal osilator atau horisontal drive yang over. Biasanya karena ada
part seperti resistor yang diganti dengan nilai yang berbeda.
• Sinyal drive yang over dapat juga disebabkan karena tegangan Hvcc pada
ic jungel over. Dapat disebabkan karena kerusakan regulator atau ada
resistor yang diganti dengan nilai yang tidak sama.
• Arus kolektor over disebabkan karena beban yang over. Mungkin
disebabkan karena def yoke, flyback, bagian vertikal out ada masalah.
• Tegangan kolektor over. Dapat disebabkan karena kapasitor resonan nilai mengecil, tegangan power suply kadang berubah naik.
• Transistor yang dipasang tidak asli atau tidak cocok.
• Pemasangan HOT dengan pendingin kurang baik.
• Ada solderan kurang bagus pada bagian horisontal output, part bagian filter PH1 (AFC1).
• (TV lama) Bagian osilator kadang frekwensinya berubah, misalnya keramik resonator 500Khz yang akan rusak.
Catatan :
• Flyaback yang bersuara dapat menunjukkan bahwa frekwensi horisontal
tidak normal. Dalam hal ini kalau TV dihidupkan terlalu lama kadang
dapat mengakibatkan transistor HOT rusak.
• Beberapa model TV baru kadang salah dalam desainnya sehingga
transistor HOT sering rusak. Dalam hal ini maka perlu dicari informasi
modifikasi yang diperlukan.
• Kadang listrik yang sering hidup mati, pindah chanel, memasang video
in pada saat TV dalam keadaan hidup, ada sinyal dari handphone terlalu
dekat dapat menimbulkan triger yang dapat merusak transistor HOT.
4.09 Kerusakan gambar tidak sinkron secara horisontal dapat disebabkan karena :
• Kerusakan part-part pada bagian filter PH1 atau AFC1 dari IC Jungel atau ada solderan kurang baik pada bagian tersebut.
• (TV lama) Kerusakan x-tal 500Khz resonator eksternal.
• Kerusakan X-tal warna pada TV yang sudah tidak menggunakan eksternal
resonator. Problem seperti ini kadang disertai dengan gejala warna
sering hilang.
• Kadang IC Jungel mempunyai jalur input sendiri untuk sinyal
sinronisasi. Jika jalur sinyal ini terputus maka akan menyebabkan gambar
tidak sinkron vertikal mauoun horisontal.
• IC jungel yang rusak
• EEPROM data korup
4.10 Gambar nampak sedikit bergeser kekiri sehingga timbul blok hitam
pada bagian kanan layar. Problem seperti ini dapat disebabkan karena :
• Paling sering disebabakan kerusakan part atau solderan yang
menyebabkan jalur sinyal pulsa horisontal (FBP) dari pin-AFC flyback ke
IC Jungel terputus atau short ke ground.
• Kerusakan part pada filter PH2 atau AFC2
• IC Jungel rusak
4.11 Timbul gangguan ada beberapa blok hitam vertikal pada back-ground
gambar pada bagian kiri layar. Hal ini disebabkan adanya gangguan
osilasi pada bentuk pulsa horisontal. Problem dapat disebabkan karena :
• Elko pada suply tegangan B+ dekat pin-tranfo flyback kering.
• Elko pada suply tranfo horisontal driver kering.
• Resistor yang diseri dengan kapasitor yang terletak pada kolektor tranfo horisontal drive rusak atau solderan lepas.
• Pada jalur suply tegangan B+ ke flyback kadang dipasang sebuah
kumparan. Jika kumparan ini di jumper atau short dapat juga menyebabkan
timbulnya gangguan ini.
• Tranfo flyback domodifikasi atau diganti lain tipe.
4.12 Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam
pendek pada gambar yang kontras. Gangguan akan nampak jelas jika gambar
mempunyai kontras yang tinggi. Dan akan nampak lebih jelas jika gambar
menampilkan tulisan teks atau OSD.
• Dapat disebabkan karena kapasitor elko yang terdapat pada jalur tegangan B+ dekat tranfo flybak kering.
4.13 Raster menyempit tidak penuh pada bagian kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :
• Kapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya sedikit
menurun. Dapat dikoreksi dengan mencoba menambah memasang kapasitor
dengan nilai antara 102 hingga 502 dengan tegangan 1600v secara paralel
dengan kapasitor resonan.
• Ajustment tegangan B+ kurang.
• Pada TV yang mempunyai sirkit Koreksi EW mungkin disebabkan karena kesalahan adjustment Horisontal-Size.
4.14 Raster mengecil kiri-kanan maupun atas bawah sehingga berbentuk
seperti trapesium. Umunya kumparan defleksi terdiri dari 2 buah kumparan
yang kebanyakan disambung secara paralel. Jika salah satu kumparan
sedikit short akan menyebabkan terjadinya problem ini. Untuk memastikan
apakah terjadi short pada salah satu kumparan def yoke horisontal, maka
dapat dilakukan :
• Lepas dan pisahkan dahulu solderan salah satu ujung sambungan paralel ke 2 kumparan def yoke.
• Masing-masing kumparan diukur resistansinya (sebaiknya menggunakan
meter digital). Jika diukur kedua kumparan ini resistansinya berbeda,
berarti yang mempunyai resistansi lebih kecil ada bagian yang short.
4.15 Raster mengembang (blooming) diakibatkan karena kecepatan sinar
elektron berkurang sehingga mudah dibelokkan oleh def yoke, dimana
problem ini dapat disebabkan karena :
• Flyback rusak. Kerusakan pada diode penyearah yang ada didalam tranfo flyback.
• Tegangan heater kurang, yang dapat karena solderan kurang baik,
konektor CRT soket kurang kontak, atau ada resistor heater yang molor
nilainya.
• Emisi katode tabung gambar lemah.
4.16 Raster kembang kempis (breathing). Untuk TV kualitas bawah adalah
normal jika gambar nampak sedikit kembang kempis jika kontras atau
britnes gambar berubah-ubah. Pada TV yang sederhana untuk mengkoreksi
cacat breathing biasanya dipasang sebuah resistor power pada jalur B+ .
Jika kontras atau britnes gambar bertambah akibatnya arus B+ akan
bertambah dan mengakibatkan tegangan drops pada resistor bertambah besar
(tegangan drops V = I x R). Akibatnya tegangan yang masuk ke horisontal
output akan drops pula dan defleksi horisontal juga drops sehingga
raster tidak jadi mengembang.
Pada TV layar besar biasanya dipasang sirkit anti breathing menggunakan
pin-EHT input yang terdapat pada IC Jungel. Pulsa dari flyback
dihubungkan ke pin-EHT dan dihubungkan dengan bagian koreksi EW yang
akan otomastis mengendalikan Hor-size dan Vert-size. Disini pin-EHT juga
difungsikan sebagai input X-ray protektor. Protektor akan aktip bekerja
jika pulsa dari flyback over.
Problem kembang kempis dapat disebabkan :
• Tergangan B+ problem, kerusakan pada bagian power suply.
• Tranfo flyback rusak pada bagian tegangan tinggi.
• Transistor HOT yang dipasang tidak cocok
• Problem pada sirkit EHT input atau pada sirkit Koreksi EW
• Untuk mengurangi problem kembang kempis, maka dapat dilakukan dengan cara mengurangi level britnes dan kontras gambar.
4.17 Timbul gangguan garis-garis kecil pada bagian pinggir kiri-kanan
layar. Problem kadang disertai dengan timbulnya suara berisik dari
tranfo flyback.
• Kerusakan dapat disebabkan dari bagian filter PH1 atau AFC1 atau dari IC jungel yang kerjanya tidak normal.
4.18 Gambar melipat tegak lurus dibagian tengah layar. Atau timbul
gangguan garis putih tegak lurus dibagian tengah layar. Problem dapat
disebabkan karena :
• Karakteristik transistor HOT berubah sehingga faktor penguatan menurun.
• Kualitas Transistor HOT yang dipasang sebagai pengganti tidak baik, atau karakteristiknya tidak sama.
• Problem pada sirkit bagian Horisontal driver sehingga HOT under drive.
4.19 Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar. Problem dapat disebabkan karena :
• Konektor def yoke horisontal kendor atau hubungan ada yang putus
• Kapasitor "S" rusak open. Ganti dengan nilai yang sama karena mempunyai pengaruh terhadap geometri gambar.
4.20 Cacat horisonal linear. Cacat ini menyebabkan bagian kanan layar
gambar terkompresi. Gejala akan nampak jelas jika sedang menampilkan
close up seorang penyiar dimana pundak kiri-kanan pemyiar nampak tidak
simetri. Problem dapat disebabkan karena :
• Coil horisontal linear terbakar.
• Pemasangan coil horisontal linear terbalik polaritasnya.
• Def Yoke diganti bukan aslinya.
4.21 Cacat pin-cushion, gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :
• Adjustment Parabola atau Pin-Amplifier pada EW geometri
• Sirkit-Pin Cushion atau Koreksi EW ada part yang rusak atau jalur
putus. Yang paling sering terjadi adalah kerusakan resistor atau
transistor power pada Pin-driver amplifier.
4.22 Tegangan B+ drops. Pada saat bagian horisontal belum bekerja
tegangan B+ normal, tetapi pada saat bagian horisontal bekerja tegangan
B+ drops. Tegangan B+ drops dapat disebabkan karena problem pada bagian
horisontal output, tetapi dapat juga disebabkan karena problem pada
bagian power suply. Pada TV yang diperlengkai protektor OVP (over
current protector) akan menyebabkan TV mati protek.
Problem pada bagian horisontal output yang dapat menyebabkan tegangan B+ drops antara lain adalah :
• Kumparan def yoke rusak ada yang sedikit short
• Kumparan flyback rusak ada yang sedikit short
• Diode penyearah yang ada disekitar flyback ada yang short
• Beban flyback over yang dapat disebabkan karena IC Vertikal Out short misalnya.
4.23 Membedakan penyebab tegangan B+ drops karena problem bagian
horisontal atau karena problem bagian power suply. Dapat dilakukan
dengan mengganti sementara beban B+ dengan lampu dop :
• Sediakan 2 buah lampu dop 100w/220v dan masing-masing diberi kabel untuk penyambungan dengan panjang kurang lebih 30cm
• Lepas sementara hubungan transistor HOT
• Pasang kedua buah lampu secara paralel antra jalur B+ dengan ground sebagai beban pengganti transistor HOT.
• Hidupkan power suply.
• Jika tegangan B+ drops berarti bagin power suply yang problem.
• Jika tegangan B+ normal berarti yang problem bagian horisontal.
4.24 Kerusakan kumparan def yoke disebabkan bagiaan tertentu kawat email
ada yang terluka sehingga memicu terjadinya loncatan api antar kawat
gulungan. Loncatan api ini lama kelamaan dapat menyebabkan gulungan
disekitarnya ikut terbakar. Kerusakan umumnya disebakan karena adanya
sejenis lem yang telah kering pada def yoke yang sifatnya berubah
menjadi korosif dan merusak lapisan email.
Kadang pada malam hari terjadi pengembunan pada kaca tabung gambar
sehingga didalam def yoke menjadi basah. Hal ini juga dapat memicu
terjadinya kerusakan def yoke.
Jika kerusakan def yoke ringan maka biasanya menyebabkan raster nampak
seperti trapesium. Tetapi keruskan parah dapat menyebabkan def yoke
keluar api dan berasap, tegangan B+ drops atau transistor HOT rusak.
4.25 Pengalaman kami Def yoke yang terbakar pada bagian horisontal
kadang masih dapat diperbaiki bila yang terbakar baru beberapa gulungan
saja. Kami sudah mencoba beberapa kali hal ini dan tidak pernah rusak
kembali.
Cara yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
• Sekitar bagian yang terbakar tetesi cairan thinner. Lakukan beberapa
kali dengan tujuan agar gulungan yang nampak terbakar dapat diangkat dan
dipisahkan dari gulungan lain yang masih bagus lapisan emailnya.
• Bersihkan dengan hati-hati jika ada bekas lem yang kering, jangan sampai merusak email kawat lain yang masih.
• Pisahkan atau angkat dengan hati bagian kawat email yang nampak rusak
dari gulungan lainnya yang masih bagus dengan obeng jam minus kecil
dengan hati-hati. Jangan sampai merusak email gulungan lain yang masih
bagus. Kadang kawat email yang akan kita angkat putus, hal ini tidak
masalah, karena dapat disambung kembali dengan kawat email tambahan.
• Beri isolasi kawat-kawat yang emailnya mengelupas. Kami biasa gunakan isolasi dari paper (kertas).
• Untuk mencegah kemungkinan ada kawat email lain disekitar gulungan
yang terbakar yang mungkin sedikit rusak kecil, maka kami berikan lem
alteco pada sekitar bekas gulungan kawat yang terbakar.
Mempunyai 2 buah def yoke rusak dengan tipe yang sama, jika
masing-masing yang yang rusak hanya satu gulungan saja, maka ke dua def
yoke ini dapat dioplos sehingga mendapatkan sebuah def yoke yang baik.
Menyambung kembali secara parallel 2 kumparan def yoke akan menimbulkan
masalah jika polaritas penyambungan salah. Untuk menghindari kesalahan
penyambungan, maka pemasangan sebaiknya dilakukan satu demi satu.
• Pasang (solder) salah satu kumparan dahulu pada konektor.
• Kumparan ke dua pasang (solder) satu ujung kabelnya saja pada salah satu konektor
• Hidupkan pesawat. Raster akan nampak tidak normal.
• (Masih dalam kondisi TV hidup) Menggunakan tang jepit, ujung kabel
kumparan kedua yang belum dipasang sambungkan ke konektor sehingga
terpasang parallel dengan cara disentuhkan sementara sesaat saja.
• Jika timbul api seperti orang mengelas, maka berarti polaritas
kumparan kedua pemasangan terbalik. Jika polaritas sudah benar, maka
raster akan hidup normal.
4.26 Dari pabrik umumnya kumparan def yoke sudah dituning dengan pas
menggunakan pita magnet atau sejenisnya dengan dengan tabung gambar
untuk menghasilkan purity dan konvergen yang baik. Mengganti def yoke
dengan nomor part yang tidak sama kalau dilihat sekilas dari tampilan
gambar mungkin tidak ada masalah. Tetapi kalau diteliti dengan seksama,
ada kemungkinan menimbulkan problem seperti :
• Horisontal size berubah, dapat dikoreksi dengan mengganti nilai kapasitor resonan.
• Kalau perbedaan impedansi (ressistansi) antara yang orisinil dengan
penggantinya jauh berbeda dapat menyebabkan transistor HOT panas dan
rusak.
• Purity sulit diadjust. Ada sedikit bagian yang flek
• Dinamik konvergen sulit atau sama sekali tidak dapat diadjust. Teks akan terlihat tidak konvergen.
• Dinamik konvergen sulit diadjust
• Problem cacat "S". dapat dikoreksi dengan cara mencoba mengganti kapasitor "S"
polytron minimax suara ngosos
Dapat service'an polytron minimax dengan gejala kerusakan suara
nois/ngosos lebih dominan terdengar sdangkan suara siaran tv ada tapi
terdengar kecil.. Bila volume di besarkan (vol +) suara nois/ngosos
mengecil . Bila volume di kecilkan (vol-) suara nois membesar..perkira
kerusakn ic tda 2030 ups ternyata bukan..setelah patroli sana sini .
.sempat pusing juga c, akhirnya dpt petunjuk dari rekan blogs )ternyata
kerusakan ada pada ic AN5891 ..Setelah ak lakukn penggantian kompne ic
nd jreng suara kembali nolmal...
Tapi muncul masalah baru yaitu suara subwofer ga mau aktif...setelah ak
liat menu tampilan pd seting audio tidak ada menu subwofer...kemana ini
menunya. . Woy...akhirnya ak buka factory setingnya masukn code 1014..
Ak otak.atik menu option .0 . 1 . 2 . 3 .. Hampir stengah jam ak cari
akhir nya ketemu juga ternyata untuk memunculkan menu subwofer pada
tampilan menu utama(seting audio ) ada pada ( OPTION 0.) terletak pada
digit pertama dari 8 digit yg ada posisikan pd angka 1 ..
akhirnya jadi juga tvnya suaranya pun ok lagi..
Sharp tombol tak berfungsi
Kemarin datang order tv sharp mati total katanya yang empunya tv udah di
benerin tapi malah mati total cuman masalah ada garis horisontal di
tempet service sebelumnya si tukang service bilang ga sanggup beberin
akhirnya sampai juga.
langsung aja tak tes tv di nyalain emang bener di lihat dari lampu
lednya juga ga nyala apalagi Protek, tak buka casing pertama cek dulu
dah tegangan Vcc ic program sebesar 3,3volt dalam keadaan drop haduk
kenapa nih? saya lanjutkan pengukuran pada tegangan 115volt drop juga ic
horisontal sehat2 saja .... error nih hadware tv sharp pikirku. di
lanjutkan pada bagian ic matik tapi ic horisontal lepas dulu berikut
pendinginya untuk menghindari lonjakan tegangan kan sayang kalo entar
shot tak sengaja mata memandang janda lewat pada solderan dembleng<
jumper> mumgkin kurang hati2 pada penyolderan si tukang service
sebelumnya lansung aja buka Baju jumperan tadi tak cuba ukur 115voltnya
normal pasang ic horisontal yang tadi ku cabut jrennnngg... keluar tuh
gambar tak coba kok tombol vol-/+ chanel, menu tak berfungsi di ikuti
wktu pertama tv di nyalakan tombol volume+ tambah 1 saya pikir paling2
cuma mikro swite yang rusak atau resistor yang melar tak ukur semua
normal2 saja selanjutnya tak cek tegangan ic croma pada pin 7 lho kok
5volt yang seharusnya sekitar 3,3volt berarti ada yang ga beres lebih
jelasnya lihat gambar
Berburu lagi nih setelah lelah dalam penelusuran akhirnya penantian pun
berakhir ternyata ada solderan yang ngejumper lagi di bagian deket Tuner
yang jumper pada ic pin 7 tadi langsung dah copot jumperan ukur lagi
dah tegangan akhirnya normal juga tuh tombol langsung bungkus aja coba
udah 1jam lebih tv normal
Power Supply 0-15 volt 1 Ampere
Power Supply 0-15 volt 1 Ampere
Mosfet Power Amplifier 300 Watt Mono
Apakah anda memiliki speaker aktif / amplifier / tape deck yang suaranya pas-pasan ¿
Jika iya, mungkin anda bisa mencoba menambahkan galaxy.
Galaxy banyak beredar di pasaran dengan harga lumayan murah. Ada yang
galaxy menggunakan ic 4558 dan ada juga yang menggunakan transistor.
Namun jika speaker aktif / amplifier / tape deck anda sudah memiliki
suara yang bagus , maka anda tidak perlu menambahkan galaxy lagi.
Nah, bagi anda yang penasaran dengan rangkaian galaxy, saya akan mencoba
menghilangkan rasa pemasaran anda dengan menampilkan skemanya :
Daftar komponen :
ic : HA17741 atau TL071
c1 : 10uF/50V
C2 : 3n3
c3 : 100p
c4 : 2,2uF/50V
c5 : 100uF/25V
R1 : 3K9
R2 : 390K
R3, R6, R8 : 15K
R4 : 8K2
R5 : 180K
R7 : 1K
Menurut saya , sebaiknya galaxy dipasang sebelum input power amplifier agar suaranya lebih mantap.
Teknisi profesional - bekerja profesional
Pernahkan rekan teknisi mendengar berita bahwa “seorang bocah telah
meninggal dunia karena tersengat listrik ketika sedang berkaraoke”.
Kalau di negeri ini beritanya tentu akan berhenti sampai disitu saja.
Dinegara maju lain halnya, konsumen atau polisi dapat melanjutkan untuk
melakukan penyelidikan yang lebih jauh.
* Apakah telah terjadi kesalahan dalam design atau proses produksi ?
* Atau pesawat pernah direpair dan kesalahan disebabkan oleh kelalaian teknisi?
Ini cerita lain lagi. Belum lama ini kami menerima repair JVC model
C-147. Saat memeriksa pesawat tersbut perhatian langsung tertuju pada :
* VR volume sudah dimodifikasi, dan VR dipasang disamping cabinet tanpa knop.
* Jack RF antena input telah diganti degan konektor RF yang biasa
dipakai mesin china yang dijual. Entah kenapa alasannya mesti diganti ?
Lha.... ini kan sangat “membahayakan konsumen”. Kami tahu bahwa pesawat
ini menggunakan “HOT CHASIS”. Kalau konsumen sampai menyentuh jack
antena maka ada resiko kena sengatan listrik.
Kamipun berpikir :
* Teknisi yang telah melakukan modifikasi ini mungkin belum paham mengenai masalah ini.
* Teknisi tidak menyadari bahwa pekerjaannya tersebut dapat membahayakan nyawa orang lain.
Hot chasis artinya chasis pesawat ini kalau disentuh ada resiko orang
kena sengatan listrik (atau kesetrum....gitu) langsung dari jala-jala
listrik, karena grounding pesawat semuanya langsung berhubungan dengan
ground bagian power suply.
Oleh karena itu pada pesawat model-model seperti ini :
* Jack RF antena input dipasang modul yang berisi kapasitor untuk mengisolasi agar tidak berhubungan langsung dengan chasis.
* Jack AV-in menggunakan siekit photo-coupler untuk mengisolasi agar jack input tidak berhubungan dengan chasis.
Kalau pernah membaca SERVICE MANUAL merk-merk teve, maka pada halaman
pertama hampir selalu ditulis peringatan masalah keselamatan atau SAFETY
INSTRUCTION. Disitu ditulis suatu prosedur pengecekan yang harus
dilakukan sebelum pesawat diserahkan ke konsumen. Yaitu pengecekan
dengan meter yang dihubungkan dengan ground bumi (yang dapat disambung
ke pipa PAM, atau kabel yang ditanam). Kemudian semua metal part seperti
jack antena, jack AV-in, jack speaker out dan lain-lain yang ter-ekpose
keluar harus dicek dengan meter tersebut untuk mengetahui apakah
mengandung tegangan listrik yang dapat menyengat. Disitu ditulis batasan
maksimum arus listrik yang diperbolehkan yang tidak membahayakan.
Sebetulnya banyak SAFETY PRECAUTION yang kadang kami jumpai kurang diperhatikan teknisi, antara lain ialah :
* Fuse diganti dengan kabel listrik. Yang lebih konyol lagi dipasang
dengan timah solder. Masih mendingan kalau diganti dengan
selembar-serabut isi kabel, berarti teknisi masih paham mengenai tujuan
pemasangan fuse. Kami biasanya menggunakan satu lembar (sak ler boso
jowone.....) serabut dari kabel murahan yang isinya kecil-kecil untuk
pengganti sementara fuse.
* Fuse resistor diganti dengan resistor biasa. Kalaupun tidak ada
gunakan resistor dengan watt kecil. Pemasangan jangan mepet-nempel ke
pcb, untuk menghindarkan kalau resistor terbakar tidak merusak pcb.
Kedua hal tersebut sangat berhubungan dengan resiko kebakaran (walaupun prakteknya jarang sekali terjadi).
Gambar diatas adalah merupakan standard “LEAKAGE TESTER” yang merupakan
alat yang digunakan untuk memeriksa tingkat kebocoran ac pada semua peralatan elektronik.
Maksimum tegangan yang diperbolehkan adalah 0.75v ac, dimana hal ini maksimum akan
memberikan arus sebesar 0.5 mili-ampere jika disentuh, yang dianggap level masih aman.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara membolak-balik colokan ac cord (kabel listrik).
Apakah “test pen” dapat dipakai untuk memeriksa kebocoran ac seperti ini ?
Pesawat yang normalpun kalau ditest pakai test pen pasti akan menyala, jadi tidak dapat dipakai sebagai standar pengetesan.
Bagaimana kalau konsumen menginginkan tidak ada kebocoran ac sama sekali.
Kebocoran ac dapat dihilangkan dengan meng-ground-kan chasis pesawat.
* Sediakan kabel secukupnya.
* Salah satu ujung kabel dihubungkan dengan chasis pesawat
* Ujungkabel lainnya dihubungkan ke ground bumi. Dalam hal ini bisa di
dipasang pada paku ditembok atau dijepitkan dibawah kaki meja.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan setelah selesai melakukan repair :
* Pastikan kabel tegangan tinggi tidak menyentuh atau terlalu dekat tabung gambar atau def yoke.
* Pastikan kabel-kabel konektor tidak ada yang menyentuh resistor watt-besar yang panas.
* Jika ac cord (kabel listrik) lecet-lecet informasikan ke konsumen untuk diganti.
Menu service code TV lainya
TOSHIBA: TEKAN MUTE DI REMOTE SEKALI,KEMUDIAN TEKAN LAGI DAN
TAHAN MUTE + MENU DI TV.ULANGI UNTUK PROSES BERIKUTNYA
TEKAN MENU DIREMOTE-TEKAN
ANGKA 4,7,2,5
TEKAN VOL(-) DI TV -TEKAN DAN
TAHAN ANGKA 9
SANYO: MENU DI REMOTE + VOLUME
UP
LG FLATRON: TEKAN OK DIREMOTE
+OK DI TV atau MENU REMOTE +
MENU DI TV
TCL : TEKAN DISPLAY (OSD)
DIREMOTE + VOLUME DOWN DI
TV,tahan 3 detik
POLYTRON: POSISI TV STNDBY,
TEKAN DAN TAHAN MENU DI REMOTE
HINGGA TV MENYALA MASUKAN
KODE ANGKA 1013.
PANASONIC: SHORT (KONEK SESAAT)
PIN 'FA-1' KE 'FA-2' ATAU TP-8 KE
GROUND
PANASONIC TX SERIES:TEKAN VOL(-)
DI TV + OSD
SHARP: SHORT KAKI (PIN)6DAN PIN
7SESAAT PADA IC MCU (TDA
98XXX).UNTUK KELUAR SHORTKAN
KEMBALI
SHARP EXPRESSION: HUBUNGKAN
ATAU JEPIT DUA KAWAT /JUMPER
J800 ( ADA DISEBELAH TUNER ) YG
PCB-TELAH DISEDIAKAN LUBANG DAN
DUA JUMPER SEJAJAR.
CRYSTAL: POSISI TV STNDBY,TEKAN
VOLUME UP + VOLIME DOWN PADA
TV BERSAMAAN DAN TAHAN HINGA
TV ON
PHILLIPS: POSISI TV STNDBY,TEKAN
0,6,2,5,9,MENU
AKARI: TEKAN SLEEP DI REMOTE +
MENU TV
SAMSUNG: POSISI STANDBY TEKAN DI
REMOTE : MENU -PSTD - MUTE -
POWER ON
SAMSUNG PLANO:POSISI STANDBY,
TEKAN DI REMOTE : DISPLAY-MENU-
MUTE-POWER ON
SAMSUNG PLANO DIGITAL HD100:
STANDBY-DISPLAY-MENU-MUTE-
POWER
ATAU : STANDBY-MUTE-1-8-2-POWER
ON
AKIRA,FUJITEC,BOOMBA:
DAN BEBERAPA MEREK CHINA YANG
LAINNYA YG MENGGUNAKAN IC
PROGRAM TYPE LC8632XX SERIES:
TEKAN MENU DI REMOTE DUAKALI -
RECALL (Q.VIEW) - MUTE.
TV CHINALAINNYA
( KCL,MITOCHIBA,BAZZOMBA) TEKAN
VOLUME DI TV HINGGA NOL.TEKAN
RECCAL DI REMOTE SEKALI, TEKAN
DAN TAHAN VOLUME ( - ) DI TV
BERSAMAAN DENGAN TEKAN
KEMBALI RECALL DI REMOTE..ulang
proses tersebut untuk masuk ke sub
menu selanjutnya sampai ke posisi
keluar menu servis.
AIWA: TOMBOL MENU SERVISNYA
ADA DI DALAM REMOTE DI ATAS
TOMBOL VOLUME (+),BONGKAR
DAHULU.
JVC: TEKAN DAN TAHAN BERSAMAAN
OSD+MUTE
ATAU TEKAN DAN TAHAN OSD
+PICTURE
HITACHI: TEKAN DAN TAHAN TOMBOL
AVDI TV, HIDUPKAN POWER SWITCH
TV
SONY: STANDBY- OSD - 5 -VOL(-) -
POWER ON
RCA/THOMSON: TEKAN DAN TAHAN
TOMBOL VT DI TV + POWER SWITCH
ON TV
Beberapa merek TV CHINA juga ada
yang tombol menu servisnya di
dalam remote orsinilnya
PHILLIPS: POSISI TV STNDBY,TEKAN
0,6,2,5,9,MENU
AKARI: TEKAN SLEEP DI REMOTE +
MENU
SAMSUNG: POSISI STANDBY TEKAN DI
REMOTE : MENU -PSTD - MUTE -
POWER ON
SAMSUNG PLANO:POSISI STANDBY,
TEKAN DI REMOTE : DISPLAY-MENU-
MUTE-POWER ON
SAMSUNG PLANO DIGITAL HD100:
STANDBY-DISPLAY-MENU-MUTE-
POWER
ATAU : STANDBY-MUTE-1-8-2-POWER
ON
AKIRA,FUJITEC,BOOMBA:
DAN BEBERAPA MEREK CHINA YANG
LAINNYA YG MENGGUNAKAN IC
PROGRAM TYPE LC8632XX SERIES:
TEKAN MENU DI REMOTE DUAKALI -
RECALL (Q.VIEW) - MUTE.
TV CHINALAINNYA
( KCL,MITOCHIBA,BAZZOMBA) TEKAN
VOLUME DI TV HINGGA NOL.TEKAN
RECCAL DI REMOTE SEKALI, TEKAN
DAN TAHAN VOLUME ( - ) DI TV
BERSAMAAN DENGAN TEKAN
KEMBALI RECALL DI REMOTE..ulang
proses tersebut untuk masuk ke sub
menu selanjutnya sampai ke posisi
keluar menu servis.
AIWA: TOMBOL MENU SERVISNYA
ADA DI DALAM REMOTE DI ATAS
TOMBOL VOLUME (+),BONGKAR
DAHULU.
JVC: TEKAN DAN TAHAN BERSAMAAN
OSD+MUTE
ATAU TEKAN DAN TAHAN OSD
+PICTURE
HITACHI: TEKAN DAN TAHAN TOMBOL
AVDI TV, HIDUPKAN POWER SWITCH
TV
SONY: STANDBY- OSD - 5 -VOL(-) -
POWER ON
RCA/THOMSON: TEKAN DAN TAHAN
TOMBOL VT DI TV + POWER SWITCH
ON TV
TOSHIBA : TEKAN MUTE DI REMOTE
SEKALI,KEMUDIAN TEKAN LAGI DAN
TAHAN MUTE + MENU DI TV .ULANGI
UNTUK PROSES BERIKUTNYA
TEKAN MENU DIREMOTE-TEKAN
ANGKA 4,7,2,5
TEKAN VOL(-) DI TV -TEKAN DAN
TAHAN ANGKA 9
SANYO : MENU DI REMOTE +
VOLUME UP TV
LG FLATRON: TEKAN OK DIREMOTE
+ OK DI TV atau MENU REMOTE +
MENU DI TV
TCL : TEKAN DISPLAY (OSD)
DIREMOTE + VOLUME DOWN DI
TV ,tahan 3 detik
PHILLIPS : POSISI TV STNDBY,TEKAN
0,6,2,5,9,MENU
POLYTRON : POSISI TV STNDBY,
TEKAN DAN TAHAN MENU DI
REMOTE HINGGA TV MENYALA
MASUKAN KODE ANGKA 1013.
PANASONIC : SHORT (KONEK
SESAAT) PIN ‘FA-1′ KE ‘FA-2′ ATAU
TP-8 KE GROUND
PANASONIC TX SERIES :TEKAN VOL
(-) DI TV + OSD
SHARP : SHORT KAKI (PIN)6 DAN
PIN 7 SESAAT PADA IC MCU (TDA
98XXX).UNTUK KELUAR SHORTKAN
KEMBALI
SHARP EXPRESSION : HUBUNGKAN
ATAU JEPIT DUA KAWAT /JUMPER
J800 ( ADA DISEBELAH TUNER ) YG
PCB- TELAH DISEDIAKAN LUBANG
DAN DUA JUMPER SEJAJAR.
CRYSTAL : POSISI TV STNDBY,TEKAN
VOLUME UP + VOLIME DOWN PADA
TV BERSAMAAN DAN TAHAN HINGA
TV ON
.
AKARI: TEKAN SLEEP DI REMOTE +
MENU TV
SAMSUNG : POSISI STANDBY TEKAN
DI REMOTE : MENU - PSTD - MUTE -
POWER ON
SAMSUNG PLANO:POSISI STANDBY,
TEKAN DI REMOTE : DISPLAY-MENU-
MUTE-POWER ON
SAMSUNG PLANO DIGITAL HD100:
STANDBY-DISPLAY-MENU-MUTE-
POWER
ATAU : STANDBY-MUTE-1-8-2-
POWER ON
.
AKIRA,FUJITEC,BOOMBA:
DAN BEBERAPA MEREK CHINA YANG
LAINNYA YG MENGGUNAKAN IC
PROGRAM TYPE LC8632XX SERIES :
TEKAN MENU DI REMOTE DUAKALI -
RECALL (Q.VIEW) - MUTE.
TV CHINA LAINNYA
( KCL,MITOCHIBA,BAZZOMBA)
TEKAN VOLUME DI TV HINGGA
NOL.TEKAN RECCAL DI REMOTE
SEKALI, TEKAN DAN TAHAN VOLUME
( - ) DI TV BERSAMAAN DENGAN
TEKAN KEMBALI RECALL DI
REMOTE..ulang proses tersebut
untuk masuk ke sub menu
selanjutnya sampai ke posisi keluar
menu servis.
AIWA : TOMBOL MENU SERVISNYA
ADA DI DALAM REMOTE DI ATAS
TOMBOL VOLUME (+),BONGKAR
DAHULU.
JVC : TEKAN DAN TAHAN
BERSAMAAN OSD+MUTE
ATAU TEKAN DAN TAHAN OSD
+PICTURE
HITACHI: TEKAN DAN TAHAN
TOMBOL AVDI TV, HIDUPKAN
POWER SWITCH TV
SONY : STANDBY- OSD - 5 - VOL(-) -
POWER ON
RCA/THOMSON : TEKAN DAN TAHAN
TOMBOL VT DI TV + POWER SWITCH
ON TV
. TV SAMSUNG ‘ CS 29 Z 70 MN Slim
- Tekan power stby +info+menu
agak lama +mute lalu tekan power
on dan gunakan tombol navigasi
atas bawah, kiri kanan untuk
pindah sub menu dan adjustmen.
atau dengan cara lain yaitu
-Tekan stby+help+slee+power on
. TV Digitec Polytron
- Pada remot coneksikan /di
shortkan pin 13 dan 14 atau pin 16
pada ic remot control.
. TV AKIRA
Pada tv akira untuk servis
beraneka ragam caranya
tergantung darì model chasìs yang
di gunakannya di antaranya :
- IC MCon . Toshiba TMPA 8821
PSNG
caranya antara lain :
- Tekan vol min sampai nol
- Tekan display ‘maka keluar ”S
‘kemudian gunakan navigasi atau
arah panah kanan kiri dan atas
bawah pada remot untuk proses
adjusment.
- IC MCon M 37160 dan IC croma M
61266 caranya antara lain :
- Tekan vol min sampai
nol ,kemudian tekan ”menu lalu
tekan code ‘6483′ dan tekan
‘display untuk keluar.
atau dengan cara lain yaitu :
- Tekan mute+sleep+pp dan test
tekan angka 1 sampai 9 lalu mute
untuk factory mode adjusment.
- IC MCon LC 863328B dan LA
76810A/18A
- Tekan menu 2x kemudian ‘ch
view/quick view +mute atau time
untuk memilih atau pindah
halaman.
- IC MCon ST 92 T 195 D 702 dan
STV 2248C
- Tekan ‘menu pada remot dan av
pada tombol control panel
- Tekan prog + untuk memilih
halaman
- Tekan vol + untuk pengaturan
nilai jusment.
-IC MCon/croma TDA 9384
- Tekan clock + pm , kemudian
‘ time ,setelah itu masukan angka 0
sampai 9 untuk memilih halaman
dan ‘vol + - untuk mengatur
nilai ,lalu tekan ‘display untuk
keluar/mengakhiri.
. TV LG
- Tekan dua tombol bersamaan
yaitu : ”OK pada remot dan ”OK
pada panel tv, atau cara lain yaitu :
- Tekan ‘ menu di remot dan ‘menu
pada panel di tv.
. TV Polytron
- Posisi tv stby
- Tekan dan tahan ‘menu di remot,
hingga tv menyala . Kemudian
kode akses angka 1-0-1-3
. TV Panasonic
- Short pin fa-1 dan fa-2 atau TP-8
ke ground
. TV Panasonic TX series
- Tekan vol - di control panel tv +
OSD
. TV Sharp
- Short pin 6dan 7 pada ic mcu TDA
9381 PS/N1/XXX
atau kita lihat di chasis pcb lubang
kecil di pinggir sebelah kiri ada
jumper dua sejajar , ìtu yang di
shortkan. Kecuali tv sharp
yang model lama , Q Beat ada di
dekat tuner yaitu swith selector.
. TV Cristal
- TV pada posisi stby
- Tekan vol up + vol down secara
bersamaan, kemudian tahan
hingga tv on, atau
- Tekan vol min : 0 , tekan vol+ dan
vol- bersamaan pada panel tv
selama 3 detik .
- Untuk tv ‘29 pada remot ,pin 14
ada yang belum ada swithnya.
. TV Philips
- Posisì tv stby
- Tekan angka : 0 -6-2-5-9 dan
menu . atau
- Tekan angka : 0-6-2-5-9-6 +
display , tekan ‘1-2-3 .
- Tekan angka 5-8-0-0 unuk model
lainya.
. TV Akari
- Tekan ’sleep pada remot dan
‘menu di control panel tv.
. TV Hitachi, Hitachi Pujian , Singer
- Tekan dan tahan tombol AV, di
panel tv, kemudian hidupkan
‘ power on /off swith.
Cara ini biasanya buat chasis V2
istilahnya, untuk chasis model lain
menggunakan remot master.
. TV Sony
- Posìsi vol min
- Tekan stby ,tekan angka 5 dan
power pada remot, muncul factory
mode
- Tekan 1 - 5 untuk pindah
halaman
- Tekan 4 - 6 untuk mengubah nilai
adjusment, dan tekan store untuk
menyimpan data yang telah kita
just.
.
TV JVC
- Tekan dan tahan bersamaan
OSD/Display+Menu atau OSD/
Diplay+ Picture.
. TV Aiwa
- Pada remot di buka, bagian atas
tombol ‘vol +
. TV Thomson/RCA
- Tekan tombol vt di panel tv +
power on swith tv.
. TV Samsung Slim ‘CS 29 Z 30 MN
- Tekan stby + info + menu + mute
+ power on pada RC.
. TV Samsung plano
- Tekan stby + dìsplay + menu +
mute + power on.
. Samsung plano digital HD 100
- Tekan stby + display + menu +
mute + power on atau ‘mute, tekan
angka 1- 8-2 + power display.
Salah satu kode menu servis
untuk TV changhong adalah
sebagai berikut:
kecilkan volume tv ke
minmum atau nol.Tekan
tombol MUTE pada remote
dan tahan, tekan MENU pada
tv. akan timbul logo setting
( S ) .
Biasakan sebelum merubah
settingan parameter,catat
dahulu semua data-data
aslinya sebelum anda
rubah,untuk mencegah
kesalahan pengaturan
parameter.
Jika TV terkunci pada kondisi
CHILD LOCK, tekan menu
sampai masuk ke posisi
SYSTEM,lalu tekan tombol
help atau ( ? ) sampai masuk
ke posisi PARENTAL
GUIDE.masukan kode : 6688
melalui remote,rubah atau
matikan setelan PARENTAL
GUIDE ke posisi OFF
SERVICE MODE CHINA UOC TOSHIBA TMPA88xx
Kadang kita menjumpai teve China yang tidak jelas merk-nya. Untuk
membuka service mode cara-cara dibawah ini boleh dicoba (kami sebagian
ada yang belum pernah praktek-kan)
TMPA-8873CPANG 6F53
* Vol minim
* Tekan dan tahan tombol VOL-down di panel tv,
* Kemudian tekan tombol DISPLAY di remote
* Maka akan muncul huruf "S" di pojok kanan atas,
* Ulangi langkah tersebut sampai muncul huruf "D" di pojok kanan atas layar
* Tekan tombol MENU di panel tv ataupun di remote untuk masuk ke MENU 0 sampai ke MENU 11 termasuk juga settingan B/W BALANCE.
* Untuk SAVE/EXIT/KELUAR dari service mode matikan tv.
TMPA-8873CSCNG 6PR6.
* Vol minim
* Tekan dan tahan tombol Vol-down pada panel TV
* Kemudian tekan tombol DISPLAY pada remot,sampai muncul kata "FACTORY"
* Tekan tombol DISPLAY 1x untuk masuk ke B/W setting
* Tekan DISPLAY 1 kali lagi untuk masuk ke settingan F1 atau: -tekan
tombol angka 0 untuk masuk ke B/W -tekan tombol angka 1 untuk masuk ke
F1 -tekan tombol angka 2 untuk masuk ke F2 -tekan tombol angka 3 untuk
masuk ke F3 -tekan tombol angka 4 untuk masuk ke F4 -tekan tombol angka 5
untuk masuk ke F5 -tekan tombol angka 6 untuk masuk ke F6 -tekan tombol
angka 7 untuk masuk ke F7 4.
* Untuk menyimpan/SAVE/keluar/EXIT tekan tombol DISPLAY di remot.
TMPA-8800CPN-3GV1 244KJ
* Vol minim
* Tekan dan tahan tombol Vol-down pada panel TV
* Kemudian tekan CALL maka akan muncul mode S. disitu ada beberapa setingan.
* Kemudian tekan Vol-down dan tahan
* Tekan CALL pada remote lagi maka akan muncul menu D
* Tekan MENU untuk memilih opsi
TMPA-8851CPNG-6EG1
* Vol minim
* Tekan dan tahan VOL-down pada panel TV
* Tekan DISPLAY diremote
TMPA8821CPNG-4UD4
* Tekan 30 channel
* Tekan 88 channel
* Tekan VOL -down
* Tekan MUTE.
TMPA8891CSCNG6V12
* Set Vol pada TV minimum
* Tekan dan tahan tombol Vol-down pada panel TV dan tekan DISP pada remote.
* atau Tekan MENU, CH-down dan masukan kode 2483 atau 6483.
* atau (Di remote ada tombol tersembunyi dibawah tombol PP)
MENGHILANGKAN MAGNETISASI (DEGAUSSING) CRT
Beberapa waktu yang lalu di sebuah FORUM DISCUSSE ELEKTRONIK Banyak
teman-teman yang mendiskusikan tentang GAMBAR PELANGI di televisi
berwarna.
Terjadi perbincangan yang seru dan hangat sekali, karna forum tsb.begitu
familiar dan sangat terjaga betul pertemanan/persaudaraan yang di jalin
antar sesama pekerja elektronika.khusus nya montir/teknisi televisi.
Ada member yang bertanya " bagaimana caranya menghilangkan pelangi di tv yang terlanjur kena medan magnet".
banyak sekali masukan-masukan atau solusi yang di berikan oleh
rekan-rekan teknisi yang yang kebetulan manjadi member di forum tsb.
Salah satu nya sang moderator yang menyaran kan bikin sendiri alat
degausser yang memang sangat simpel cara merakit/pembuatan nya.
Baiklah,menganai GAMBAR PELANGI di tv,saya akan ulas tentang degaussing
sebatas pengetahuan saya dan hanya sekedar untuk menambah atau berbagi
pengetahuan.
Bila ada yang salah mudah-mudahan pembaca sudi kiranya untuk memberikan koreksinya.
degaussing artinya adalah "menghilangkan magnetisasi".
Nama itu berasal dari satuan gauss, yang mengukur kerapatan fluks.Tujuan
degaussing adalah menghilangkan fluks magnetik dari logam-logam yang
telah termagnetisasi.
Dalam pesawat televisi berwarna,chasis baja dan penopang nya,yaitu
kerangka bagian-bagian dalam nya. Semuanya terpengaruhi oleh magnetisasi
yang terinduksi.Medan-medan magnet lokal ini dapat mempengaruhi
lintasan elektron didalam tabung gambar, yang menyebabkan kesalahan
dalam pendaratan berkas dan mengakibatkan pencemaran kemurnian warna.
Oleh karna itu,mainan anak-anak ,aktive speaker atau alat-alat lain yang
mengandung magnet sebaik nya di jauhkan dari pesawat televisi berwarna
tsb.
Dalam tabung berwarna magnetisasi sangat mempengaruhi kemurnian warna
dan konvergensi (pengumpulan) untuk ketiga berkas elektron.
Di dalam pesawat televisi berwarna ada semacam kumparan degaussing yang
dipasang di dalam penopang tabung bagian atas,dan di pada sisi-sisi
layar.
Suatu arus kuat bolak balik akan melalui kumparan ini pada saat televisi
di hidupkan,kemudian arus berkurang dengan cepat sampai suatu nilai
yang dapat di abaikan dalam waktu kurang dari satu detik.
Pengontrolan arus degaussing dapat dilakukan dengan tahanan khusus yang
bergantung pada temperatur yang di sebut posistor yang terletak secara
seri dengan kumparan-kumparan degaussing.
Untuk menghilang kan gambar pelangi di tv yang sudah terlanjur terkena medan magnet,bisa di lakukan secara manual.
yaitu dengan membuat peralatan degausser sendiri.bisa dengan degaussing bekas tv berwarna yang sudah tidak terpakai lagi.
kumparan degaussing (bekas tv ) yang sudah kita beri arus bolak balik
dekatkan pada layar tv gerakkan secara perlahan-lahan sejajar dengan
layar,dengan ujung,dan dengan sisi-sisi kabinet TV.lakukan beberapa kali
meliputi seluruh bidang permukaan.Selanjutkan untuk menurunkan medan
perlahan-lahan ke nol,tariklah kumparan dari pesawat tsb.sejauh kabel
catu daya yang mencapainya.taruhlah kumparan secara mendatar pada
lantai,dan kemudian putus kan daya.
Daya tidak boleh diputus kan selagi kumparan di dekat tabung tv.
Arus nya mungkin terpotong pada atau di dekat nilai puncak nya.Maka
suatu medan magnet yang kuat akan di indusir di dalam kerangka-kerangka
penopang tabung oleh penurunan arus yang tajam.,yang terbalik dengan
yang kita inginkan.
Degaussing melakukan lebih daripada menghilangkan medan magnet yang
terinduksi sebelumnya.Juga membentuk suatu medan magnet lokal yang
secara parsial menghilangkan efek medan magnet.
Oleh karna alasan ini,magnetisasi pesawat TV seharus nya di lakukan
selagi menghadap ke arah yang sama seperti yang di gunakan pada waktu
menonton yang sesungguh nya.Jika tidak,medan yang ada di dalam nya akan
menjadi gangguan jika pesawat penerima di putar 90 derajat setelah
magnetisasi nya di hilangkan.
Mosfet Tester N-Type
Bagi teman-teman yang kesulitan test mosfet coba pakai rangkaian seperti
diatas, murah meriah.Copy dari : http://www.soloelectronica.net/
Short Katoda Dengan G1
Kadangkala kita dapat servisan tv yang kerusakannya berupa tv bisa hidup
normal,suara juga normal hanya saja layar tiidak menampilkan gambar
alias blank dengan warna tertentu dengan disertai line-line horizontal
di seluruh bagian layar CRTnya,hal ini di sebabkan karena katoda short
terhadap G1,bila yang short katoda merah(R) maka layar akan blank
berwarna merah di sertai line-line horizontal,bila yang short katoda
hijau(G) maka layar akan blank berwarna hijau disertai line-line
horizontal,bila yang short katoda biru(B) maka layar akan blank berwarna
biru disertai line-line horizontal.Trik yang biasa saya lakukan bila
mendapat kasus seperti ini adalah dengan memberi tegangan tinggi sesaat
pada katoda yang bermasalah yaitu dengan cara ambil seutas kabel
kira-kira 50cm yang di salah satu ujungnya sudah kita tambahkan jepit
buaya dan yang ujungnya lagi kita kasih bekas 1 pin soket CRT biar mudah
pemakaianya,kemudian tarik soket blok RGB dari CRT,tancapkan/tusukkan
kabel yg sudah bersoket tadi ke katoda yang bermasalah,sedangkan ujung
kabel yang sudah berjepit buaya tadi kita jepitkan ke ujung obeng minus
yang sudah kita selipkan ke dalam kop tudung anoda,lalu hidupkan tv
sebentar saja mak crrrrrtttt.....kemudian lepas lagi kabel dan obeng
tadi dan pasang kembali blok RGB soket ke CRT dan coba hidupkan tv untuk
melihat hasilnya,bila belum berubah ulangi langkah di atas,bila sudah
normal,berarti pekerjaan sudah selesai.Metode pemberian tegangan tinggi
sesaat seperti ini juga bisa digunakan pada short G2/fokus terhadap
G1,dan Alhamdulillah selama ini 90% berhasil,tapi perhatian buat
rekan-rekan yang masih pemula ya DON'T TRY THIS AT WORK,VERY DANGEROUS!
hehehe...Sukses Buat Kita Semua
Flyback TV dan Persamaan
Pin Flyback dilihat / dihitung dari bawah searah jarum jam.
1. AKARI / FUJITEC China
* 14" BSC 22 - 01N401
* 14" BSC25 - 1194
* 20/21" BSC25 - 4803T
* 14" BSC22 - 2007 (B+125)
* 20" BSC25-N0803A
COL_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_NC
2. AKIRA
* 14" JF0501 - 1901
* 21" BSC23 - N0114
COL_B+115V_GND_185V_H_ABL_GND_16V_NC_24V
AKIRA Vert +14v dan -14v
* 21" JF0501 - 19959
* 21" BSC25 - 0235A
COL_B+115V_+14V_-14V_GND_H_AFC_ABL_NC_185V
AKIRA / FUJITEC IC8893CPBNG.......
* 21" BSC25 - 05N2135H
* 21" BSC25 - N0379
COL_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_180V
3. AIWA 14/20"
* 84-L83-606-01
* FTK 14B011
COL_B+115V_24V_GND_185V_H_ABL_GND_AFC_12V
4. DETRON
* 14" 154 - 164F
* 20" 154 - 165D
24v_14v_B+115V_H_AFC_ABL_GND_185V_NC_COL
5. SHARP
* 14" F0067PE
* 20" F0069PE
COL_B+115V_24V_16V_NC_AFC_GND_H_185V_ABL
* 21" F0147PE
COL_B+115V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
* 14" F0193 / 21"F0194
Col_B+115V_GND_40V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
6. SHARP picollo
* 14" BSC26 - 2631S / FA060 WJ - SA
* 21" JF0501-32601 / A071WJ - A
COL_B+125V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
7. GOLDSTAR / LG / AKARI / INTEL
* 154-177B
* 154-064P
* 6174-8004A (kadang 12V/16V gak ada)
* 6174Z-6040X
COL_185V_B+115V_GND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC
* 154-177E
COL_185V_B+90v_BOOST UP_25V_12V_GND_ABL_H_AFC
8. JVC
* 21" BSC25 - 0262
COL_B+115V_AFC_NC_24V_GND_H_ABL_185V_ GND
JVC AV20NX
* 21" JF0501 - 3241 / QQ0189 - 001
Col_B+115v_ AFC_-12V_+12V_Gnd_HT_ABL_185v_Gnd
9. FUJITEC lama
* 14" bsc22 - 2314H
COL_B+115V_180V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
10. PANASONIC lama:
* 20" TLF 4N052
Col_B+115v_Nc_24v_H_180v_Gnd_Gnd (R2W 1 ohm)_16v_ABL
* ZTF N82014B
Col_B+140v_Nc_+16v_Gnd_H_Gnd_ABL_-16v_ 180v
11. SANSUI
* JF051 - 1206
COL_B+115V_185V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
12. LG
* 20": 6174 - 6006E
Col_185v_B+115V_Gnd_-14v_+14v_Gnd_ABL_H_AFC
* 21" 6174V-6006H (Flat & Super Slim)
* 21" BSC24-3366J (Super Slim)
COL_185V_B+115V_GND_Nc_24V_Nc_ABL_H_AFC
* 29" 6174Z - 5003A
Col_B+115v_+14v_-14v_200v_Gnd_Nc_28v_ABL_H
LG ultra Slim
* 21" BSC25-N0363
* 29" BSC26-N2138
Col_B+115V_+14V_-14V_200V(Video)_Gnd_Inner_26V_Abl_H
13. TOSHIBA
* 14" TFB 4067 BD
* 21" TFB 4125CH
* 29" TFB 4086A
COL_B+115V_185V_GND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC
14. POLYTRON / DIGITEC
* 20" FCM 20 B 061N
* 21"JF 0501- 19577
COL_B+115V_GND_NC_185V_H_NC_ABL_+12V_-12V
* 21" JF0501-195913
Col_B+115V_Gnd_185v_Nc_H_25v_Bcl_12v_Afc
15. POLYTRON lama
* 14" FCK 14A006
* 20" FCM2015H
* 20" FTK21R002
NC_NC_GND_185V_16V_H_24V_ABL_B+115V_COL
16. SAMSUNG
* FSV 14A004
* FSV14A001
* FSV20A001
16,5V_AFC_H_24V_180V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
* FOK14A001
* FSV-14A004C
* AA26-002101A
+16,5V_24V_H_-16V,5_185V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
* 14/21" Flat FOK14B001
Col_NC_B+123V_NC_200V_Gnd_H_-16,5V_+16,5V_ABL
17. TV China
* BSC 25 Z 603F
* BSC 25 - 4813A
TP1_COL_TP2_B+115v_TP3_TP4_GND_H_ABL_NC
18. TV China
* BSC 25 - 2004PR
COL_B+115v_NC_AFC_GND_H_ABL_NC_TP1_TP2
* BSC24-01N4014K
* BSC25-T1010A
T1_COL_T2_B+115v_T3_T4_GND_H_ABL_180V
19. SANYO
* 21" L 40 B 15300 / L40B17100
* JF0501-32639 (SANYO SLIM 21")
COL _B+115V_NC_185V_AFC_ABL_NC_LOW B_H_GND
SANYO SLIM FLAT 29"
* BSC26-2629S part no: ILB4L40B07500
Col_B+140v_Nc_Video 185v_Afc_Abl_Nc_Low B_H_Gnd
Tr Hor D2634
20. TCL
* 21" BSC 25 - 0299D
* JF0501-1914
* BSC25 - 0231
185V_COL_AFC_B+115V_12V_24V_ABL_GND_NC_H
21. TV China
* 29" BSC26 - 3606A
Col_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_T1_T2_T3
22.TV China
* 29" BSC28 - N2329
Col_TP2_B+115V_GND_185V_NC_NC_ABL_H_AFC
23. TV SAMSUNG
* 29" FUH29A001 /
* SAMSUNG FLAT SLIM JF0501 - 91911 (FQH29A003)
* 21" SLIM FQH21A004 (FUH29A001B (S) )
COL_NC_B+125V_NC_200V_GND_H_-16,5V_+16,5V_ABL
24. KONKA
* 14" BSC25-2023S
* 14" BSC25 - 0106
* 21" BSC25-2666S
* 20" BSC25-0111
COL_185V_B+115V_GND_AFC_14V_ABL_H_NC_NC
25.SONY
* 8-598-858-00
* 8-598-831-00
* 8-598-811
* 1-453-284-11
COL_B+_200V_H_GND_-13V_GND_+13V_NC_ABL
26. RCA
14" 6174Z - 8006A
B+110_Col_6.5V_Gnd H_H_Abl_-12V_Gnd_180v_+12v
TV Repair Procedures
Sedikit tips sebelum reparasi tv maupun elektronik
1. Sebelum menservis, sebaiknya cukupi/sediakan peralatan servis yang
dibutuhkan dan siapkan peralatan-peralatan standar keamanan servis (jika
ada).
2. Jika Anda seorang muslim, jangan lupa baca Basmallah sebelum mengerjakan sesuatu, termasuk servis.
3. Setelah berhasil membuka perangkat, sebaiknya bersihkan dulu mesin
dari debu/kotoran, kalo perlu bersihkan juga bagian jalur PCB (bawah)
dengan thinner. Jika mesin TV kelihatan bersih, proses servis lebih
mengasikkan dan tidak menjemukan.
4. Amati semua komponen yang secara fisik ditemukan kejanggalan misalnya
berkarat, gosong, retak, menggembung, dll. Jika ditemukan, segera dicek
atau diganti.
5. Solder ulang pada bagian-bagian/solderan yang disinyalir retak dan
akan retak. Misalnya resistor-resistor besar (1 atau 2 watt), kaki-kaki
IC dan STR dll). Manfaat lain dari solder ulang, secara tidak langsung
penyervis akan belajar memahami blok-blok dari mesin TV yang sedang
diservis.
6. Khusus TV/perangkat yang sudah dilengkapi dengan Servis Menu,
sebaiknya cek dulu data servis menunya sebelum menyolder, hampir
sebagian besar kerusakan TV jenis ini disebabkan oleh berubahnya data
settingan. Lumayan jika cuma mengubah data servis saja.
7. Hanya menservis per-blok, jangan berfikir kemana-mana. Usahakan tidak
berfikir yang sulit-sulit terlebih dahulu, kadang kerusakan hanya
bersifat 'sederhana'.
8. Jika menemukan kesulitan, lakukan tindakan pengumpulan data, misalnya bertanya ke teman, membaca datasheet, skema dll.
9. Jika ditemukan komponen/blok yang rusak, cari penyebabnya terlebih
dahulu sebelum penggantian. Misalnya transistor horisontal rusak/mati
mungkin disebabkan oleh TFB yang konslet.
10. Setelah TV yang diservis bisa menyala normal, biarkan menyala selama
5 s/d 15 menit, selama menyala amati jika ada gejala tidak normal,
misalnya suara yang 'aneh', setelah dimatikan, sentuh/cek
komponen-komponen aktif dari panas berlebih (overheat), jika dirasa
sudah beres, bisa ditutup kembali dan menunggu bayaran.
Teknisi profesional - bekerja profesional (2)
Jadilah teknisi profesional.
Bekerja - berfikir - bertindak dengan cara profesional.
Pernahkan rekan teknisi mendengar berita bahwa “seorang bocah telah
meninggal dunia karena tersengat listrik ketika sedang berkaraoke”.
Kalau di negeri ini beritanya tentu akan berhenti sampai disitu saja.
Dinegara maju lain halnya, konsumen atau polisi dapat melanjutkan untuk
melakukan penyelidikan yang lebih jauh.
• Apakah telah terjadi kesalahan dalam design atau proses produksi ?
• Atau pesawat pernah direpair dan kesalahan disebabkan oleh kelalaian teknisi?
Ini cerita lain lagi. Belum lama ini kami menerima repair JVC model
C-147. Saat memeriksa pesawat tersbut perhatian langsung tertuju pada :
• VR volume sudah dimodifikasi, dan VR dipasang disamping cabinet tanpa knop.
• Jack RF antena input telah diganti degan konektor RF yang biasa
dipakai mesin china yang dijual. Entah kenapa alasannya mesti diganti ?
Lha.... ini kan sangat “membahayakan konsumen”. Kami tahu bahwa pesawat
ini menggunakan “HOT CHASIS”. Kalau konsumen sampai menyentuh jack
antena maka ada resiko kena sengatan listrik.
Kamipun berpikir :
• Teknisi yang telah melakukan modifikasi ini mungkin belum paham mengenai masalah ini.
• Teknisi tidak menyadari bahwa pekerjaannya tersebut dapat membahayakan nyawa orang lain.
Hot chasis artinya chasis pesawat ini kalau disentuh ada resiko orang
kena sengatan listrik (atau kesetrum....gitu) langsung dari jala-jala
listrik, karena grounding pesawat semuanya langsung berhubungan dengan
ground bagian power suply.
Oleh karena itu pada pesawat model-model seperti ini :
• Jack RF antena input dipasang modul yang berisi kapasitor untuk mengisolasi agar tidak berhubungan langsung dengan chasis.
• Jack AV-in menggunakan siekit photo-coupler untuk mengisolasi agar jack input tidak berhubungan dengan chasis.
Kalau pernah membaca SERVICE MANUAL merk-merk teve, maka pada halaman
pertama hampir selalu ditulis peringatan masalah keselamatan atau SAFETY
INSTRUCTION. Disitu ditulis suatu prosedur pengecekan yang harus
dilakukan sebelum pesawat diserahkan ke konsumen. Yaitu pengecekan
dengan meter yang dihubungkan dengan ground bumi (yang dapat disambung
ke pipa PAM, atau kabel yang ditanam). Kemudian semua metal part seperti
jack antena, jack AV-in, jack speaker out dan lain-lain yang ter-ekpose
keluar harus dicek dengan meter tersebut untuk mengetahui apakah
mengandung tegangan listrik yang dapat menyengat. Disitu ditulis batasan
maksimum arus listrik yang diperbolehkan yang tidak membahayakan.
Sebetulnya banyak SAFETY PRECAUTION yang kadang kami jumpai kurang diperhatikan teknisi, antara lain ialah :
• Fuse diganti dengan kabel listrik. Yang lebih konyol lagi dipasang
dengan timah solder. Masih mendingan kalau diganti dengan
selembar-serabut isi kabel, berarti teknisi masih paham mengenai tujuan
pemasangan fuse. Kami biasanya menggunakan satu lembar (sak ler boso
jowone.....) serabut dari kabel murahan yang isinya kecil-kecil untuk
pengganti sementara fuse.
• Fuse resistor diganti dengan resistor biasa. Kalaupun tidak ada
gunakan resistor dengan watt kecil. Pemasangan jangan mepet-nempel ke
pcb, untuk menghindarkan kalau resistor terbakar tidak merusak pcb.
Kedua hal tersebut sangat berhubungan dengan resiko kebakaran (walaupun prakteknya jarang sekali terjadi).
Gambar diatas adalah merupakan standard “LEAKAGE TESTER” yang merupakan
alat yang digunakan untuk memeriksa tingkat kebocoran ac pada semua peralatan elektronik.
Maksimum tegangan yang diperbolehkan adalah 0.75v ac, dimana hal ini maksimum akan
memberikan arus sebesar 0.5 mili-ampere jika disentuh, yang dianggap level masih aman.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara membolak-balik colokan ac cord (kabel listrik).
Apakah “test pen” dapat dipakai untuk memeriksa kebocoran ac seperti ini ?
Pesawat yang normalpun kalau ditest pakai test pen pasti akan menyala, jadi tidak dapat dipakai sebagai standar pengetesan.
Bagaimana kalau konsumen menginginkan tidak ada kebocoran ac sama sekali.
Kebocoran ac dapat dihilangkan dengan meng-ground-kan chasis pesawat.
• Sediakan kabel secukupnya.
• Salah satu ujung kabel dihubungkan dengan chasis pesawat
• Ujungkabel lainnya dihubungkan ke ground bumi. Dalam hal ini bisa di
dipasang pada paku ditembok atau dijepitkan dibawah kaki meja.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan setelah selesai melakukan repair :
• Pastikan kabel tegangan tinggi tidak menyentuh atau terlalu dekat tabung gambar atau def yoke.
• Pastikan kabel-kabel konektor tidak ada yang menyentuh resistor watt-besar yang panas.
• Jika ac cord (kabel listrik) lecet-lecet informasikan ke konsumen untuk diganti.
TV SERVICE MENU ( CHINA )
1. Alternatif_1: Posisi volume pada 0/minimal >> tekan Display
>> tekan VolDown di panel TV ditahan >> tekan Display lagi.
2. Alternatif_2: Tekan Menu di remot >> tekan Menu di remot lagi >> tekan Display >> tekan Mute.
LA863328A-5028/2MD0, LC863320A-C81DC
Cari tombol kosong di remot yang tidak dipakai.
Memilih dengan ChUp/ChDown, adjust VolUp/VolDown.
LC863324A-5T51, M37220M3-167SP, LC8633528B-50S8
Masuk ke menu AutoProgram/AutoSearch, kemudian tekan berurutan 6483
untuk masuk ke service menu. Tekan berurutan 6483 lagi untuk masuk ke
factory mode.
87CK38N-1H74
Volume posisi 0, tekan Vol- dipanel, tahan tekan OSD/display diremot
untuk masuk ke mode S. Ulangi langkah tersebut untuk masuk ke mode D.
tekan Power (remot) untuk simpan/keluar.
LC863532A-5Z00
Volume posisi 0, tekan Vol- dipanel, tahan tekan OSD/display diremot
untuk masuk ke mode S. tekan Power (remot) untuk simpan/keluar.
M37220M3-010SP
Tekan Menu dipanel, tahan, tekan berurutan 6483. ChUp/Down pilih menu, VolUp/Down adjust data, power (remot) simpan/keluar.
LC863528B-51C3
Tekan Display, tekan Mute 3 kali. Pindah halaman dengan Sleep. ChUp/Down
pilih menu. VolUp/Down adjust data. Tekan Menu untuk simpan/keluar.
M37160M8-058FP
Tekan Menu, tekan berurutan 6483. Pindah halaman dengan Mute. ChUp/Down
pilih menu. VolUp/Down adjust data. Tekan Power/standby untuk
simpan/keluar.
M37160M8-073FP(SMD)
Tekan Mute, tekan PP. tekan (_/__) untuk pindah halaman, tekan TV untuk keluar.
LC863328A-5Y29, 5Y28, 5Y19
Volume posisi 0, tekan Vol- tahan, tekan 0 diremot 3 kali.
LC863528B-52K7
Volume posisi 0, tekan menu 5 kali (masuk ke menu edit channel), pilih PROGRAM
EXCHANGE, isikan 2483. Pindah halaman pakai QuickView.
LC863532B-52H8
Tekan Menu dipanel, tahan, tekan berurutan 888.
LC863532B-55L1 (WCOM)
Volume posisi 0, tekan menu, tekan berurutan 6568. Pindah halaman pakai Display.
LC863524C-55L7
Volume posisi 0, tekan VolDown di panel, tahan, tekan Review diremot. Pindah halaman pakai Mute.
M37160M8-058FP
Tekan Menu, tekan berurutan 6483.
TH-50J2-3RR0
Set volume/balance sampai ke RS03, tekan Menu, tekan Mute.
alternatif_3: Tekan Menu di remot >> tekan Menu di remot lagi >> tekan QuickView >> tekan Mute.
Kerusakan Tv sharp / ANALISA
Kerusakan TV Sharp tentu sedikit berbeda dengan kerusakan pada pesawat
televisi bermerk lainnya. Karena biasanya kerusakan televisi pada setiap
merk akan berbeda penyebab dan kerusakannya. Jika sama kerusakan yang
terjadi pada televisi berbeda merk besar kemungkinan penanganan
‘penyembuhan’nya memerlukan tata-cara yang bereda pula.
Kerusakan yang Sesuai Seri IC-nya
Biasanya tiap-tiap televisi mempunyai serinya tersendiri. Pada televisi
bermerk Sharp misalnya, ada yang menggunakan IC utama berseri TDA
938PSxxx yang secara umum seringkali mengalami kerusakan pada regulator,
IC vertikal, fly back, IC memory, atau bahkan kualitas solderan yang
kurang memadai.
Kerusakan yang terjadi pada IC ini sangat beragam penyebabnya, ada yang
karena rusak secara alami atau error yang biasanya jangka waktu
kerusakannya temporer. Jika karena error atau corrupt, Anda bisa
mengatasinya dengan masuk ke menu servis.
Atau di lain kasus, kerusakan TV Sharp yang menggunakan IC utama
berlabel TDA 8361/8362 biasanya kerusakan stand by sering terjadi pada
regulator 9 Volt. Untuk mengatasinya Anda harus mengganti dengan IC
berseri 7809 beserta kapasitor dan dua resistor kembarnya (18 ohm).
Periksa juga elco 100-220Uf/160 Volt-nya, apakah tidak kembung? Jangan
sampai terlewat untuk memeriksa IC vertikal dan TR horizontal dan semua
titik solderannya.
Satu hal lagi yang krusial, yakni apabila televisi Anda tidak mau masuk
‘start’ dan hanya bertahan di posisi ‘stand bye’, maka lepaskan solderan
pada IC KIA 7045, yang merupaka IC reset program. Dimana IC ini
berfungsi dalam memberikan tegangan 5 volt pada pin reset di IC program
(tipe Sharp 51R500) incam/IGR nomor komponenanya IC1003 (KIA 7405).
Mereparasi Kerusakan
Setiap kali Anda mengalami kerusakan TV Sharp, beberapa langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
* Pertama, bersihkanlah mainboard dengan menggunakan cairan thiner dan
kuas yang lembut untuk memeriksa apakah ada titik solder yang sudah
kendor atau bahkan lepas karena dapat mengganggu sistem dan menjadi
penyebab kerusakan ringan pada TV Anda.
* Kedua, setelah bersih, periksalah secara teliti dan cermat semua titik
solder di bagian vertikal-regulator/power supply-flyback. Bisa
dibilang, pada box inilah sering terjadinya kerusakan karena panas
akibat nyala TV yang berjam-jam. Terutama sekali periksa di bagian IC
vertikal dan resistornya. Hati-hati ketika mengerjakan bagian ini karena
sensitif, walau power sudah dimatikan namun tegangan masih tersisa di
elco supply vertical.
* Ketiga, ganti IC vertikal jika sudah rusak yang ditandai dengan
berubahnya warna resistor vertikal. Dan ingat kerjakan dengan sangat
hati-hati dan penuh ketelitian.
* Keempat, nyalakan televisi Anda, dan perhatikan secara seksama.
Jika belum juga ‘start’ secara normal, maka wajib bagi Anda untuk mengikuti langkah lanjutan sebagai berikut:
* Jika lampu led berwarna kuning ke hijau, lalu berhenti di warna
kuning, maka bisa dipastikan kerusakan terjadi pada IC memory. Anda
harus menggantinya dengan yang baru/cara mengisi ic memory
* Jika lampu led berwarna merah terus mati, maka kemungkinan besar
kerusakan yang terjadi pada IC utama, atau kehilangan tegangan 3.3 volt
pada regulator, cek di bagian power supply.
* Jika lampu led berwarna hijau selama 10 detik dan kembali ke merah,
maka dipastikan ada kegagalan di bagian horizontal. Periksalah fly back.
* Jika lampu led mati total, periksa bagian input power supply, cek STR
6553/6554. Anda harus menggantinya jika terjadi kerusakan periksa pula
resistor pembatasnya. Penting diperhatikan, bahwa ketika Anda hendak
mengganti IC STR 6553/6554 periksa dua buah dioda bagian pojok, gantilah
dengan yang asli. Jika tidak dilakukan kemungkinan besar STR akan
kembali rusak, dan hal ini sering terjadi.
Semoga artikel ini bisa memberikan banyak manfaat bagi Anda yang sedang melakukan reparasi terhadap kerusakan televisi.
Tutorial awal reparasi tv untuk pemula
Sebelum membahas lebih jauh tentang TV berwarna, coba anda pikirkan
bagaimana mungkin sebuah radio bisa kita dengar siarannya atau sebu- ah
TV bisa kita lihat dan dengar siarannya ? Inilah yang disebut teleko-
munikasi ( komunikasi jarak jauh). Komunikasi satu arah ini dapat
terjadi karena ada pemancar dan penerimanya dan masing-masing mempunyai
syarat yang harus dipenuhi agar terjadi komunikasi tersebut.
Persyaratannya adalah: informasi yang dikirim berupa suara (pada
radio) atau suara dan gambar (pada TV) dibawa oleh sinyal pembawa, yang
kita kenal dengan modulasi (rangkaiannya disebut modulator) pada
fre-kuensi tertentu. Pada radio ada dua cara memodulasi yaitu
AM (ampli-tudo modulation) dan FM (Frequency Modulation),
sedangkan pada TV dengan sistem FM. Frekuensi modulasi inilah yang
menjadikan kita dapat menangkap siaran suatu stasiun radio ataupun
stasiun TV. Saat kita mencari gelombang frekuensi suatu siaran itu
artinya kita menyamakan frekuensi penerima kita dengan frekuensi
pemancarnya. Jadi walau ba-nyak siaran radio dan TV dimana-mana yang
tertangkap oleh antena ra-dio / TV penerima di rumah, tetapi yang dapat
kita dengar atau lihat ha-nya satu stasiun pemancar saja pada frekuensi
tertentu. Kalau kita hen-dak mendengarkan atau melihat stasiun pemancar
yang lain, maka kita harus mencari dengan cara merubah frekuensi
penerima kita (di tuning) yang disesuaikan dengan frekuensi dari
pemancar yang kita cari. Inilah proses telekomunikasi satu arah saja,
yang satu memancarkan saja se-dangkan yang lainnya menerima.
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi
berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing
jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat
melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemu-
an roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di
Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi atau teve .
Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hu-
kum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan
Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elek-
tronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar katoda (CRT),
sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi berwarna. Tentunya per-
kembangan ilmu ini akan terus maju apalagi dengan ditemukannya LCD,
yang membuat TV dizaman ini semakin tipis dengan hasil gambar yang tak
kalah bagusnya dengan TV tabung.
Jadi dizaman ini kita harus tahu betul tentang TV karena hampir semua
rumah tangga mempunyai TV baik yang hitam putih maupun yang
berwarna. Anda siap untuk mempelajarinya ?
Televisi (TV) yang kita kenal terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Televisi hitam putih
b. Televisi berwarna
Pada televisi hitam putih tidak dapat dilihat gambar sesuai dengan warna
aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan
putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi berwarna, yakni warna
gam- bar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.
Gambar yang kita lihat di layar tele- visi adalah hasil produksi dari
sebu- ah kamera. Objek gambar yang di- tangkap lensa kamera
Pengambilan Gambar oleh Kamera dan disalurkan ke TV
akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R= red),
hijau (G=green), dan biru (B=blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh
pemancar televisi.
Pemancar TV berwarna memancar- kan sinyal-sinyal :
- Audio (bunyi)
- Luminansi (kecerahan gambar)
- Krominansi (warna)
- Sinkronisasi vertikal / horizontal
- Burst
Pada pesawat televisi berwarna, se- mua warna alamiah yang telah dipi-
sah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur
kembali pada rangkaian matriks
warna untuk menghasilkan sinyal lu-
minasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U menurut persamaan berikut :
Y = +0.30R +0.59G+0.11B V = 0,877 ( R - Y )
U = 0,493 ( B- Y )
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditrans-
misikan bersama sinyal gambar dalam modulasi frekuensi (FM) untuk meng-
hindari derau (noise) dan interferensi. Sistem pemancar televisi
yang kita kenal diantaranya: NTSC, PAL, SECAM, dan PAL B.
NTSC (National Television System Committee) digunakan di
Amerika Serikat,
sistem PAL (Phases Alternating Line) digunakan di Inggris, sis- tem
SECAM (Sequen tial Coleur a’Memorie) digunakan di Prancis. Sementara
itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem PAL B. Hal yang membedakan
sistem terse- but adalah: format gambar, jarak frekuensi pembawa, dan
pem- bawa suara.
Prinsip Kerja TV Berwarna
Blok diagram sebuah TV berwarna secara lengkap adalah:
Contoh Rangkaian TV Berwarna
Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a.Rangkaian Penala (Tuner)
Contohnya dapat dilihat pada gambar
Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV)
dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
Tuner mempunyai tiga bagian utama sebagai berikut:
● RF Amplifier.
Berfungsi untuk memperkuat sinyal yang diterima antena.
● Lokal Osilator.
Berfungsi untuk membangkitkan si- nyal frekuensi tinggi. Besar frekuensi
osilator dibuat selalu lebih besar di-
bandingkan frekuensi RF yang diteri- ma antena (sebesar frekuensi-RF+IF).
● Mixer.
Oleh mixer sinyal RF dan sinyal
ga 1.000 kali, karena output Tu- ner merupakan sinyal yang lemah dan
sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima, dan bentang
alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelom- bang lain yang
tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pela- yangan gelombang pembawa
suara yang mengganggu gambar.
b.. Penguat IF (Intermediate
Frequency)
c. Rangkaian Detektor Video Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi
sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain
itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang
mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan
mengakibat- kan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang diredam
adalah sinyal suara.
d. Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai pengu- at sinyal luminan yang berasal
dari de- tektor video sehingga dapat menjalan- kan layar kaca atau CRT
(catode ray tube}. Di dalam rangkaian penguat vi - deo terdapat pula
rangkaian ABL
(automatic brightnees level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang
ber- fungsi untuk melindungi rangkaian te- gangan tinggi dari tegangan
muatan le- bih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
e.Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan in- put secara
otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi
yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkannya menjadi konstan.
Gambar diatas Rangkaian AGC. Lingkaran merah menunjukkan komponen AGC yang Berada di dalam Sebagian IC dan Sebagian Tuner
AGC Model Lain. Beberapa merek TV memiliki AGC yang Berdiri Sendiri seperti Ditunjukkan oleh Tanda Silang.
f. Rangkaian Penstabil Penerima
Gelombang TV
Rangkaian penstabil penerima ge- lombang TV di antaranya adalah AGC dan
AFT. AGC (automatic gain control) akan menguatkan sinyal jika sinyal
yang diterima
terlalu lemah. Sebaliknya, jika sinyal
yang diterima terlalu besar, AGC de- ngan sendirinya akan memperkecil
sinyal. Sementara itu, AFT (auto- matic fine tuning) atau penala halus
secara otomatis akan mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF
secara otomatis.
g. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu (gambar 6.77):
● Rangkaian sinkronisasi,
● Rangkaian defleksi vertikal,
● Rangkaian defleksi horizontal,
● Rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
Rangkaian Defleksi Sinkronisasi ditunjukkan Batas Garis Hitam
h. Rangkaian Suara (Audio)
Suara yang kita dengar adalah hasil ker- ja dari rangkaian ini sinyal
pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebe-
lumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.
i. Rangkaian Catu Daya (Power Supply) Rangkaian ini berfungsi untuk
mengubah tegangan AC menjadi DC yang selanjut nya didistribusikan ke
seluruh rangkaian. Pada gambar 6.79, rangkaian catu daya dibatasi oleh
garis putih pada PCB dan daerah di dalam kotak merah. Daerah di dalam
garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi
(live area). Sementara itu, daerah di dalam kotak merah adalah output
catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tega- ngan DC ke seluruh
rangkaian TV.
j. Defleksi Horisontal dan Tegang- an Tinggi
Rangkaian defleksi horisontal berfungsi untuk menye- diakan arus gigi
gergaji untuk di- umpankan kekumparan defleksi yoke, sehingga sinar
elektron pa- da CRT dapat melakukan scaning pada arah horisontal
dengan benar. Selain itu rangkai- an horisontal juga dimanfaatkan
sebagai pembangkit tegangan tinggi (High Voltage) untuk anode CRT serta
untuk pembangkit be- berapa macam tegangan mene- ngah dan tegangan
rendah lain- nya.
Rangkaian Defleksi Horisontal. Sebagian Berada Di dalam Trafo Flyback
Bagian-bagian dari rangkaian horisontal meliputi :
● Osilator Horisontal
Sebagai pembangkit pulsa fre- kuensi horisontal. Pada sistem CCIR frekuensi horisontalnya adalah 15.625 Hz, dan pada sis-
tem FCC frekuensi horisontalnya
adalah 16.750Hz.
● Horisontal Driver
Horisontal driver dipakai untuk memperkuat frekuensi horisontal dari
osilator guna menyediakan arus yang cukup untuk mendriver transis- tor
horisontal output (HOT), sehingga transistor HOT berlaku sebagai sa-
klar.
● Horisontal Output (HOT)
Bagian horisontal output berfungsi untuk menyediakan power arus gigi
gergaji untuk diumpankan ke kum- paran defleksi horisontal. Dari tran-
sistor HOT kemudian dikopel secara kapasitip ke kumparan defleksi yoke.
Pada umumnya transistor HOT TV
berwarna mendapat tegangan DC
sekitar 110 V.
Trafo plyback (FBT, HVT) dipasang pada bagian HOT, dengan meman- faatkan
arus gigi gergaji saat hori- sontal retrace yang dapat menginduk- sikan
tegangan sangat tinggi.
● Horisontal AFC (Automatic Frequency Control)
Gambar pada pesawat TV harus sinkron dengan gambar dari pe- mancar TV,
oleh karena itu diper- lukan sinkronisasi horisontal dan vertikal.
Rangkaian High Pass
Filter (HPF) dipakai untuk memi-
sahkan sinyal sinkronisasi hori- sontal, rangkaian ini mudah sekali
dipengaruhi oleh noise, maka osilator horisontal selalu dilengka- pi
dengan rangkaian AFC, yang berfungsi untuk menjaga agar fre- kuensi dan
phase sinyal horison- tal scanning selalu stabil.
Pada bagian AFC terkadang dipa- sang VR pengatur phasa yang berfungsi untuk mengatur posisi horisontal center.
Dari keterangan di atas untuk lebih Jelasnya diberikan blok diagram khusus bagian warna sebagai berikut:
Diagram Blok Bagian Warna dari TV
fungsi setiap blok dari gambar dalah:
● Colour Amp : Suatu penguat krominan yang menguatkan sinyal nada
warna (sekitar 4,43 MHz) dengan bandwidth 2 MHz. Didalamnya me- ngandung
sinyal (termodulasi) selisih warna yang telah dilemahkan (V dan U) juga
terdapat sinyal ledakan (burst sinyal) dengan denyut sin- kronisasi
horisontal.
● Colour splitter (pembelah warna) : memisahkan sinyal V dengan
sinyal U dimana signal V diputar 180º sedangkan sinyal U tidak dipu-
tar. Pada blok ini terdapat garis-garis NTSC dan PAL dan beberapa perlawanan.
● Demudulator-V dan Demodulator-U: untuk mendeteksi sinyal V dan
sinyal U. Bagian ini menerima gelombang pembawa warna dan sinyal
secara bersamaan dan harus benar-benar sefasa baik sinyal V mau-
pun sinyal U. Jika yang diterima sinyal NTSC maka gelombang pem- bawa
yang dimasukkan kedemodulator V harus dimasukkan dalam fasa 90°,
sedangkan untuk sinyal PAL gelombang pembawa yang di- masukkan dalam
fasa 270°. Jikalau fasa-fasa dari sinyal itu benar, maka sinyal-sinyal
ini akan dikuatkan melalui bagian ini dan penguatan untuk kedua sinyal
ini tak sama.
● Saklar PAL: selama sinyal NTSC yang masuk, maka saklar PAL me-
lewatkan sinyal yang berasal dari osilator kristal tanpa disertai perge-
seran fasa. Sedangkan saat ada sinyal PAL, maka pelewatan sinyal
disertai dengan pergeseran fasa 180°, sehingga menjadi 270°.
● FF (Flip-Flop): saklar PAL didrive dari suatu Flip-Flop atau bistable
multivibrator. Flip-Flop ini dikemudikan dengan sinyal clock yang di-
sebut sinyal identifikasi yang berasal dari diskriminator fasa yang ke-
mudian dikuatkan oleh suatu penguat. Dalam sinyal ledakan, setiap
pergantian sinyal garis satu ke sinyal garis berikutnya selalu berubah-
ubah dasanya, karena diskriminator fasapun mengeluarkan suatu te-
gangan bolak-balik.. Selama sinyal NTSC tegangannya positip, dan selama
sinyal PAL tegangannya negatif. Dengan menggunakan sinyal clock positip,
naka FF dibawa kekondisi yang sedemikian hingga sa- klar PAL selama
sinyal-sinyal PAL memutar sinyal sejauh 180°. Pada saat sinyal NTSC
masuk, maka penguat akhir horisontal mengirimkan clock yang membuat FF
kekondisi stabil yang lain. Maka sekarang saklar PAL berada dalam
kondisi yang tidak memutarkan fasanya sinyal.
● BURST Amp : Penguatan sinyal ledakan mengandung sinyal ledak- an,
sinyal krominansi dan pulsa dari penguat akhir horisontal.
Penguat dapat menguatkan hanya pada saat-saat pulsa horisontal masuk ke
penguat. Sinyal ledakanpun dimasukkan selama penguat itu sedang
menguatkan, sehingga menghasilkan tegangan output untuk mengontrol BURST
Amp melewati ACC dan mematikan warna lewat CK.
● Colour Killer (CK): Untuk menin das penguat warna apabila signal
selisih warna / krominan karena sedang menerima siaran hitam putih (azas
kontabilitas). Penin- dasan warna ini perlu, agar pada waktu penerimaan
hitam putih ba- gian warna tak menguatkan sinyal- sinyal desah yang
akan dapat muncul di layar gambar. Namun demikian apabila ada signal
nada warna yang dikirimkan ke penguat oleh ledakan akan dihasilkan te-
gangan kontrol sehingga colour killer tidak bekerja (colour killer akan
bekerja apabila tidak ada signal BURST yang dikirimkan).
● ACC (Automatic Colour Control) : Blok ini bekerjanya sama dengan
AGC yaitu mengontrol penguatan secara otomatis, apabila sinyal ledakan
naik yang disebabkan oleh naiknya penguatan colour killer maka BURST Amp
menghasilkan tegangan ACC yang merupakan tegangan kemudi yang
dikirimkan ke colour amp.
● Demodulator (V dan U) : Untuk memisahkan selisih warna dari SPWnya
yang di- buat dirangkaian ini. Disini harus dibuatkan SPW sebe- sar
4.43 MHz dari kristal de- modulator yang phasanya sa- ma dengan yang
dikirimkan selama diterima garis NTSC, SPW digeser 90º sedangkan selama
diterima garis PAL SPW harus digeser 270º. Hasil demodulator yang
ma- sih merupakan signal V dan signal U dikuatkan kembali sehing ga
berubah lagi men- jadi selisih warna R-Y dan B- Y (merupakan proses
keba- likan dari pemancar).
● AFPC (Automatic Frequency and Phase Control) : ber- fungsi agar
phasa dan frekuensi dari SPW persis de- ngan yang dikirimkan (mes- kipun
ditindas) maka harus di- adakan pengontrolan teruta- ma tegangan
VCOnya.
Pelacakan Kerusakan TV Berwarna
Teknik termudah dan cukup dapat diandalkan untuk melacak kerusakan
sebuah TV berwarna adalah menggunakan Teknik Gejala-Fungsi
(symptom-function), karena dapat dilihat dengan jelas gejala kerusakan
gambar yang terjadi pada layar / CRT maupun gejala kerusakan suara pada
speaker.
Sebagai contohnya: asumsikan bahwa video (penerimaan gambar TV) drive
transistor adalah rusak. Ini berarti itu akan tidak ada gambar pada CRT.
Apakah ini juga berarti bahwa akan tidak ada raster? tentu tidak,
karena raster diproduksi oleh rangkaian defleksi vertikal dan horisontal
dan memerlukan adanya tegangan tinggi, dimana ini didapatkan dari
output horisontal trafo. Jadi CRT akan menyala tetapi akan
terlihat sebuah layar kosong. Apakah audio mempunyai efek? tentu tidak
Karena sinyal audio mulai keluar sebelum rangkaian drive video. Untuk
menyimpulkannya lalu kebenaran bahwa ini tidak ada gambar pada CRT,
tetapi ada suara dan raster, hal yang sudah pasti untuk mencurigai salah
satunya yaitu drive video atau video output stage.
Di bawah ini akan diberikan tabel bermacam-macam gejala kerusakan sebuah
TV berwarna dan perkiraan fungsi rangkaian mana yang menyebabkan
kerusakan itu terjadi.
GEJALA YANG TERJADI FUNGSI RANGKAIAN YANG RUSAK
a.TV mati total (lampu indi kator tak menyala)
- Rangkaian catu daya. Rangkaian regu- lator input sampai output.
Perhatikan gambar 6.82 rangkaian regulator pada PCB TV . Pada umumnya
catu daya pesawat televisi mempunyai output tegangan sebesar 115v, 24v,
12v, dan 5v.
Tanda Panah Menandakan Komponen yang Mudah Rusak.
b. TV dan lampu indikator mati total serta terdengar suara derit getaran trafo switching.
- Rangakian horisontal biasanya yang mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horisontal dan kapasitornya
Garis Daerah Merah Menunjukan Komponen yang Mudah Rusak pada Rangkaian Horisontal.
c. Lampu indikator hidup tapi TV tak dapat dioperasikan.
- Rangkaian horizontal.
- Rangkaian regulator, biasanya dioda pembatas tegangan rusak.
d. Tak ada raster tapi suara normal (layar tetap gelap).
- Rangkaian penguat video, rangkaian penguat cahaya, rangkaian tegangan tinggi atau CRT
Daerah Tegangan Tinggi
CRT (Catode Ray Tube) Filamennya Mudah Putus
e. Raster satu garis horizontal.
- Rangkaian vertikal dan osilatornya.
- Rangkaian defleksi vertikal.
f. Garis strip-strip hitam pada layer yang tak dapat hilang.
- Rangkaian osilator horizontal, bia- sanya kapasitor elektrolit yang sudah kering (terlihat kusam / pecah).
- Pada TV yang baru jarang dijumpai, biasanya disebabkan komponen yang sudah termakan umur.
Gambar Strip Hitam Tidak Dapat Hilang dari Raster Meskipun Sinkronisasi Telah Disetel.
g.Sebagian gambar tergeser horisontal.
- Rangkaian sinkronisasi, rangkaian buffer video dan rangkaian
AGC. Bia- sanya kapasitor elektrolit yang kering atau dioda yang bocor
h. Gambar bergerak terus ke atas / ke bawah
- Rangkaian osilator vertikal. TV yang baru terjadi akibat kapasitor keramik- nya bocor.
i. Garis hitam miring dan ber- gerak ke atas / ke bawah terus.
- Rangkaian pemisah sinkronisasi, rangkaian penguat sinkronisasi, rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise.
j. Gambar menyempit
Menyempit Kiri / Kanan
- Rangkaian output catu daya, rang- kaian defleksi horisontal dan kum- paran yoke.
- Rangkaian output catu daya, rang- kaian defleksi horisontal dan kumparan yoke.
k. Pelebaran Horisontal
Gambar Melebar
- Potensio pengontrol lebar horisontal, rangkaian catu daya dan tegangan anoda CRT.
l. Pemendekan tinggi gambar
Gambar Memendek
- Potensio Vsize dan Vline dan rangkaian defleksi vertical (tran- sistornya).
m. Gambar memanjang vertikal
- Rangkaian defleksi vertikal, potensio pengatur vertikal atau elko yang sudah kering
tv akari gambar buram/tidak fokus
Tadi siang dapet orderan lagi tv akari dengan gambar buram dan garis
vertikal bermasalah seperti biasanya buka bautnya semua. langkah
pengecekan pertama mengatur fokus di bagian flyback dan tak ada hasil.
kelanjutanya cek sana sini langsung saja cek semua tegangan 110volt
normal tapi 180volt dalam keadaan drop saya punya inisiatif segera ganti
elko 10uf 250volt dalam keadaan kering setelah di coba ternyata masih
drop dan saya lanjutkan pengecekan tegangan 115volt pada elko220uf
160voltt tegangan normal pengukuran selanjutnya masih di 115volt pada
elko 100uf 160volt drop hanya sekitar 50volt saja saya pikir flybacknya
eeh.. iseng iseng ganti elko 100uf 160volt dan 220uf 160volt dan di
lihat dari bentuk fisiknya juga sudah agak garing ternyata benar kaki
elko tersebut sudah karatan, kerak putih dari elkotsb setelah pergantian
tv saya hidupkan mak byar raster pun penuh, fokus pun normal tidak
buram
disini saya akan membahas tentang bagian-bagian flyback dan kegunaan
pin-pin pada kaki flyback, karna kita sebagai teknisi sangat penting
apabila kita akan mengganti flyback.
Flyback adalah salah satu komponen monitor yang sangat bermampaat untuk
menghasilkan tegangan tinggi dan tegangan renda yang dibutuhkan oleh
monitor.
Flyback sebetulnya adalah trafo tapi trafo untuk tegangan tinggi agar tabung bekerja menghasilkan gambar.
Bagian-bagian flyback sebagai berikut:
A.Bagian primer.
B.Bagian skunder.
C.Bagian yang tersisa antara primer dan sekunder yaitu:ABL, Screen, Fokus & Kop Flyback
A.Bagian Primer Flyback Diantaranya Adalah:
1.COLECTOR:
ini terhubung dengan colector Transistor horizontal. Jika flyback bekerja maka pin ini akan menghasilkan tegangan tinggi.
2.Dioda dumper:
ini terhubung dengan dioda dumper.
Catatan:tidak semua flyback memiliki kaki dioda dumper
3.B+:
Ini terhubung dengan tegangan B+ 55v dan FET630. Ini adalah kaki untuk
tegangan kerja flyback, jika tegangan B+ tidak masuk maka flyback tidak
bekerja dan layar tidak akan menyala.
Catatan:Colector, Dioda dumpe & B+, jika ke tiga kaki ini di ukur dengan ohm meter maka akan terhubung.
B.Bagian Skunder Flyback Diantaranya Adalah:
1.GROUND:
Ini terhubung dengan ground monitor.
2.AFC:
(Automatic Frecuency Control) ini tegangan 30-40 DCv, fungsinya untuk
mengatur kerja IRF630, kalau tegangan terlalu tinggi, mislnya
membutuhkan tegangan 36v DC lalu kita kasi 40v DC maka IRF tidak akan
bekerja dan tegangan B+ akan tetap 55v dan gambar monitor akan berkuran
bagian kiri dan kanan.
Kalau IRF bekerja maka tegangan 55v akan menjadi tegangan 90-125v tergantung dari resolusi monhtornya.
3.G1:
Ini terhubung sama dioda dengan posisi terbalik sehingga keluarnya adalah tegangan minus antara 100-175 DCv.
Dan setelah dioda akan ada elco regulator dan juga terbalik, jadi kaki
positif terdapat di ground monitor dan kaki negatif terdapat di katoda
terbalik itu.
C.Bagian ABL:
ABL (Automatic Brightness Liminter) ini tegangan tak terukur.
Pin ini harus terhubung ke jalurnya jika tidak maka akan keluar percikan api listrik.
Fungsinya untuk membatasi brightness yang menuju ke blok RGB secara otoumatis.
Bagian screen (G2)
Ini adalah bagian yang berpungsi untuk mengatur gelap terangnya ganbar.
Bagian Fokus (G3/G4)
Ini adalah bagian yang berfungsi untuk mengatur fokus gambar jika gambar kabur.
Bagian Kop Flyback.
Ini adalah bagian yang menghasilkan tegangan tinggi 26kv yang menuju di atas tabung.